50
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deksripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di sekolah SMA N 1 Bagan Sinembah, jalan Sisingamangaraja KelurahanDesa Bagan Batu kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten
Rokan Hilir Provinsi Riau dengan nomor statistik 30109100501, kode pos 28992. Dan sekolah SMA N 1 Bagan Sinembah berdiri pada tahun 1989, memiliki akreditasi A dengan
nilai 95,83 dan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari. Visi dari sekolah SMA N 1 Bagan Sinembah adalah
„‟Unggul dalam prestasi, teladan budi pekerti”. Adapun misi sekolah SMA N 1 Bagan Sinembah antara lain ” Melaksanakan proses
pembelajaran secara efektif sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan prestasi yang dimiliki, menumbuh kembangkan semangat keunggulan keteladanan dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, mewujudkan warga sekolah yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman
untuk belajar, berkreasi dan berprestasi, serta menerapkan nilai-nilai budaya melayu dalam lingkungan sekolah
.”
4.2 Karakteristik Responden
Sampel pada penelitian ini terdiri dari 3 kelompok yaitu 60 orang siswa SMA N 1 Bagan Sinembah yang diberi perlakuan promosi kesehatan dengan media cetak leaflet,
media elektronik video dan satu kelompok diberi perlakuan promosi kesehatan dengan tanpa media kelompok kontrol.
Universitas Sumatera Utara
Gambaran umum responden dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin dan Kelas di SMA N 1 Bagan Sinembah Tahun 2014
No Karakteristik
Kelompok Leaflet Kelompok Kontrol
Kelompok Video Jumlah Persentase
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1. Umur Thn
13 – 15
7 35,0
12 60,0
7 35,0
16 – 19
13 65,0
8 40,0
13 65,0
Total 20
100 20
100 20
100
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 9
45,0 7
35,0 7
35,0 Perempuan
11 55,0
13 65,0
13 65,0
Total 20
100 20
100 20
100
3. Tingkat Kelas X
5 25,0
10 50,0
9 45,0
XI 15
75,0 10
50,0 11
55,0
Total 20
100 20
100 20
100
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas diketahui bahwa gambaran karakteristik responden berdasarkan umur pada kelompok Leaflet pada kelompok umur 13
– 15 tahun sebanyak 7 orang 35,0, dan pada kelompok umur 16
– 19 tahun sebanyak 13 orang 65,0. Sedangkan pada kelompok Kontrol diketahui bahwa pada kelompok umur 13
– 15 tahun sebanyak 12 orang 60,0 dan pada kelompok umur 16
– 19 tahun sebanyak 8 orang 40,0. Sedangkan pada kelompok Video diketahui bahwa pada kelompok umur 13
– 15 tahun sebanyak 7 orang 35,5 dan pada kelompok umur 16
– 19 tahun sebanyak 13 orang 65,0.
Gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada kelompok Leaflet adalah Laki
– laki sebanyak 9 orang 45,0 dan Perempuan sebanyak 11 orang 55,0 . Sedangkan pada kelompok Kontrol adalah Laki
– laki sebanyak 7 orang 35,0 dan Perempuan sebanyak 13 orang 65,0. Sedangkan pada kelompok Video Laki
– laki sebanyak 7 orang 35,0 dan Perempuan sebanyak 13 orang 65,0.
Gambaran karakteristik responden berdasarkan Tingkat Kelas pada kelompok Leaflet adalah kelas X sepuluh sebanyak 5 orang 25,0 dan kelas XI sebelas sebanyak 15
Universitas Sumatera Utara
orang 75,0. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah kelas X sepuluh sebanyak 10 orang 50,0 dan kelas XI sebelas sebanyak 10 orang 50,0. Sedangkan pada kelompok
Video adalah kelas X sepuluh sebanyak 9 orang 45,0 dan kelas XI sebelas sebanyak 11 orang 55,5.
4.3 Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak Leaflet Di SMA N 1 Bagan Sinembah
4.3.1 Gambaran Pengetahuan Responden tentang Kesehatan Reproduksi pada
Kelompok Perlakuan dengan Media Cetak Leaflet
Berdasarkan hasil pengumpulan data terhadap 20 orang responden yang diberi perlakuan dengan media cetak leaflet dapat diketahui terdapat peningkatan pada variabel
pengetahuan responden. Hal ini dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Kelompok Perlakuan Dengan Media Cetak Leaflet
No Indikator Pengetahuan
Sebelum Intervensi Total
Sesudah Intervensi Total
Benar Salah
Benar Salah
n n
N n
n n
1 Pengertian kesehatan reproduksi
20 100
- -
20 100
20 100
- -
20 100
2 Hormon dari ovarium
8 40,0
12 60,0
20 100
18 90,0
2 10,0
20 100
3 Organ
reproduksi penghasil
ovum 8
40,0 12
60,0 20
100 15
75,0 5
25,0 20
100 4
Organ reproduksi
penghasil sperma
10 50,0
10 50,0
20 100
13 65,0
7 35,0
20 100
5 Fungsi uretra
13 65,0
7 35,0
20 100
19 95,0
1 5,0
20 100
6 Tanda
seks primer
pada perempuan
15 75,0
5 25,0
20 100
17 85,0
3 15,0
20 100
7 Tanda seks primer pada pria
15 75,0
5 25,0
20 100
19 95,0
1 5,0
20 100
8 Penyakit pada organ reproduksi
19 95,0
1 5,0
20 100
19 95.0
1 5,0
20 100
9 Proses penularan PMS
18 90,0
2 10,0
20 100
20 100
- -
20 100
10 Pengertian Gonorhoe GO
19 25,0
1 5,0
20 100
19 95,0
1 5,0
20 100
Dari Tabel 4.2. diatas menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan dengan media cetak leaflet sebelum intervensi yang paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan
nomor 1 yaitu sebanyak 20 orang 100, sedangkan pertanyaan yang banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 2 dan 3 yaitu sebanyak 12 orang 60,0. Sesudah dilakukan
perlakuan dengan media cetak leaflet pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah
Universitas Sumatera Utara
nomor 1 yaitu sebanyak 20 orang 100, sedangkan pertanyaan yang dijawab salah adalah pertanyaan nomor 4 adalah 7 orang 35,0.
Hasil analisa data pada kelompok perlakuan dengan media cetak leaflet memperlihatkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan responden tentang Kesehatan
Reproduksi pada remaja siswa SMA N 1 Bagan Sinembah pada pre-test dengan post-test yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Sebelum Intervensi Pada Kelompok Perlakuan
Media Cetak Leaflet Di SMA N 1 Bagan Sinembah Tahun 2014
Kategori Pengetahuan
Sebelum Promosi Kesehatan Leaflet
Setelah Promosi Kesehatan Leaflet
Jumlah Jumlah
Baik 3
15,0 16
80,0 Sedang
12 60,0
4 20,0
Kurang 5
25,0 -
-
Total 20
100 20
100
Berdasarkan tabel 4.3. diatas dapat dilihat bahwa setelah dilakukan promosi kesehatan dengan media Leaflet pengetahuan responden meningkat, yaitu dari 3 orang 15,0 yang
berpengetahuan baik menjadi 16 orang 80,0.
Tabel 4.4. Distribusi Frekwensi Pre-test dan Post-test Rata-rata Tingkat Pengetahuan
Responden Kelompok Promosi Kesehatan dengan Media Leaflet Pengetahuan
Mean p-Value
n
Sebelum Promosi Kesehatan Leaflet
6,35 0,000
20
Sesudah Promosi Kesehatan Leaflet
8,95 20
Berdasarkan Tabel 4.4. diatas didapatkan rata- rata pengetahuan responden tentang Kesehatan Reproduksi Remaja sebelum promosi kesehatan dengan media leaflet adalah 6,35.
Sesudah diberi promosi kesehatan pengetahuan responden tentang Kesehatan Reproduksi adalah 8,95. Perbedaan nilai mean sebelum dan sesudah diberi promosi kesehatan
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan adanya peningkatan antara mean pengetahuan sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi.
Berdasarkan Uji Explore didapat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed p=0,05 maka dikatakan bahwa data tidak berdistribusi normal, sehingga dilanjutkan dengan melakukan uji
wilcoxon dan didapat hasil p = 0,000 p=0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi, bila dibandingkan rata-rata nilai
pengetahuan responden sebelum dan sesudah promosi kesehatan dengan media leaflet.
4.3.2. Gambaran Sikap Responden pada Kelompok Perlakuan Promosi Kesehatan dengan Media Cetak Leaflet
Berdasarkan hasil pengumpulan data terhadap 20 orang responden yang diberi perlakuan promosi kesehatan dengan media leaflet dapat diketahui gambaran variabel sikap
responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5. Distribusi Sikap Responden Sebelum Intervensi Promosi Kesehatan dengan Media Leaflet tentang Kesehatan Reproduksi
No Indikator Sikap
Sebelum Intervensi Sangat Setuju
Setuju Kurang
Setuju Tidak Setuju
n n
n N
1.
Remaja perlu paham tentang
kesehatan reproduksi
5 25,0
15 75,0
- -
- -
2.
Saat wanita
menstruasi, minimal ganti doek 2x sehari
3 15,0
16 80,0
1 5,0
- -
3.
Perlunya membersihkan
alat genital selesai BAK
agar tidaak lembab
4 20,0
15 75,0
1 5,0
- -
4.
Wanita perlu jaga kebersihan genitalia
saat menstruasi
5 25,0
15 75,0
- -
- -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Lanjutan No Indikator
Pengetahuan Sebelum Intervensi
Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju n
n n
n
5.
Kehamilan bisa
terjadi meski hanya sekali
berhubungan seksual
- -
3 15,0
6 30,0
11 55,0
6.
Jika terjadi
KTD, maka jalan terbaik
adalah aborsi
- -
2 10,0
13 65,0
5 25,0
7.
Remaja buktikaan
kasih sayang dengan berhubungan seksual
- -
1 5,0
12 60,0
7 35,0
8.
Mengalihkan dorongan
seksual dengan berolahraga
8 40,0
10 50,0
2 10,0
- -
9.
Pernikahan usia dini tidak
berdampak buruk
terhadap kesehatan reproduksi
8 40,0
7 35,0
5 25,0
- -
10.
Remaja yang tidak berhubungan seksual
dianggap kuno
- -
- -
12 60,0
8 40,0
11.
Berhubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan menyebabkan PMS
7 35,0
10 50,0
1 5,0
2 10,0
12.
Tidak boleh
bersalaman dengan
penderita HIV AIDS
4 20,0
4 20,0
7 35,0
5 25,0
13.
Kehamilan sebelum menikah merupakan
aib keluarga
7 35,0
9 45,0
3 15,0
1 5,0
Dari tabel 4.5. diatas diketahui bahwa sikap responden sebelum mendapat perlakuan promosi kesehatan dengan media leaflet yang paling banyak pernyataan positif yang disetujui
adalah pernyataan nomor 2 tentang saat wanita menstruasi, minimal mengganti doek 2x sehari sebanyak 16 orang 80,0, sedangkan pernyataan yang paling banyak tidak disetujui
adalah pernyataan nomor 11 tentang berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan menyebabkan PMS sebanyak 2 orang 10,0. Pada pernyataan negatif yang paling banyak
dijawab tidak disetujui adalah pernyataan nomor 10 tentang remaja yang tidak berhubungan seksual dianggap kuno sebanyak 8 orang 40,0, sedangkan pernyataan yang paling banyak
Universitas Sumatera Utara
disetujui adalah pernyataan nomor 9 tentang pernikahan usia dini tidak berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi sebanyak 7 orang 35,0.
Tabel 4.6. Distribusi Sikap Responden Sesudah Intervensi Promosi Kesehatan dengan Media Leaflet tentang Kesehatan Reproduksi
No Indikator Sikap
Sesudah Intervensi Sangat Setuju
Setuju Kurang
Setuju Tidak Setuju
n N
n n
1.
Remaja perlu paham tentang
kesehatan reproduksi
18 90,0
2 10,0
- -
- -
2.
Saat wanita
menstruasi, minimal ganti doek 2x sehari
9 45,0
11 55,0
- -
- -
3.
Perlunya membersihkan
alat genital selesai BAK
agar tidaak lembab
7 35,0
13 65,0
- -
- -
4.
Wanita perlu jaga kebersihan genitalia
saat menstruasi
13 65,0
7 35,0
- -
- -
5.
Kehamilan bisa
terjadi meski hanya sekali
berhubungan seksual
6 30,0
10 50,0
3 15,0
1 5,0
6.
Jika terjadi
KTD, maka jalan terbaik
adalah aborsi
- -
- -
8 40,0
12 60,0
7.
Remaja buktikaan
kasih sayang dengan berhubungan seksual
- -
- -
1 5,0
19 95,0
8.
Mengalihkan dorongan
seksual dengan berolahraga
14 70,0
5 25,0
1 5,0
- -
9.
Pernikahan usia dini tidak
berdampak buruk
terhadap kesehatan reproduksi
8 40,0
4 20,0
3 15,0
5 25,0
10.
Remaja yang tidak berhubungan seksual
dianggap kuno
- -
- -
5 25,0
15 75,0
11.
Berhubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan menyebabkan PMS
14 70,0
6 30,0
- -
- -
12.
Tidak boleh
bersalaman dengan
penderita HIV AIDS
- -
- -
7 35,0
13 65,0
13.
Kehamilan sebelum menikah merupakan
aib keluarga
16 80,0
4 20,0
- -
- -
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.6. diatas diketahui bahwa sikap responden sesudah mendapat perlakuan promosi kesehatan dengan media leaflet pernyataan positif yang paling banyak yang disetujui
adalah pernyataan nomor 3 tentang perlunya membersihkan alat genital selesai BAK agar tidak lembab yaitu sebanyak 13 orang 65,0, sedangkan pernyataan yang paling banyak
tidak disetujui adalah pernyataan nomor 5 tentang kehamilan bisa terjadi meski hanya sekali berhubungan seksual yaitu sebanyak 1 orang 5,0. Pada pernyataan negatif yang paling
banyak dijawab tidak disetujui adalah pernyataan nomor 7 tentang remaja buktikan kasih sayang dengan berhubungan seksual yaitu sebanyak 19 orang 95,0, dan tidak ada
pernyataan yang dijawab disetujui Berdasarkan analisa data pada kelompok remaja diberi promosi kesehatan dengan
media leaflet memperlihatkan bahwa terdapat perubahan sikap responden tentang Kesehatan Reproduksi dari sebelum dan sesudah promosi kesehatan dengan media leaflet yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Sikap Sebelum Intervensi dan Sesudah Intervensi pada Kelompok Promosi Kesehatan dengan Media
Leaflet di SMA N 1 Bagan Sinembah Tahun 2014
Kategori Sikap
Sebelum Promosi Kesehatan Leaflet
Setelah Promosi Kesehatan Leaflet Jumlah
Jumlah
Baik 4
20,0 20
100 Sedang
16 80,0
- -
Total 20
100 20
100
Berdasarkan Tabel 4.7. diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap sikap responden setelah promosi kesehatan dengan media Leaflet yaitu jumlah responden yang
bersikap baik berubah dari 4 orang 20,0 menjadi 20 orang 100.
Tabel 4.8. Distribusi Frekwensi Pre-test dan Post-test Rata-rata Sikap Responden
Kelompok Promosi Kesehatan dengan Media Leaflet Sikap
Mean p - Value
n
Sebelum Promosi Kesehatan Leaflet 38,20
0,000 20
Sesudah promosi Kesehatan Leaflet 45,75
20
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.8. diatas didapatkan rata-rata sikap responden tentang Kesehatan Responden sebelum promosi kesehatan dengan media leaflet adalah 38,20. Sesudah diberi
promosi kesehatan sikap responden tentang Kesehatan Reproduksi adalah 45,75. Perbedaan nilai mean sebelum dan sesudah diberi promosi kesehatan menunjukkan
perbedaan antara mean sikap sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi.
Berdasarkan Uji Explore didapat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed p=0,05 maka dikatakan bahwa data berdistribusi normal, sehingga dilanjutkan dengan melakukan uji
Paired-Samples T Test terhadap rata-rata nilai sikap sebelum dan sesudah promosi kesehatan dengan media leaflet menunjukkan hasil p = 0,000 p 0,05 yang berarti terdapat
perbedaan bermakna pada sikap responden tentang Kesehatan Reproduksi , bila dibandingkan antara sikap responden sebelum dan sesudah promosi kesehatan dilakukan.
4.4. Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Elektronik