Pengetahuan Gizi Anak Usia Sekolah Pengaruh Adat Terhadap Nutrisi Anak

melakukan aktivitas fisik sehingga memerlukan kalori yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Pada usia ini biasanya anak perempuan sudah mengalami masa haid sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi dari usia sebelumnya. 19,20 Pada dasarnya kebiasaan makan pada anak telah terpola pada masa pertumbuhan. Salah satu teori mengenai terbentuknya kebiasaan makan pada anak dikemukakan oleh Lund Burk dalam a analysis of children’s food consumption behavior model, atau model Lund Burk. Dalam model tersebut kebiasaan makan pada anak dimulai dari dorongan dasarmotivasi yang kemudian dinyatakan dalam bentuk tindakan makan. 21 Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur kebiasaan atau pola makan anak usia sekolah. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut meliputi frekuensi makan dalam satu hari, keteraturan makan, menu makan sehari-hari, kebiasaan makan bersama keluarga, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan minum susu, konsumsi makanan jajanan dan makanan selingan. Setiap pertanyaan memiliki tiga pilihan dan setiap pilihan tersebut mengandung poin. Pilihan pertama mengandung 2 poin, pilihan kedua mengandung 1 poin dan pilihan ketiga 0 poin. Jika jumlah poin 11-15 termasuk kategori kebiasaan atau pola makan baik. Poin 6-10 termasuk kategori pola makan sedang atau cukup baik. Poin 1-5 merupakan kategori pola makan buruk.

2.4 Pengetahuan Gizi Anak Usia Sekolah

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pengetahuan gizi adalah kepandaian memilih makanan yang merupakan sumber zat-zat gizi. Pengetahuan gizi anak dapat diperoleh baik secara internal maupun eksternal. Untuk pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengalaman hidup sedangkan secara eksternal yaitu pengetahuan yang berasal dari orang lain, misalnya dari orang tua si anak. Pengetahuan gizi yang dimiliki orang tua secara tidak langsung akan diterapkan terhadap anak, sehingga anak memiliki pengetahuan tentang gizi. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama. Apabila dalam sebuah keluarga telah terpenuhi kebutuhan gizinya, pola makan serta kebiasaan makan yang baik, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi pengetahuan anak tentang gizi. Selain itu, anak-anak juga mendapatkan pengetahuan gizi dari pendidikan sekolah. 22 Pengetahuan gizi anak dinilai dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 18 pertanyaan. Setiap pertanyaan harus dijawab dengan pilihan “Ya” dan “Tidak”. Untuk pilihan “Ya” mengandung 2 poin dan “Tidak” mengandung 1 poin. Jumlah poin 13-18 merupakan kategori pengetahuan gizi baik atau tinggi. Jumlah poin 7-12 kategori pengetahuan gizi sedang atau cukup baik. Poin 1-6 merupakan kategori pengetahuan gizi buruk atau rendah.

2.5 Pengaruh Adat Terhadap Nutrisi Anak

Pengaruh budaya juga sangat menentukan status kesehatan anak, dimana terdapat keterkaitan secara langsung antara budaya dengan pengetahuan. Budaya di masyarakat dapat menimbulkan penurunan kesehatan anak, misalnya ada makanan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pantangan dalam keluarga atau anggapan bahwa status anak perempuan lebih rendah daripada anak laki-laki. Selain itu, terdapat beberapa budaya di masyarakat yang dianggap baik oleh masyarakat padahal budaya tersebut justru menurunkan kesehatan anak. Sebagai contoh, anak yang badannya panas akan dibawa ke dukun dengan keyakinan terjadi kesurupan, kebiasaan memberikan pisang pada bayi baru lahir dengan anggapan anak cepat besar dan berkembang, atau anak tidak boleh makan daging dan telur karena dapat menimbulkan penyakit cacingan. Berbagai contoh budaya yang ada dalam masyarakat tersebut sangat besar mempengaruhi derajat kesehatan anak, mengingat anak pada usia sekolah merupakan pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang tentunya memerlukan nutrisi yang cukup. 23 Ketaatan beragama juga berpengaruh penting dalam kebiasaan makan bagi pemeluk agama tertentu. Dilaporkan bahwa pembatasan pola makan atau makanan pantangan diterapkan oleh 80-95 kelompok populasi yang berasal dari Asia. Kelompok utamanya ialah umat Muslim, Hindu, Adven dan Sikh. Ketaatan pada praktek beragama sebagai bagian dari iman memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi status gizi anak dalam keluarga. 24 Dalam kuesioner, pengaruh adat dan budaya dapat diketahui berupa frekuensi subjek dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, apakah menggunakan pelayanan dukun atau puskesmas dan rumah sakit. Dilakukan juga penilaian prinsip diet atau makanan pantangan yang dianut dalam keluarga dan jenis makanan yang termasuk dalam diet tersebut. Jika subjek memiliki prinsip diet atau makanan pantangan, dalam kuesioner diberikan pilihan apakah makanan pantangan tersebut berasal dari Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara golongan karbohidrat, protein nabati, protein hewani, sayur-sayuran dan buah- buahan. Untuk setiap golongan disebutkan jenis makanan yang termasuk dalam diet keluarga. Poin 4-5 menunjukkan pengaruh adat atau budaya yang tinggi. Poin 2-3 menunjukkan pengaruh adat sedang dan poin hanya 1 berarti pengaruh adat yang rendah.

2.6 Kerangka Teori