Penggunaan Varietas Unggul Pengolahan LahanTanah Penanaman Pemupukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Teknologi Budidaya Jagung yang Dianjurkan di Daerah Penelitian

Teknologi budidaya jagung anjuran adalah teknologi yang dianjurkan penyuluh kepada petani dengan tujuan untuk memperbaiki sistem usahatani dalam meningkatkan pendapatan petani. Dalam hal ini teknologi yang disarankan penyuluh kepada petani dibagi dalam Sembilan 9 komponen teknologi budidaya jagung meliputi penggunaan varietas unggul, pengolahan lahantanah, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama penyakit, pengairan, panen dan pasca panen.

1. Penggunaan Varietas Unggul

Penggunaan varietas unggul adalah awal dari teknologi yang sangat mempengaruhi usahatani jagung. Bibit yang ditanam adalah bibit yang berlabel Pioneer-12, Pioneer-29, Sigenta, NK-29 dan BISI. Sedangkan bibit ini diperoleh dari dinas pertanian setempat untuk menjamin kualitas bibit. Sebagian besar petani sudah menggunakan bibit unggul ini dan jarang petani yang menggunakan bibit lokal, sehingga dapat dikatakan petani sudah menggunakan bibit sesuai dengan anjuran PPL setempat.

2. Pengolahan LahanTanah

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan bahwa sebagian besar petani sudah melakukan teknologi yang dianjurkan oleh penyuluh. Sebelum tanah ditanami jagung, terlebih dahulu lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, kemudian dibajak dengan alsintan jondertraktor. Lahan digemburkan dengan traktor kemudian diratakan sehingga berbentuk bedengan lurus memanjang agar 46 Universitas Sumatera Utara mudah dibuat lubang tanam jagung. Selanjutnya lubang tanam dibuat sedalam 3-5 cm untuk mencegah organisme merusak ataupun mengganggu butiran jagung.

3. Penanaman

Pada proses penanaman, benih yang dimasukkan pada lubang tanam sebanyak 2-3 butirlubang, hal ini untuk mencegah adanya butir jagung yang mati. Sedangkan jarak tugalan atau lubang tanam 25x30 cm antar lubang. 75x25 cm jarak antar barisan. Maka lubang tanam yang sudah berisi butiran jagung ditutup dengan tanah kompos 1 rante = 1 Kg.

4. Pemupukan

Setelah penanaman selesai maka selanjutnya adalah pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil produksi jagung yang ditanam petani. Asumsinya adalah jika semakin bagus dosis pupuk yang diberikan maka akan semakin bagus pula produksi yang diperoleh. Pemupukan yang dianjurkan penyuluh adalah pada saat jagung berusia 21 hari, dilakukan pemupukan I yaitu pupuk Urea sebanyak 250 KgHa, dan pupuk Kompos Mabar sebanyak 150KgHa. Selanjutnya pemupukan II umur 35 hari diberikan pupuk Urea sebanyak 100KgHa. Dan selanjutnya pada umur 60 hari yaitu pupuk Ponska+Urea masing-masing 2 sak atau 100 Kghari.

5. Pemeliharaan

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Kopi Ateng yang Menjual dalam Bentuk Gelondong Merah (Cherry red) dengan Kopi Biji di Desa Bangun Das Mariah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun)

18 221 63

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

2 78 120

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Ikan Kerambah Dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kabupaten Toba Samosir (Kecamatan Simanindo Desa Simairiudo Sangkal)

1 30 89

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Nilam Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani (Kasus: Desa Tanjung Meriah Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

6 80 91

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 11

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Mengenal Tanaman Jagung (Zea mays) - Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamea

0 0 13

Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun)

0 1 13