Mual dan muntah emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual bisanya terjadi pada pagi hari , tetapi dapat
timbul pula setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih dari
sepuluh minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 primigravida dan 40-60 multigravida. Satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat
Wiknjosastro.2007. Mual dan muntah emesis gravidarum merupakan salah satu gejala paling awal,
paling umum dan dapat menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan dan merupakan sebuah gejala fisiologis dan sebuah masalah yang sering kali membuat ibu
hamil merasa tidak berdaya mengatasinya Tiran. 2004. Morning sickness adalah suatu kondisi yang bisa muncul mulai minggu ke-4 dan
berakhir pada minggu ke-14 sampai ke-16 minggu masa kehamilan. Rasa pusing dan mual ini dapat terjadi kapan saja, baik siang maupun malam hari. Gejala ini berkaitan
dengan kedudukan plasenta atau rendahnya kadar gula darah ketika perut sedang kosong pada malam hari Ana. 2010.
Mual dan muntah Morning sickness adalah hal yang terjadi dalam bulan-bulan awal kehamilan biasanya hanya pada saat bangun dari tidur sering dijumpai dan
biasanya ringan Farrer. 2001.
2. Etiologi
Universitas Sumatera Utara
Mual dan muntah disebabkan peningkatan hormon yang mengalir dalam darah. Hormon human Chorionic Gonadotropin, diproduksi untuk menjaga persediaan
estrogen dan progesterone dalam mempertahankan kehamilan. Hormon ini berada dalam air kencing dan menandakan kehamilan. Pembentukan hCG muncul bersamaan
dengan rasa mual, berangsur-angsur menghilang 12-14 minggu. Hormon ini juga menyebabkan penurunan drastis kadar gula dalam darah, yang dapat menyebabkan rasa
lapar dan sakit secara tiba-tiba Stoppard. 2009. Masalah psikologis juga merupakan faktor predisposisi beberapa wanita mengalami
mual dan muntah dalam kehamilan dan akan memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala normal. Kecemasan berdasarkan
pengalaman melahirkan sebelumnya, terutama kecemasan akan datangnya mual dan muntah Tiran.2008.
Menurut Wiknjosastro faktor predisposisi dan faktor-faktor lain penyebab mual dan muntah adalah:
a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida , mola hidatidosa
dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang perann penting karena
pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan. b.
Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini
merupakan faktor organik c.
Alergi Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah
satu faktor organik.
Universitas Sumatera Utara
d. Faktor psikologi
Memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab
terhadap ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagi ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai
pelarian dari kesukaran hidup e.
Usia Salah satu faktor predisposisi yang menyebabkan emesis gravidarum yaitu usia,
beberapa peneliti menemukan bahwa wanita yang lebih tua semakin cenderung mengalami keluhan mual dan muntah, sedangkan penelitian lainnya menemukan
wanita-wanita muda lebih cenderung mengalami morning sicknessWesson.2002 Menurut Indra 2009 bahwa usia dan fisik wanita mempengaruhi proses
kehamilan dan persalinannya, dijelaskan sebagai berikut: 1
Hamil kurang dari 20 Tahun Rahim dan panggul sering kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa, dengan kata
lain kondisi fisik belum 100 siap, di usia ini secara biologis belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
goncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian selama kehamilan. Angka kematian ibu dan janin 4-6kali lipat lebih tinggi dibanding wanita yang hamil dan
bersalin di usia 20-an.
2 Hamil di Usia 20-an Kondisi fisik prima
Universitas Sumatera Utara
Rahim sudah mampu memberi perlindungan atau kondisi maksimal untuk kehamilan. Umumnya secara mental calon ibu juga sudah siap, ini berdampak pada
perilaku ibu dimana ia menjaga dan merawat kehamilannya secara hati-hati 3
Hamil di Usia 30 hingga 35 Tahun Mengingat kemajuan teknologi saat ini, direntang usia ini ibu masih boleh hamil asal
kondisi tubuh, kesehatan dan asupan nutrisi betul-betul terjaga. 4
Hamil di Usia lebih dari 35 Tahun Kesehatan ibu sudah menurun, kehamilan tergolong beresiko tinggi. Itu sebabnya
tidak dianjurkan menjalani kehamilan di usia ini. Banyak wanita yang melaporkan adanya hubungan antara gangguan kehamilan
yang mereka alami dengan kelelahan. Salah satu gejala kelelahan umum adalah munculnya perasaan letih, suatu perasaan kelelahan akan teratasi jika dilakukan
istirahat, kelelahan merupakan suatu kondisi dimana seluiruh fungsi tubuh dalam bekerja sudah tidak maksimal lagi Wesson.2002.
Kerja adalah sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan, atau pengeluaran energi untuk kegiatan
yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu Notoatmodjo. 2007.
Menurut Wesson 2002 ibu hamil yang bekerja pada outlet makanan siap saji paling cenderung mengalami mual dan muntah.
3. Patofisiologi