4. Dokumentasi, penelitian ini juga menggunakan alat pengumpulan data dengan dokumentasi. Dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian
adalah tentang petani jagung.
3.4 Metode Analisis Data
Berdasarkan identifikasi masalah pada bagian sebelumnya, adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Untuk menguji hipotesis 1, yaitu dengan cara menjelaskan teknologi apa saja yang diterapkan oleh para petani sesuai dengan anjuran yang disajikan dalam
bentuk tabel, kemudian menjumlahkan dan menskor data yang telah diperoleh scoring.
Tabel 3.2 Pengukuran Paket Teknologi Budidaya Jagung Sesuai Anjuran No Uraian
Anjuran Pengukuran
Skor
1. Penggunaan
Varietas Unggul
a. Bibit berlabel seperti pioneer-12,
Pioneer 29, Sigenta, NK-22, NK 29, dan
BISI.
b. Bibit diperoleh dari Dinas Pertanian
setempat untuk menjamin kualitas
bibit unggul. 1. Mengikuti semua
teknologi sesuai anjuran. 2. Melakukan salah satu
cara teknologi budidaya sesuai anjuran.
3. Melakukan semua teknologi budidaya tetapi
tidak mengikuti semua anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikut i semua anjuran.
4 3
2
1
Universitas Sumatera Utara
2. Pengolahan
Lahan Tanah
a. Lahan dibersihkan dari sisa tanaman
sebelumnya. b. Tanah dibajak
dengan alsintan traktorjonder.
c. Digemburkan dan diratakan berbentuk
bedengan lurus memanjang.
d. Dibuat lubang dengan tugal
sedalam 3-5 cm. 1. Mengikuti semua.
teknologi sesuai anjuran 2. Melakukan salah satu
cara teknologi budidaya sesuai anjuran.
3. Melakukan semua teknologi budidaya tetapi
tidak mengikuti semua anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikut i semua anjuran.
4 3
2
1
3. Penanaman
a. Benih dimasukkan pada lubang
sebanyak 2-3 butir. b. Jarak tunggalan 25 x
30 cm antar lubang. Dan 75 x 25 jarak
antar barisan.
c. Ditutup dengan tanah kompos.
d. 1 rante = 1 Kg. 1. Mengikuti semua
teknologi sesuai anjuran. 2. Melakukan salah satu
cara teknologi budidaya sesuai anjuran.
3. Melakukan semua teknologi budidaya tetapi
tidak mengikuti semua anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikut i semua anjuran.
4 3
2
1
4. Pemupukan
a. Umur 21 hari, pemupukan I pupuk
Urea sebanyak 250 kgHa, dan pupuk
kompos mabar pain sebanyak 150
kgHa.
b. Pemupukan II, umur 35 hari pupuk
Urea sebanyak 100 kgHa.
c. Umur 60 hari, Ponska + Urea
masing-masing 2 sak atau 100 kgHa.
1. Mengikuti semua. teknologi sesuai anjuran
2. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
sesuai anjuran. 3. Melakukan semua
teknologi budidaya tetapi tidak mengikuti semua
anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikuti semua anjuran.
4 3
2
1
5. Pemeliharaan a. Penyiangan
dilakukan pada usia 2 minggu dan
setelah tanaman berusia 7 minggu.
1. Mengikuti semua teknologi sesuai anjuran.
2. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
sesuai anjuran. 4
3
Universitas Sumatera Utara
b. Penyiangan dilakukan sesudah
melakukan pemupukan, baik
pemupukan I dan pemupukan kedua.
3. Melakukan semua teknologi budidaya tetapi
tidak mengikuti semua anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikuti semua anjuran.
2
1
6. Pengendalian
Hama dan Penyakit
a. Pada penyakit hawar daun, ini
dapat di cegah dengan
menggunakan demolish
Lyromiza.
b. Gulma yang tumbuh diatasi dengan cara
penye- mprotan Kalaris saat
tanaman berumur 21 hari.
1. Mengikuti semua teknologi sesuai anjuran.
2. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
sesuai anjuran. 3. Melakukan semua
teknologi budidaya tetapi tidak mengikuti semua
anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikuti semua anjuran.
4 3
2
1
7. Pengairan a. Jagung pada umur
10-15 hari, tidak begitu banyak
memerlukan air.
b. Umur 30 hari, pengairan dapat
dilakukan dengan mengalirkan melalui
paritirigasi sehingga dapat
menyangga piringan tanaman.
1. Mengikuti semua teknologi sesuai anjuran.
2. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
sesuai anjuran. 3. Melakukan semua
teknologi budidaya tetapi tidak mengikuti semua
anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikuti semua anjuran.
4 3
2
1
8. Panen
a. Tanaman siap panen dengan ciri fisik
daun mengering kuning tua.
b. Biji keras dan mengkilap.
c. Dilakukan klobot setelah 3,5 bulan.
d. Panen dilakukan 2 minggu setelah
klobot. 1. Mengikuti semua
teknologi sesuai anjuran. 2. Melakukan salah satu
cara teknologi budidaya sesuai anjuran.
3. Melakukan semua teknologi budidaya tetapi
tidak mengikuti semua anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
4 3
2
1
Universitas Sumatera Utara
tetapi tidak mengikut i semua anjuran.
9. Pasca Panen a. Pengeringan dengan
lantai jemur. b. Pemipilan setelah
pengeringan dengan alsintan mesin
pemipil.
c. Dimasukkan dalam gonikarung.
d. Dijual ke pasar atau pedagang
pengumpul. 1. Mengikuti semua
teknologi sesuai anjuran. 2. Melakukan salah satu
cara teknologi budidaya sesuai anjuran.
3. Melakukan semua teknologi budidaya tetapi
tidak mengikuti semua anjuran.
4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya
tetapi tidak mengikut i semua anjuran.
4 3
2
1
Kriteria penilaian: 1. Mengikuti semua teknologi budidaya sesuai dengan anjuran , skor 4.
2. Melakukan salah satu cara teknolgi budidaya sesuai anjuran, skor 3. 3. Melakukan semua teknologi budidaya jagung tetapi tidak mengikuti sesuai
semua anjuran, skor 2. 4. Melakukan salah satu cara teknologi budidaya jagung tetapi tidak mengikuti
semua anjuran, skor 1. Penilaiaan skor:
Tingkat adopsi diukur berdasarkan kriteria di atas berada antara 4 - 36, sehingga dapat ditentukan kategori tingkat penggunaan teknologi pada budidaya jagung
berdasarkan skor yaitu :
4-14 = tingkat adopsi rendah
Universitas Sumatera Utara
15-25 = tingkat adopsi sedang 26-36 = tingkat adopsi tinggi
Untuk menguji hipotesis 2, digunakan analisis uji beda rata-rata Compare Means atau biasa disebut uji t t-test dengan alat bantu SPSS. Karena berasal
dari dua sampel yang samaberpasangan namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, maka uji beda rata-rata yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Dependent sample t-test Paired sample t-test dengan rumus sebagai berikut :
Dimana : �
�
1
= Rata-rata pendapatan sebelum adopsi teknologi �
�
2
= Rata-rata pendapatan sesudah adopsi teknologi S
1 2
= Varians pendapatan sebelum adopsi teknologi S
2 2
= Varians pendapatan sesudah adopsi teknologi n
1
= Jumlah pengamatan pertama n
2
= Jumlah pengamatan kedua Dengan kriteria uji :
Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H
diterima dan H
1
ditolak Jika t-hitung t-tabel, maka H
ditolak dan H
1
diterima α = 0,05
Hipotesis yang diajukan adalah : H
: Tidak ada perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah adopsi teknologi.
H
1
: Ada perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah adopsi teknologi.
Universitas Sumatera Utara
Karena total biaya TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC, maka untuk menghitung seluruh biaya TC, digunakan rumus :
TC = FC + VC Pendapatan usahatani dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pd = TR – TC TR = Y. Py
TC = FC + VC
Dimana :
Pd : Pendapatan usahatani Rp
TR : Total penerimaan total revenue Rp
TC : Total biaya total cost Rp
FC : Biaya tetap fixed cost Rp
VC : Biaya tidak tetap variable cost Rp
Y : Produksi yang diperoleh dalam usahatani ton
PY : Harga Y Rp.
Sedangkan Total Revenue TR diperoleh dari hasil kali produksi yang diperoleh dalam satu kali musim tanam dengan harga jualKg jagung yang
diterima petani. Harga jualKg yang diamati sebelum dan sesudah adalah pada waktu yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Perbedaan yang diamati sebelum dan sesudah adopsi teknologi jagung.
No. Uraian
Harga JualKg Rp
Waktu Pengamatan Tahun
1. Sebelum Adopsi Teknologi
2.300 2011
2. Sesudah Adopsi Teknologi
2.700 2014
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
3.5 Definisi dan Batasan Operasional