Tinjauan Pustaka KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Contohnya: a. Andi [ makan.] b. Andi [sedang makan roti.] Verba [makan] pada contoh di atas sama distribusinya dengan frasa verba FV [sedang makan roti]. Status kedua kategori ini sama. Kesimpulannya, sebuah FV dapat dibatasi sebagai sebuah frasa yang memuat inti verba dengan atau tanpa elemen-elemen lain sebagai pewatasnya.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa sumber yang relevan untuk membantu penelitian ini. Mulyadi 2002 “Frase Preposisi Bahasa Indonesia: Analisis X-Bar” menerangkan bahwa struktur internal FP bahasa Indonesia dibentuk oleh komplemen, keterangan, dan spesifier. Tulisan ini member sumbangan bagi peneliti dalam memahami analisis X-Bar. Basaria 2002 dalam tesisnya “Analisis Morfologi Verba Bahasa Pakpak Dairi” menyatakan bahwa cirri-ciri verba bahasa Pakpak Dairi dapat diteliti melalui tiga hal, yaitu perilaku semantik, perilaku sintaksis, dan perilaku morfologisnya. Tesis ini member sumbangan bagi peneliti mempelajari perilaku verba bahasa Pakpak Dairi. Kemuadian, Wahyuni 2004menyatakan bahwa perilaku frasa Numeralia bahasa Indonesia tidak terbatas sebab kategori yang dapat berfungsi sebagai komplemen tidak terbatas pada Nomina dan Numeralia, tetapi juga dapat berupa Adjektiva. Tulisan ini juga member sumbangan bagi peneliti mempelajari penggunaan X-Bar dalam FA. Siagian 2007 dalam “Struktur frasa Adjektiva dalam Bahasa Batak Toba Analisis Teori X-Bar” menyatakan bahwa perilaku frasa Adjektiva bahasa Batak Toba terbatas pada kategori- kategori yang hanya dapat berkombinasi dengan Adjektiva saja. Kategori tersebut adalah Universitas Sumatera Utara kategori Adverbia, frasa Preposisi, dan Adjektiva. Kategori yang mendampingi inti leksikal tidak terbatas hanya berupa kategori kata, tetapi juga kategori frasa yaitu frasa Preposisi. Selain itu, inti leksikal pada frasa Adjktiva bahasa Batak Toba bukan hanya terdiri dari satu kata melainkan dapat juga terdiri dari dua kata. July Fernando menemukan dua belas kaidah frasa Adjektiva bahasa Batak Toba. Penelitian ini memberi sumbangan bagi penulis mempelajari teori X-Bar yang diaplikasikan dalam FA bahasa Batak Toba. Mulyadi 2008 “Struktur Frasa Adjektiva dalam Bahasa Indonesia” menerangkan bahwa struktur internal FA bahasa Indonesia dibentuk oleh komplemen, keterangan, dan spesifier. Tulisan ini juga member sumbangan bagi peneliti mempelajari analisis X-Bar lebih mendalam. Selanjutnya, teori X-Bar juga sudah digunakan oleh Asmira Lubis 2010 dalam meneliti bahasa Pesisir Sibolga. Diamenyatakan struktur internal frasa Numeralia bahasa Pesisir Sibolga dibentuk oleh ketiga fungsi gramatikal, yakni komplemen, keterangan, dan specifier. Struktur mendasar frasa Numeralia adalah Numeralia plus komplemen. Komplemen dalam bahasa Pesisir Sibolga tidak terbatas pada kategori Nomina saja, melainkan juga pada kategori Numeralia. Sama halnya dengan tulisan di atas, tulisan ini juga membantu peneliti dalam memahami penggunaan teori X-Bar. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN