4.2.5 Prediksi Model WAVELET Tipe E1
Pewilayahan hujan berdasarkan klasifikasi Oldeman tipe E1 yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan selama 10 tahun menggunakan model
WAVELET ini menunjukkan bahwa pada daerah tipe E1 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan Januari, Oktober dan Nopember dengan potensi
curah hujan hingga 200-300 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi currah hujan masih berkisar 100 – 200 mm perbulannya.
4.2.6 Prediksi Model WAVELET Tipe E2
Pewilayahan hujan berdasarkan klasifikasi Oldeman tipe E2 yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan selama 10 tahun menggunakan model
WAVELET ini menunjukkan bahwa pada daerah tipe E2 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan Januari, September dan Oktober dengan potensi
curah hujan hingga 150-400 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi curah hujan masih berkisar 100 – 200 mm perbulannya.
Gambar 4.5. Prediksi Curah Hujan Model WAVELET Tipe E1
Universitas Sumatera Utara
4.2.7 Prediksi Model WAVELET Tipe E3
Pewilayahan hujan berdasarkan klasifikasi Oldeman tipe E3 yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan selama 10 tahun menggunakan model
WAVELET ini menunjukkan bahwa pada daerah tipe E3 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan Agustus, September dan Oktober dengan potensi
curah hujan hingga 150-250 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi curah hujan masih berkisar 80 – 150 mm perbulannya.
Gambar 4.6. Prediksi Curah Hujan Model WAVELET Tipe E2
Gambar 4.7. Prediksi Curah Hujan Model WAVELET Tipe E3
Universitas Sumatera Utara
4.3 PREDIKSI MODEL TISEAN
TISEAN merupakan salah satu model yang digunakan dalam penelitian ini. Model tersebut digunakan untuk memprediksi curah hujan dibeberapa
pewilayahan hujan berdasarkan Tipe Iklim Oldeman yang ada di Sumatera Utara, hasil prediksi masing-masing tipe hujan tersebut antara lain:
4.3.1 Prediksi Model TISEAN Tipe A1
Pewilayahan hujan berdasarkan klasifikasi Oldeman tipe A1 yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan selama 10 tahun menggunakan model
TISEAN ini menunjukkan bahwa pada daerah tipe A1 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan Januari, Mei, Oktober dan Nopember dengan
potensi curah hujan hingga 500-800 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi curah hujan masih berkisar 400 – 600 mm perbulannya.
4.3.2 Prediksi Model TISEAN Tipe C1
Pewilayahan hujan berdasarkan klasifikasi Oldeman tipe C1 yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan selama 10 tahun menggunakan model
TISEAN ini menunjukkan bahwa pada daerah tipe C1 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan April, Juli, Agustus dan Nopember dengan potensi
curah hujan hingga 300-550 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi currah hujan masih berkisar 200 – 350 mm perbulannya.
Gambar 4.8. Prediksi Curah Hujan Model TISEAN Tipe A1
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Prediksi Model TISEAN Tipe D1