Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Kerangka Konsep Defenisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian survei deskriptif disini adalah penelitian yang bertujuan melakukan pengumpulan data mengenai penyebab defisiensi nutrisi pada penderita angular cheilitis yang ditemukan pada murid-murid dua sekolah dasar. 25 Hasil penelitian ini akan memberikan data penyebab defisiensi nutrisi pada murid penderita angular cheilitis di tingkat sosial ekonomi yang berbeda. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak-anak sekolah dasar dengan usia 6-12 tahun di dua sekolah dasar Kota Madya Medan, dimana pemilihan sekolah dasar dilakukan berdasarkan data status gizi yang dianjurkan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, yaitu diambil dua sekolah dasar dengan status sosial ekonomi rendah dan tinggi. Dari data yang diberikan oleh pengurus tata usaha tiap sekolah dasar, didapat data populasi penelitian yaitu sebanyak 929 orang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Sampel

Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini ialah metode purposive sampling, yaitu memilih sampel berdasarkan pada pertimbangan subjektif yang dimana pada penelitian ini subjek yang dipilih adalah subjek yang menderita angular cheilitis dan mengalami defisiensi nutrisi. 26 Besar sampel adalah dengan menghitung sampel menggunakan rumus di bawah ini karena penelitian ini menggunakan skala nominal. Skala nominal dalam penelitian ini dihitung persentase penyebab defisiensi nutrisi pada murid penderita angular cheilitis. 26,27 Zα 2 . P. Q n = d 2 1,96 2 . 0,47 . 0,53 n = = 96 orang 0,1 2 Keterangan : n = Besar sampel Z = Tingkat kemaknaan yang dikehendaki = 1,96 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara P = Proporsiprevalensi dari penelitian terdahulu = 47 Q = 1 - P d = Tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan 0,1 Besar sampel yang didapatkan dari perhitungan rumus sebanyak 96 orang. Masing-masing sekolah memiliki 48 orang sampel penelitian. 3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.3.1 Inklusi 1. Usia 6 - 12 tahun 2. Sedang menderita angular cheilitis 3. Anak yang mengalami defisiensi nutrisi

3.3.2 Eksklusi

1. Tidak bersedia diperiksa rongga mulutnya 2. Anak dengan kebiasaan menjilat sudut mulut 3. Anak dengan kebiasaan menghisap jari

3.4 Variabel Penelitian

Variabel bebas : Tingkat sosial ekonomi Kebiasaan atau pola makan anak Pengetahuan gizi Pengaruh adat Variabel perantara : Defisiensi nutrisi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Variabel tergantung : Angular cheilitis Variabel terkendali : Umur 6-12 tahun Jenis Kelamin

3.5 Kerangka Konsep

3.6 Defenisi Operasional

a. Angular cheilitis Berupa lesi inflamasi berwarna merah pada komisura bibir, dapat terjadi pada satu sisi unilateral maupun kedua sisinya bilateral berupa retakan, robekan atau fisur yang dalam dan terasa sakit. b. Defisiensi nutrisi Kurangnya asupan makanan yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan tubuh anak dan menimbulkan lesi-lesi pada rongga mulut akbiat kekurangan asupan - Tingkat sosial ekonomi - Kebiasaan atau pola makan - Pengetahuan Gizi - Pengaruh adat Defenisi Nutrisi Angular Cheilitis Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara vitamin B, dimana keadaan ini dapat diketahui dengan mengukur lingkaran lengan atas. c. Tingkat sosial ekonomi Stratifikasi sosial ekonomi anak yang tergantung pada pendidikan dan pekerjaan orang tuanya, dikategorikan dalam kelas menengah ke bawah, menengah dan menengah ke atas. Dapat diketahui dari kuesioner. d. Kebiasaan makan anak Tindakan anak dalam memenuhi kebutuhan akan makanan meliputi frekuensi makan, kebiasaan sarapan, kebiasaan minum susu, makanan jajanan dan makanan pantangan. Dinilai dari kuesioner. e. Pengetahuan gizi anak Kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan tentang gizi dan makanan, diukur dengan skor jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. f. Adat istiadat Nilai-nilai dalam masyarakat yang mempengaruhi status gizi anak, biasanya berkaitan langsung dengan tingkat pendidikan keluarga. Dinilai dari kuesioner. g. Umur: seluruh anak yang berada dalam rentang umur 6-12 tahun berdasarkan klasifikasi tabel baku pertumbuhan IMTUmur CDC 2000.

3.7 Tempat Penelitian