Pengetahuan Suami Sikap Suami

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada suami di Klinik Bidan Lolly Medan tahun 2012, diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 36 orang suami. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dann sebagai hasil ukur akhir dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan Suami

Pada table 5.2 dapat diamati bahwa pengetahuan suami dalam menghadapi perubahan psikologis ibu hamil dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 20 orang 55,6, dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang 19,4. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan knowledge adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Hal ini menyatakan bahwa suami memiliki tingkat pengetahuan baik berarti telah mengetahui tentang perubahan psikologis pada ibu hamil dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama dari pendidikan dan berbagai media elektronik dan media massa. Menurut Notoatmodjo 2007 pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri, media dan lingkungan sekitar. Pengetahuan baik dan cukup dapat dipengaruhi berbagi faktor seperti: Sumber informasi, faktor pendidikan. Semakin banyak seseorang mendapatkan informasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dan juga Universitas Sumatera Utara

2. Sikap Suami

Pada tabel 5.3 diperoleh sebagian besar suami memiliki mayoritas memiliki sikap cukup sebanyak 22 orang 61,1, dan minoritas memiliki sikap kurang sebanyak 6 orang 13,9. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus tertentu. Sikap belum tentu merupakan suatu tindakan atau aktifitas tetapi merupakan predisposisi suatu tindakan. Sikap baik dan cukup dapat dipengaruhi oleh pengalaman langsung yang dialami individu terhadap sesuatu hal dan sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi dipelajari dan di bentuk berdasarkan pengalaman individu sepanjang perkembangan selama hidupnya. Sikap tidak lepas dari interaksi manusia satu dengan yang lain. Menurut Sunaryo 2004 sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa respons tertutup terhadap stimulus ataupun objek tertentu. Secara nyata sikap menunjukkan adanya keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut membuat respons atau berprilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Menurut Azwar Saifuddin 1995 bahwa sikap memiliki tiga komponen yang membentuk struktur sikap dan ketiganya saling menunjang yaitu: komponen kognitif berisi kepercayaan individu, komponen afektif berisi dimensi emosional subjektif individu, terhadap objek sikap, baik yang positif rasa senang maupun negative rasa tidak senang dan komponen konatif disebut juga komponen perilaku yang berkaitan dengan predisposisi atau kecenderungan bertindak terhadap objek sikap yang dihadapinya. Universitas Sumatera Utara Hal ini menunjukkan bahwa suami-suami yang memiliki sikap baik telah meyakini setelah suami mengetahui tentang mual dan muntah pada kehamilan trimester pertama dan penanganan mual dan muntah pada kehamilan.Sedangkan suami-suami yang memiliki sikap yang kurang disebabkan suami belum mengetahui dan kurang berpengalaman dalam menghadapi perubahan psikologis yang dihadapi istrinya pada kehamilan trimester pertama. Untuk responden yang memiliki sikap yang kurang hal ini disebabkan karena faktor tingkat pengetahuan reponden dan adanya keyakinan- keyakinan responden bahwa perubahan psikologis yang terjadi karena mual dan muntah itu adalah hal biasa, sesuai dengan teori tentang sikap dimana dikatakan bahwa penentuan sikap dipengaruhi oleh pengetahuan,berfikir, dan keyakinan juga emosi seseorang. Menurut WHO tentang perilaku kesehatan yang mengatakan bahwa sikap juga dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dirinya sendiri dan orang lain. 3. Tindakan Suami Dalam Dalam Menghadapi Perubahan Psikologis Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester Pertama Di Klinik Bidan Loly Medan Tahun 2012 Pada tabel 5.4 diperoleh mayoritas memiliki tindakan baik dan cukup masing- masing 14 orang 38,9 dan minoritas memiliki tindakan yang kurang sebanyak 8 orang 22,2. Tindakan adalah aturan yang dilakukan, melakukanmengadakan aturan-aturan untuk mengatasi sesuatu atau perbuatan. Adanya hubungan yang erat antara sikap dan tindakan didukung oleh pengertian sikap yang menyatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak. Universitas Sumatera Utara Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan over behavior. Untuk menjadikan sikap menjadi suatu perbuatan nyata tindakan diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan support dari keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa suami yang memiliki tindakan baik lebih peka terhadap perubahan psikologis yang dirasakan oleh istrinya akibat dari mual dan muntah emesis gravidarum dan juga suami yang memiliki tindakan yang baik telah menilai dan meyakini bahwa perubahan psikologis ibu hamil dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama adalah baik karena tindakan tersebut didapat dari interaksi dengan orang lain. Sedangkan suami yang memiliki tindakan kurang berarti suami tersebut kurang peka dan belum mewujudkannya dalam suatu tindakan yang nyata, dan juga suami belum menilai dan meyakini tentang penanganan perubahan psikologis pada ibu hamil dengan emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama adalah hal yang baik bagi si ibu tersebut untuk mengurangi dampak psikologis dari mual dan muntah yang dialami oleh ibu. Menurut Notoatmodjo 2007, tindakan atau praktek dilaksanakan setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kemudian mengadakan penilaian terhadap apa yang diketahui. Dengan kata lain tindakan dilaksanakan Karena dinilai baik dan diyakini. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan