Definisi Operasional Simpulan, Implikasi dan Saran 287

Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu bisa mengantisipasi problem yang mungkin muncul dalam mengimplementasikan empat strategi pembelajaran tersebut. 5. Mengetahui strategi mana yang sesuai untuk mengajarkan menulis jenis teks mana dan bagi kelompok mahasiswa mana, sehingga dosen dapat mengetahui secara spesifik strategi mana yang cocok dalam penyusunan silabus perkuliahan. 6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum menulis di prodi Sastra Inggris FISS Unpas selama ini. Dengan demikian, akan diketahui sejumlah saran yang dapat diajukan kepada lembaga untuk memperbaiki kurikulum tersebut.

F. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran: Model pembelajaran menurut Joyce 1992: 4 adalah “A plan or pattern that we can use to design face to face teaching in classroom or tutorial settings and to shape instructional materials--including books, films, tapes, computer-mediated programs, and curricula long terms courses of the study. Each model guides us as we design instruction to help students achieve various objectives ”. Jelasnya lagi, menurut Joyce model pembelajaran adalah sebuah rancangan atau pola yang dapat digunakan untuk mendesain pembelajaran yang interaktif di dalam ruang kelas atau lokasi tutorial, dan untuk membentuk bahan-bahan pembelajaran seperti buku, film, komputer, dan kurikulum. Model pembelajaran memandu guru ketika mendesain pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang beragam. Chauhan 1979: 20 memiliki pendapat yang sama dengan Joyce tentang model pembelajaran. Menurutnya, “Models of teaching can be defined as an instructional design which describes the process of specifying and producing particular environmental situations which cause the students to interact in such a way that a specific change occurs in their behavior. ” Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Masih menurut Chauhan 1979: 20 model pembelajaran yang baik mempunyai sejumlah karakteristik sebagai berikut:  Mempunyai prosedur sistematik untuk memodifikasi tingkah laku siswa atas asumsi tertentu. Bisa menentukan hasil belajar yang akan dicapai dalam bentuk kinerja siswa yang dapat diamati setelah mereka menyelesaikan sebuah pembelajaran.  Bisa menentukan syarat-syarat lingkungan yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan nyaman;  Bisa menentukan kriteria kinerja siswa sesuai dengan apa yang diharapkan dan menentukan mekanisme yang memudahkan siswa memberikan reaksi dan bisa berinteraksi dengan lingkungan. Dalam penelitian ini, model pembelajaran merujuk pada pola pembelajaran menulis cerita pendek secara interaktif di dalam dan di luar kelas yang melibatkan seorang dosen dan 38 orang mahasiswa jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. 2. Multi-strategi: Empat strategi yang digunakan pada pembelajaran menulis cerita pendek pada mata kuliah Imaginative Writing di Program studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan. Empat strategi itu dirinci sebagai berikut: Strategi pembelajaran pertama adalah pengayaan teknik-teknik menulis narasi, deskripsi, eksposisi, dan, argumentasi. Strategi pembelajaran kedua adalah memperkenalkan hubungan yang erat antara membaca dan menulis reading-writing connections, di mana subjek penelitian diajari bagaimana cara mengapresiasi sebuah karya sastra yang sudah dipublikasikan. Strategi pembelajaran ketiga adalah mengajarkan menulis dengan menonton dan mengapresiasi film. Subjek penelitian diajak menonton dan mengapresiasi film sebelum menulis. Strategi pembelajaran keempat Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu adalah menghadirkan suasana alam pada proses pembelajarannya outdoor learning sebelum subjek penelitian menulis. 3. Menulis kreatif: Menulis kreatif creative writing adalah istilah akademik untuk merujuk pada sebuah proses menulis yang melibatkan imajinasi dan penemuan baik dalam bentuk maupun isi, seperti dikatakan DeMaria 1985: 157 sebagai berikut. “Creative writing is a term that has taken hold in academic circles. It has become part of the jargon of education. In college catalogues we will find creative writing courses and degree programs in creative writing. It does not mean good writing as opposed to bad writing. It means writing that involves the imagination and invention in form and content. It means fiction, poetry, and drama.” Menulis kreatif adalah istilah baku pada kurikulum dan disepakati memiliki bentuk dan isi seperti pada fiksi, puisi, dan drama. Menulis kreatif adalah sebuah proses pembuatan sesuatu--yakni sebuah karya tulis fiksi--yang baru dan berbeda dari tulisan-tulisan lainnya. Sebranek 2001: 56 menyebutnya sebagai berikut: “a process of inventing, the process of making something new and different, something made-up. It also has solid roots in the real-world experiences and memories of the writer-fact and fiction, blending together. ” Dalam pada itu Stegner 2002: 100 menjelaskan bahwa menulis kreatif berbeda dari menulis sebagai proses komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pembaca. Lebih jelas dikatakannya sebagai berikut: “Creative writing means imaginative writing, writing as an arts, what the French call belles lettres. It has nothing to do with information or the more routine forms of communication, though it uses many of the same skills. ” Walaupun demikian, menulis kreatif juga memiliki persamaan, yakni relatif memerlukan keterampilan yang perlu diajarkan. Secara lebih khusus, Christensen, ed., et al. 1982: 8 menjelaskan aspek psikologis dari menulis kreatif sebagai berikut: “Creative writing is an art, the art of thinking and feeling and appreciating the magic words and ideas. Like the teaching of an art, the primary goal of teacher is to Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu nurture, challenge, and encourage development of the talent of each individual. It is through creative writing that children reveal and find their inner selves, their talents, ideas, hopes, and goal ”. Dalam menggambarkan pentingnya menulis kreatif bagi anak-anak, Maybury seperti dikutip Percy 1981: 1 juga menyebutkan bahwa: “Creative writing is concerned with encouraging children to use fully what they have within themselves: ideas, impressions, feelings, hope, their imagination, and such language as they can command. It is an attempt to get at the nine-tenth of the iceberg of a child’s mind that does not often use 1981: 1.” Artinya bahwa pengajaran menulis kreatif itu sangat penting untuk melatih anak- anak menggunakan gagasan, impresi, perasaan, harapan, dan imajinasinya sehingga pikiran mereka dapat berkembang. Dalam penelitian ini, menulis kreatif adalah menulis cerita pendek oleh mahasiswa yang dipandu oleh dosen setelah mengikuti pembelajaran dengan empat strategi yang berbeda. Senny Suzanna Alwasilah, 2013 Implementasi Model Pembelajaran Multi-Strategi Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Studi Kasus di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini mengupas metode penelitian dengan membahas desain penelitian, pertanyaan penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan, serta analisis data.

A. Desain Penelitian