Definisi Operasional Variabel AspekPengukuran

Secara ringkas penjabaran dari kerangka konsep penelitian dapat digambarkan melalui alur sebagai berikut :

3.5 Definisi Operasional Variabel

1. Pengetahuan adalah kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan tentang kesehatan reproduksi 2. Sikap adalah respon ataupun tanggapan responden terhadap pernyataan yang ada dalam kuesioner tentang kesehatan reproduksi Gambar 3.2 Alur Penelitian PRE TEST Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi Kelompok Eksperimen I POST TEST Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan Reproduksi Intervensi Penyuluhan dengan Media Leaflet Intervensi Penyuluhan dengan Media Video Kelompok Eksperimen II Kelompok Kontrol Universitas Sumatera Utara 3. Media cetak leaflet adalah penyuluhan kesehatan dengan cara menyampaikan materi tentang kesehatan reproduksi dibantu dengan alat peraga media cetak leaflet 4. Media elektronik video adalah penyuluhan dengan cara menyampaikan materi tentang kesehatan reproduksi dibantu dengan alat peraga media elektronik video 5. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat organ, fungsi dan proses reproduksi dimana ruang lingkupnya adalah tentang organ reproduksi, ciri perkembangan remaja, perubahan pada masa remaja, dan permasalahan kesehatan reproduksi remajaKehamilan tidak diinginkan, Aborsi, Penyakit Menular Seksual termasuk HIV AIDS. 6. Umur adalah lamanya hidup responden yang dihitung sejak lahir sampai dilakukannya penelitian dihitung dalam tahun 7. Jenis kelamin adalah laki – laki dan perempuan

3.7 AspekPengukuran

Aspek pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengetahuan Pengetahuan responden dinilai berdasarkan hasil yang diperoleh dari kuesioner pengetahuan berjumlah 10 soal multiple choise. Setiap jawaban responden yang benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0, kemudian dijumlah untuk memperoleh nilai total setiap responden Suprapto, 2001. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan intervensi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka pengetahuan responden dapat dikategorikan sebagai berikut : Arikunto, 2006 : 1. Pengetahuan Baik, jika skor jawaban responden yang dicapai76 - 100 dari total skor, yaitu jika jumlah nilai 8 - 10 2. Pengetahuan Sedang, jika skor jawaban responden yang dicapai 56 - 75 dari total skor, yaitu jika jumlah nilai nilai 6 - 7 3. Pengetahuan kurang, jika skor jawaban responden yang dicapai ≤ 55 dari total skor , yaitu jika jumlah nilai ≤ 5 2. Sikap Cara pengukuran sikap ini dipilih menggunakan skala likert dengan menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Skala likert menggunakan nilai untuk masing – masing pertanyaan, bergerak antara 1 sampai 4, nilai terendah 1 dan nilai tertinggi adalah 4. Bila pernyataan bersifat positif maka skor yang diberikan jika jawaban Sangat Setuju 4, Setuju 3, Tidak Setuju 2, dan Sangat Tidak Setuju 1. Sedangkan apabila pernyataan bersifat negatif maka skor yang diberikan jika jawaban Sangat Setuju 1, Setuju 2, Tidak Setuju 3, dan Sangat Tidak Setuju 4. Dengan demikian maka skor tertinggi dari 13 pernyataan adalah 52 dan skor terendah yaitu 13. Berdasarkan indikator 13 pertanyaan Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Universitas Sumatera Utara Diperoleh responden dapat dikategorikan sebagai berikut Hidayat, 2010 - Baik, jika skor jawaban repsonden 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 40 - Sedang, jika skor jawaban responden 51 - 75 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 27 - 39 - Kurang baik, jika responden memperoleh skor 51 dari total skor yaitu jika jumlah nilai 27 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Elektronik Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 9 Surakar

0 1 12

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Elektronik Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 9 Surakar

0 2 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 18

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 16

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA CETAK (LEAFLET) DAN MEDIA ELEKTRONIK (VIDEO) DI SMA N 1 BAGAN SINEMBAH

0 0 55

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

0 2 33

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA CETAK (LEAFLET) DAN MEDIA ELEKTRONIK (VIDEO) DI SMA N 1 BAGAN SINEMBAH TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 15

EFEKTIVITAS KURIKULUM KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA N 1 LENDAH DAN SMA N 1 GALUR KULON PROGO

0 0 14

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA FLIP CHART DAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIVAIDS DI SMA NEGERI 10 GOWA

1 5 147