- 10 tahun - 11 tahun
- 12 tahun 7
6 7
14,6 12,5
14,6
2. Jenis Kelamin - Laki-laki
- Perempuan 26
22 54,2
45,8
3. Penghasilan orang tua - Rp 1.000.000,-
- Rp 1.000.000,- sd Rp 3.000.000 - Rp 3.000.000
- 12
36 25
75
TABEL 3: DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN SOSIODEMOGRAFI SUBJEK PENELITIAN PADA SD NEGERI 060895 TAHUN 2010
Kriteria N
n 1. Umur
- 6 tahun - 7 tahun
- 8 tahun - 9 tahun
- 10 tahun - 11 tahun
- 12 tahun 5
7 6
8 8
7 7
10,4 14,6
12,5 16,7
16,7 14,6
14,6
2. Jenis Kelamin - Laki-laki
- Perempuan 25
23 52,1
47,9
3. Penghasilan orang tua - Rp 1.000.000,-
- Rp 1.000.000,- sd Rp 3.000.000 - Rp 3.000.000
35 13
- 72,9
27,1
4.2 Distribusi Status Gizi Subjek Penelitian
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Penilaian status gizi dilakukan dengan mengukur LLA Lingkaran Lengan Atas yang berpedoman pada The assessment of nutritional status of the community
oleh WHO 1966 yang dimana kekurangan gizi dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu kekurangan gizi ringan, kekurangan gizi sedang dan kekurangan gizi berat. Pada
pemeriksaan status gizi, mayoritas subjek di SD St.Antonius I dikategorikan kekurangan gizi sedang yaitu sejumlah 22 orang 45,8 , diikuti kekurangan gizi
ringan sejumlah 16 orang 33,3 dan kekurangan gizi berat sejumlah 10 orang 20,8 .Pada SD Negeri 060895 mayoritas subjek dikategorikan kekurangan gizi
berat sejumlah 21 orang 43,8, kemudian kekurangan gizi sedang sejumlah 15 orang 31,3 serta kekurangan gizi ringan 12 orang 25.
TABEL 4: DISTRIBUSI SUBJEK PENELITIAN BERDASARKAN STATUS GIZI
No Status gizi berdasarkan
pengukuran LLA Jumlah Penderita
SD St.Antonius I SD N 060895 n n
1. 2.
3. Kekurangan gizi ringan
Kekurangan gizi sedang Kekurangan gizi berat
Total 16
33,3 1225 22 45,8 1531,3
1020,8 2143,8
48 48 Keterangan:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Ukuran lingkar lengan atas anak usia 6-12 tahun sebagai pedoman dalam menentukan status gizi dapat dilihat pada lampiran 6
4.3 Hasil kuesioner
TABEL 5a. HASIL KUESIONER KEBIASAAN ATAU POLA MAKAN PADA MURID SD ST ANTONIUS I DAN SD NEGERI 060895
Pola makan
Umur Jumlah Penderita
SD St.Antonius I SD Negeri 060895 6 7 8 9 10 11 12 6 7 8 9 10 11 12
Pola makan baik 11-15
- 3 1 3 3 1 2 - - - - - - -
Pola makan cukup 6-10
4 3 4 1 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3
Pola makan buruk 1-5
2 2 2 3 - 2 2 3 5 3 5 5 4 3
Total
6 8 7 7 7 6 7 5 7 6 8 9 7 6 48 orang 48 orang
Keterangan: Skor 11-15 = Kebiasaanpola makan baik
Skor 6-10 = Kebiasaanpola makan cukup Skor 1-5 = Kebiasaanpola makan buruk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
TABEL 5b. PERSENTASE HASIL KUESIONER KEBIASAAN ATAU POLA MAKAN PADA MURID SD ST ANTONIUS I DAN SD NEGERI
060895
Pola makan
Nama sekolah
Total SD St.Antonius I SD Negeri 060895
Pola makan baik 11-15
13 x 100 = 27,1 0 48 48
x 100 = 0
Pola makan cukup 6-10
22 x 100 = 45,8 20 48 48
x 100 = 41,7 Pola makan buruk
1-5 13 x 100 = 27,1 28
48 48
x 100 = 58,3
Total 48 orang 48 orang
Data dari tabel 5a menunjukkan hasil kuesioner kebiasaan atau pola makan yang mempengaruhi status gizi dan terjadinya angular cheilitis pada murid SD
St.Antonius I dan SD Negeri 060895 dari umur 6-12 tahun. Sedangkan pada tabel 5b menunjukkan persentase jumlah penderita pada setiap skor. Pada SD St.Antonius I
jumlah penderita dengan skor 11-15 adalah 13 orang 27,1, skor 6-10 adalah 22
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
orang 45,8 dan skor 1-5 adalah 13 orang 27,1. Sedangkan pada SD Negeri 060895 tidak ada penderita dengan skor 11-15, namun penderita dengan skor 6-10
dan skor 1-5 cukup besar jumlahnya, yaitu 20 orang 41,7 dan 28 orang 58,3. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa subjek di SD Negeri 060895 memiliki pola
makan yang lebih buruk dibandingkan subjek di SD St.Antonius I. TABEL 6a. HASIL KUESIONER PENGETAHUAN GIZI PADA MURID SD ST
ANTONIUS I DAN SD NEGERI 060895
Pengetahuan gizi
Umur Jumlah Penderita
SD St.Antonius I SD Negeri 060895 6 7 8 9 10 11 12 6 7 8 9 10 11 12
Pengetahuan gizi baik
13-18 -
2 2 - 4 1 2 - - 1 3 2 - 1
Pengetahuan gizi cukup
7-12 3 1 3 3 2 2 4 - 2 2 3 3 3 2
Pengetahuan gizi buruk
1-6 3 5 2 4 1 3 1 5 5 3 2 4 4 3
Total
6 8 7 7 7 6 7 5 7 6 8 9 7 6 48 orang 48 orang
Keterangan: Skor 13-18 = Pengetahuan gizi baik
Skor 7-12 = Pengetahuan gizi cukup Skor 1-6 = Pengetahuan gizi buruk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
TABEL 6b. PERSENTASE HASIL KUESIONER PENGETAHUAN GIZI PADA MURID SD ST ANTONIUS I DAN SD NEGERI 060895
Pola makan
Nama sekolah
Total SD St.Antonius I SD Negeri 060895
Pengetahuan gizi baik
13-18
11 x 100 = 22,9 7 48 48
x 100 = 14,6
Pengetahuan gizi cukup
7-12 18 x 100 = 37,5 15
48 48
x 100 = 31,2 Pengetahun gizi
buruk 1-6
19 x 100 = 39,6 26 48 48
x 100 = 54,2
Total 48 orang 48 orang
Tabel 6a dan 6b menunjukkan hasil kuesioner dan persentase pengetahuan gizi pada anak penderita angular cheilitis dengan etiologi defisiensi nutrisi pada SD
St.Antonius I dan SD Negeri 060895. Pada SD St.Antonius I jumlah penderita dengan skor 13-18 adalah 11 orang 22,9, skor 7-12 adalah 18 orang 37,5 dan
skor 1-6 adalah 19 orang 39,6. Sedangkan pada SD Negeri 060895 jumlah penderita dengan skor 11-15 adalah 7 orang 14,6, skor 7-12 adalah 15 orang
31,2 dan skor 1-6 adalah 26 orang 54,2. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa persentase subjek di SD Negeri 060895 yang memiliki pengetahuan gizi buruk lebih
besar dibandingkan subjek di SD St.Antonius I.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
TABEL 7. HASIL KUESIONER JUMLAH PENDERITA DENGAN PENGARUH ADAT DAN BUDAYA PADA MURID SD ST ANTONIUS I DAN SD
NEGERI 060895 No
Pertanyaan pengaruh adat budaya
SD St.Antonius I SD N 060895
1. 2.
3. 4.
Kebiasaan memanfaatkan unit pelayanan masyarakat:
a. DukunShinshePengobatan
sendiri b.
PuskesmasRumah Sakit Jika jawaban no.1 adalah pon b,
frekuensi menggunakan unit pelayanan kesehatan masyarakat
a. Sangat jarang
b. Kadang-kadang
c. Sering
Agamakepercayaan yang dianut: a.
Islam b.
Adven c.
Kristen Protestan Katolik d.
Hindu e.
Sikh Prinsip diet yang dianut dalam agama
yang dianut:
a. Ada
b. Tidak ada
4 8,3 44 91,2
844 18,2 2644 59,1
1044 22,7
- 7 14,6
37 77,1 4 8,3
-
11 22,9 37 77,1
23 47,9 20 41,7
12 60 8 40
-
41 85,4 2 4,2
5 10,4 -
- 43 89,6
5 10,4 Keterangan:
Prinsip dietmakanan pantangan agama Islam, Adven, Hindu dan Sikh dapat dilihat pada tabel lampiran 7
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 menunjukka n hasil kuesioner pengaruh adat atau budaya terhadap nutrisi dan timbulnya angular cheilitis pada murid SD St.Antonius I dan SD Negeri
060895. Berdasarkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, subjek di SD St.Antonius I mayoritas memiliki kebiasaan memanfaatkan pelayanan kesehatan berupa puskesmas
atau rumah sakit sebanyak 44 orang 91,2 sedangkan 4 orang 8,3 memanfaatkan pelayanan dukunshinshe. Subjek yang memilih pelayanan
dukunshinshe tersebut menganut agama Hindu. Dalam keluarga yang beragama Hindu, adalah hal yang lumrah apabila ada anggota keluarga yang sakit lebih memilih
pelayanan shinshe daripada puskesmas atau rumah sakit. Pada SD Negeri 060895 jumlah subjek yang memanfaatkan pelayanan dukunshinshepengobatan sendiri lebih
besar jumlahnya yaitu 23 orang 47,9. Agama atau kepercayaan yang dianut oleh subjek di SD St.Antonius mayoritas Kristen Protestan dan Katolik 77,1, namun
terdapat 7 orang yang menganut agama Adven dan 5 orang beragama Hindu. Sedangkan pada SD Negeri 060895 mayoritas subjek beragama Islam 85,4, 5
orang beragama Kristen Protestan dan 2 orang beragama Adven. Subjek yang menganut agama Adven dan Hindu memiliki prinsip diet atau makanan pantangan
yang sangat ketat sesuai ajaran agama yang dipercayai.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN