Soekartawi 1996 pada bukunya menjelaskan, tujuan dari suatu penerapan teknologi pada usahatani adalah untuk mencapai produktivitas pertanian yang
lebih tinggi. Hasil yang diperoleh akan berbentuk uang yang akan diperhitungkan dari nilai produksi setelah dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Pendapatan usahatani atau pendapatannya akan mendorong petani untuk dapat mengalokasikan dana tersebut untuk berbagai kebutuhan seperti untuk biaya
produksi periode selanjutnya, tabungan dan pengeluaran lainnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga Soekartawi, 1996.
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya, atau dengan kata lain pendapatan meliputi pendapatan kotor atau
penerimaan total dan pendapatan bersih. Pendapatan kotorpenerimaan total adalah nilai produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi
biaya produksi Rahim dan Diah, 2008.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Gultom 2008 yang berjudul Tingkat Adopsi Petani terhadap Teknologi Budidaya Jagung dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya yang dilakukan di Desa Namu Ukur Utara Kec. Sei Binge Kab. Langkat. Variabel-variabel yang diamati antara lain faktor sosial ekonomi
yaitu faktor umur, pendidikan, pengalaman bertani, tingkat cosmopolitan, status lahan, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan usahatani terhadap
tingkat adopsi petani dalam teknologi budidaya anjuran. Variabel ini dianalisis dengan metode deskriptif dan uji Chi Square. Kesimpulan dari penelitian Gultom
Universitas Sumatera Utara
adalah tidak ada pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap tingkat adopsi petani dalam teknologi budidaya anjuran.
Nababan 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung di Kec. Tiga Binanga Kab. Karo.
Variabel yang diamati antara lain biaya pupuk, jumlah tenaga kerja, dan luas lahan. Penelitian ini dianalisis dengan metode Uji Statistik Linier Berganda, Uji
R-Square, Uji t Statistik, Uji F Statistik dan Uji Penyimpangan Asumsi Klasik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah biaya pupuk berpengaruh negatif terhadap
pendapatan petani jagung, tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan petani jagung, dan luas lahan berpengaruh positif terhadap pendapatan petani
jagung. Penelitian sebelumnya oleh Nasution 2012, mengenai Dampak
Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT terhadap Pendapatan Padi Sawah Studi Kasus Desa Pematang Setrak Kec. Teluk
Mengkudu Kab. Serdang Bedagai. Variabel yang diamati adalah bagaimana dampak penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT terhadap
pendapatan petani. Analisis data yang digunakan adalah Uji Beda Rata-rata Compare Means metode Dependent sample T-test yaitu dua sampel yang
berpasangan dengan alat bantu SPSS 18. Dapat disimpulkan bahwa terdapat dampak penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT terhadap
pendapatan petani.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kerangka Konseptual