Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja Hubungan Seks Pranikah pada Remaja

9. Vesikula Seminalis Yaitu kelenjar yang berupa kantung, berbentuk seperti huruf S berkelok- kelok sambung menyambung berfungsi menghasilkan sekaligus menampung cairan mani sebagai media pengantar sperma. c. Proses Reproduksi Kehamilan merupakan proses regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel sperma laki-laki yang membentuk suatu sel embrio dimana merupakan cikal bakal janin, dan berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi.

2.4.5 Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja

Masalah kesehatan reproduksi remaja selain berdampak secara fisik, juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosi, keadaan ekonomi dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kehamilan tak dikehendaki, yang seringkali menjurus kepada aborsi yang tidak aman dan komplikasinya 2. Kehamilan dan persalinan usia muda yang menambah risiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi 3. Masalah PMS, termasuk infeksi HIVAIDS 4. Tindak kekerasan seksual, seperti pemerkosaan, pelecehan seksual dan transaksi seks komersial Universitas Sumatera Utara Keadaan merisaukan lainnya yang sulit dipisahkan dari kesehatan reproduksi remaja adalah meningkatnya masalah kertergantungan napza narkotika, pshikotropika, dan zat adiktif lainnya, termasuk merokok pada remaja. Ketergantungan napza ini sering diikuti dengan hubungan seksual di luar nikah, dengan berganti – ganti pasangan , sehingga meningkatkan risiko penularan PMS , termasuk HIVAIDS, sementara pemakaian alat suntik secara bergantian juga menimbulkan resiko tersebut. Depkes, 2008

2.4.6 Hubungan Seks Pranikah pada Remaja

Hubungan seks pranikah pada remaja bukan hanya berpengaruh bagi pasangan, khususnya remaja perempuan, tetapi juga orang tua, keluarga, bahkan masyarakat. 1. Akibat bagi remaja a. Menambah resiko tertular penyakit menular seksual PMS ,antara lain: 1. Gonore GO Kencing Nanah, disebabkan bakteri Neisseria Gonnoreae dengan masa inkubasi antara 2 – 10 hari setelah masuk kedalam tubuh. Gejala pada wanita: keputihan berwarna kekuningan, rasa nyeri di rongga panggul, dan dapat juga terjadi tanpa gejala. Gejala pada laki – laki : rasa nyeri pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, dan ujung penis agak merah dan agak bengkak. Komplikasi yang dapat timbul antara lain : radang panggul, kemandulan, infeksi mata pada bayi yang baru dilahirkan dan dapat mengakibatkan kebutaan dan rentan terhadap penyakit HIV. Universitas Sumatera Utara 2. Sifilis Raja Singa Penyebabnya kuman Treponema Pallidum dengan masa tanpa gejala antara 3 – 4 minggu bahkan terkadang sampai 3 bulan sesudah kuman masuk dalam tubuh. Gejala antara lain: luka pada kemaluan tanpa nyeri, bintil, bercak merah pada tubuh, kelainan syaraf, jantung dan pembuluh darah kulit. Komplikasi jika tidak diobati dapat menimbulkan kerusakan berat pada otak dan jantung, bayi dalam kandungan dapat tertular, keguguran atau lahir cacat, dan memudahkan penularan HIV. 3. Herpes Genitalis Penyebabnya berupa virus Herpes simplex dengan masa inkubasi antara 4 – 7 hari setelah virus berada dalam tubuh. Gejala antara lain: bintil berair dan nyeri pada kemaluan, luka akibat pecahnya bintil – bintil. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain: rasa nyeri pada syaraf, dapat menular pada bayi dan terlihat saat lahir berupa bintil berair, infeksi berat, abortus, kematian janin, dan memudahkan penularan HIV. 4. Trikomonas Vaginalis Penyebabnya protozoa thricomonas vaginalis yang ditularkan melalui hubungan seksual. Gejalanya antara lain : keputihan encer, berwarna kekuningan, berbusa dan bau busuk, vulva membengkak kemerahan ,gatal. Universitas Sumatera Utara Komplikasi yang dapat terjadi antara lain : lecet pada kulit sekitar vulva, kelahiran prematur, dan dapat menularkan HIV 5. HIV AIDS HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul karena rendahnya daya tahan tubuh. Pada awalnya penderita HIV positip sering menampakkan gejala sampai bertahun – tahun 5 – 10. Hal yang perlu diketahui tentang HIV AIDS : 1. Sekali virus HIV masuk ke dalam tubuh, virus tersebut akan menetap dalam tubuh untuk selamanya 2. Virus HIV hidup dalam darah, air mani, cairan dalam jalan lahir 3. Sebagian besar infeksi HIV ditularkan melalui hubungan seksual, disamping penularan melalui jarum suntik dan transfusi darah serta penularan dari ibu kepada janinnya 4. Perempuan 5 kali lebih mudah tetular HIVAIDS karena bentuk alat kelamin perempuan lebih luas sehingga mudah terpapar oleh cairan mani yang tinggal dalam tubuh 5. Hubungan seks melalui anus lebih berisiko dalam penularan HIV karena jaringan anus lebih lembut Pencegahan penularan HIVAIDS pada dasarnya sama dengan pencegahan IMS , yaitu: A : Abstinence – memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko tinggi, terutam seks pranikah Universitas Sumatera Utara B : Be faithful – saling setia dengan pasangannya C : Condom – Menggunakan kondom secara konsisten dan benar D : Drugs – tolak penggunaan NAPZA E : Equipment – jangan pakai jarum suntik bersama Muadz, 2008 b. Remaja perempuan terancam kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran kandungan aborsi yang tidak aman yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian, kemandulan, infeksi organ reproduksi, anemia, kemandulan dan kematian karena perdarahan atau keracunan kehamilan c. Trauma kejiwaan depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan masa depan, remaja laki – laki jadi tidak perjaka, remaja perempuan tidak perawan d. Melahirkan bayi yang kurang tidak sehat 1. Akibat bagi keluarga a. Menimbulkan aib keluarga b. Menambah beban ekonomi keluarga c. Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan ejekan masyarakat di lingkungannya 2. Akibat bagi masyarakat a. Meningkatkan remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat menurun b. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi, sehingga derajat kesehatan reproduksi menurun Universitas Sumatera Utara c. Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan masyarakat menurun. Depkes RI, 2008

2.5 Promosi Kesehatan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Elektronik Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 9 Surakar

0 1 12

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Elektronik Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 9 Surakar

0 2 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 18

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 16

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA CETAK (LEAFLET) DAN MEDIA ELEKTRONIK (VIDEO) DI SMA N 1 BAGAN SINEMBAH

0 0 55

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

0 2 33

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA CETAK (LEAFLET) DAN MEDIA ELEKTRONIK (VIDEO) DI SMA N 1 BAGAN SINEMBAH TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 15

EFEKTIVITAS KURIKULUM KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA N 1 LENDAH DAN SMA N 1 GALUR KULON PROGO

0 0 14

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA FLIP CHART DAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIVAIDS DI SMA NEGERI 10 GOWA

1 5 147