LAMPIRAN A : Multimedia LAMPIRAN B : Instrumen Penelitian LAMPIRAN C : Analisa Hasil Uji Coba Instrumen LAMPIRAN D : Analisa Hasil Penelitian LAMPIRAN E : Dokumentasi Latar Belakang Masalah

Indra Akbar Taufik, 2013 Penerapan Drill Method Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN A : Multimedia

1. Flowchart 2. Storyboard 3. Interface Multimedia

B. LAMPIRAN B : Instrumen Penelitian

1. Silabus 2. RPP 3. Kisi-kisi Instrumen Tes Soal pretest postest 4. Soal pretes postest 5. Lembar Judgement Soal pretest postest 6. Judgement Soal pretest posttest 7. Hasil Observasi 8. Wawancara 9. Angket + Kisi-kisi 10. Judgment Angket + Kisi-kisi 11. Hasil Angket 12. Lembar Judgement Multimedia 13. Judgement Multimedia

C. LAMPIRAN C : Analisa Hasil Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas 2. Hasil Pengujian Dengan Software ITEMAN 3. Uji Reliabilitas 4. Uji Tingkat Kesukaran 5. Uji Daya Pembeda Indra Akbar Taufik, 2013 Penerapan Drill Method Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. LAMPIRAN D : Analisa Hasil Penelitian

1. Nilai Awal Siswa 2. Rekapitulasi Nilai Siswa 3. Pembagian Kelompok 4. Uji Normalitas 5. Uji Homogenitas 6. Uji Anova Satu Jalur 7. Hasil Angket

E. LAMPIRAN E : Dokumentasi

1. Surat Izin Penelitian 2. Surat Balasan Penelitian 3. Dokumentasi Penelitian Indra Akbar Taufik, 2013 Penerapan Drill Method Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan lancar, bahkan proses komunikasi dapat menimbulkan salah pengertian. Sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Menurut Oemar Vina, 2011 Para siswa hanya mendengarkan hal-hal yang dipompakan oleh guru. Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Disisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan bersikap pasif atau tifak aktif dalam pembelajaran. Kita sebagai Manusia selain sebagai makhluk yang belajar juga merupakan makhluk yang dapat dan harus di didik. Melalui pendidikan, manusia diharapkan dapat memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah dipersiapkan guna memiliki peranan di masa depan. Menurut Schofield 1999 mengemukakan “Education is perceived as a place where children can develop according to their unique needs and potentialities ”. Menurut Novita 2011 pendidikan merupakan salah satu hal terpenting yang ada didalam hidup ini.dari masa peradaban kuno hingga munculnya abad renaissance di eropa, bidang pendidikan selalu mendapat tempat utama dan strategis dalam kehidupan pemerintahan. UNESCO dalam laporannya yang berjudul “learning to be”, menegaskan bahwa pendidikan harus berpusat pada kepentingan peserta didik learning centered. Sedangkan menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, Indra Akbar Taufik, 2013 Penerapan Drill Method Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991, Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik dapat mengikuti proses pembelajaran secara seksama dan memperoleh kepahaman terhadap materi yang telah disampaikan oleh gurunya. Untuk menunjang potensi guru dalam mengajar TIK berperan penting dalam hal ini sebagai alat penyampaian materi yang lebih efektif dan efisien.selain itu, guru harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memaksimalkan proses belajar dan pembelajaranan. Menurut Novita 2011 untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekolah, siswa perlu difasilitasi dengan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi serta daya tarik siswa terhadap materi yang disampaikan. Menurut sumber lain Bambang Vina, 2011 proses pembelajaran dapat lebih dinamis dan akan mencapai sasaran yang diinginkan jika didukung oleh alat bantu atau media lain seperti audio-visual, cetak, proyektor, film, permainan, dan sebagainya. Menurut Wahono Warsita, 2008:125, perpaduan dari berbagai media yang terdiri dari teks, grafis, gambar diam, animasi, suara, dan video untuk menyampaikan pesan kepada public disebut sebagai multimedia. Program multimedia interaktif yang dirancang sebagai media pembelajaran disebut program multimedia pembelajaran interaktif MPI. Kemampuan multimedia dalam rneningkatkan kreativitas sudah teruji karena Indra Akbar Taufik, 2013 Penerapan Drill Method Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu multimedia juga memiliki unsur interaktivitas. Sehubungan itu, Romiszowski Dalam Munir dan Badioze, 1999 menterjemahkan interaktivitas sebagai hubungan dua jalur di antara pengajar dengan pelajar. Menurut Jacobs dalam Munir dan Badioze, 1999 hubungan dua jalur akan rnenciptakan situasi dialog antara dua atau 1ebih pelajar. Hubungan dialog ini akan dapat dibina dengan rnernanfaatkan komputer karena komputer memiliki kapasitas multimedia akan mampu menjadikan proses be1ajar menjadi interaktif. Pengaruh media sangat berperan dengan dengan daya ingat manusia. Menurut Borzyskowski 2004 “Because of the growth in the diversity of imagery and increased reliance upon visuals to communicate general and domain specific information, as an adjunct to, or in place of text, there is an imperative to investigate ways of assisting novices and learners to extract meaning and information…” Bisa dikatakan karena pertumbuhan dalam keragaman citra dan peningkatan ketergantungan pada visual untuk mengkomunikasikan informasi secara umum dan khusus dapat membantu membantu peserta didik untuk mengambil makna dan informasi. Berdasarkan penelitian Sovocom Company dari Amerika Warsita, 2008:125, ditemukan adanya hubungan antara jenis media dengan daya ingat manusia untuk menyerap dan menyimpan pesan, jenis media dapat merangsang kemampuan otak dalam mengolah pesan. Misalnya kemampuan mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10, pesan audio 10, visual 30, audio visual 50, dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80. Penggunaan ICT Information and Communications Technology dalam proses pembelajaran sangat baik digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menunjang siswa untuk berpikir kreatif. Cabero Noor, 2013 mengemukakan “integration of ICT into teaching and learning processes contributes to increase the interaction and reception of information. Such possibilities suggest changes in the communication models and the teaching and learning methods used by teachers, giving way to new scenarios which favour both individual and collaborative Indra Akbar Taufik, 2013 Penerapan Drill Method Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu learning ” bisa dikatakan integrasi TIK ke dalam proses belajar mengajar memberikan kontribusi untuk meningkatkan interaksi dan penerimaan informasi . Kemungkinan tersebut menunjukkan perubahan dalam model komunikasi dan metode pengajaran dan pembelajaran yang digunakan oleh para guru , memberikan cara untuk skenario baru yang mendukung pembelajaran baik individu maupun kolaboratif. Selain media yang digunakan sebagai pembelajaran, metode pembelajaran juga berpengaruh untuk menigkatakan pemahaman siswa. Menurut Kusoro dkk 2009 mengemukakan Metode mengajar drill membuat siswa lebih aktif dibandingkan dengan metode resitasi. Berdasarkan pengamatan peneliti, pada saat pembelajaran dengan metode drill siswa lebih aktif untuk bertanya mengenai kesulitan yang mereka hadapi dan tanpa disuruh gurupun siswa berani mengerjakan soal di papan tulis. Siswa menjadi terbiasa untuk mengerjakan soal dengan cepat karena guru memberikan batas waktu ketika siswa mengerjakan latihan soal. Hal ini karena adanya keterbatasan jumlah jam pelajaran yang ada dalam kurikulum sehingga guru harus lebih pintar membagi waktu untuk memberikan latihan pada siswa, agar latihan yang diberikan dapat memberikan manfaat yang optimal dan merata untuk semua siswa. Selain itu dengan sering mengerjakan soal di papan tulis merangsang siswa untuk lebih percaya diri dengan jawaban mereka sendiri serta memotivasi mereka untuk lebih berani. Dalam hasil penelitian Kusoro dkk 2009 menyimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia yang signifikan antara siswa yang diberi metode drill dengan metode resitasi dan hasil belajar kimia siswa yang diberi metode drill lebih baik dari pada yang diberi metode resitasi. Dari hasil penelitian Erik 2010:62 menyimpulkan bahwa Setelah melalui proses pembelajaran dengan menggunakan drill and practice pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan modul terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen terdapat pembedaan efektifitas peningkatan hasil Indra Akbar Taufik, 2013 Penerapan Drill Method Berbantu Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol . Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merasa sangat perlu melakukan penelitian, dengan menerapkan Drill sebagai model pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran berbantu komputer yang berbentuk multimedia interaktif sebagai penarik minat siswa dalam proses belajar mengajar. Karena menurut peneliti model pembelajran Drill lebih baik dalam meningkatkan pemahaman siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional yang hanya mengarahkan siswa sesuai apa yang disampaikan oleh guru, namun pada penelitian ini penulis akan membagi satu kelas besar menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok atas, sedang dan bawah. Menurut Arikunto 2009:259, terdapat istilah kedudukan siswa dalam kelompok, yang dimaksud dengan kedudukan siswa dalam kelompoknya adalah letak seseorang siswa di dalam urutan tingkatannya. Bias dikatakan , didalam suatu kelas terdapat tiga kemampuan yang dimiliki oleh siswa kemampuan itu adalah siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan sedang dan siswa yang berkemampuan rendah. Dengan menggabungkan kedua hal tersebut Drill dan multimedia maka penulis mengambil judul “Penerapan Drill method berbantu multimedia pembelajaran interatif untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA pada mata pe lajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Harapan peneliti dengan menggunakan model Drill dan Multimedia pembelajaran interaktif sebagai bantuan dalam menyampaikan materi ajar dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi khususnya.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 5 58

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 3 44

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN TIK.

3 10 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 36

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 40

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 43

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING BERBANTU MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

2 7 47

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN INTRAPERSONAL INTELLIGENCES SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

1 2 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPS) BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMP.

2 10 48