Permasalahan. Batasan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. Waktu dan Lokasi Penelitian. Metode Penelitian. Sistematika Penelitian.

pembicara atau pemusik di upayakan dapat menyebar merata dalam auditorium, agar para pendengar dengan posisi yang berbeda-beda dalam auditorium tersebut memiliki penangkapan dan pemahaman yang sama akan informasi yang disampaikan oleh pembicara dan pemusik. Syarat agar pendengar dapat menangkap informasi yang disampaikan meskipun dalam posisi berbeda adalah selisih antara tingkat tekanan bunyi terjauh dan terdekat tidak lebih dari 6 dB. Jika dalam satu ruangan yang relatif kecil dimana sumber bunyi dengan tingkat suara yang normal telah mampu menjangkau pendengar terjauh, maka hampir dapat di pastikan bahwa distribusi tingkat tekanan bunyi dalam ruangan tersebut merata. Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki atau disenangi dapat terjadi oleh karena penilaian tergantung temperamenwatak seseorang dan kebiasaan dalam mendengar bunyi.

1.2. Permasalahan.

“Bagaimana pengaruh jarak terhadap tingkat kebisingan ruangan auditorium pada auditorium multifungsi Universitas Sumatera Utara?”

1.3. Batasan Masalah.

a. Menggunakan alat pengukur tingkat kebisingnan yaitu Sound Level Meter b. Membandingkan tingkat kebisingan dengan standar kesehatan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup KEP-4MENLH111996. c. Berapa besar tingkat kebisingan pada 5 titik jarak 0, 5, 10, 15, dan 20 meter. Universitas Sumatera Utara

1.4. Tujuan Penelitian.

a. Untuk menentukan tingkat kebisingan auditorium serba guna. b. Untuk mengamati pengaruh volume suara dan jarak terhadap tingkat kebisingan. c. Menganalisa kondisi kenyamanan auditorium.

1.5. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi berbagai pihak yang terkait dan masyarakat yang memakai auditorium dalam berbagai acara.

1.6. Waktu dan Lokasi Penelitian.

Di auditorium multifungsi Universitas Sumatera Utara bekerja sama dengan Balai Teknis Kesehatan Lingkungan-Pemberantasan Penyakit Menular BTKL-PPM Medan Departemen Kesehatan RI.

1.7. Metode Penelitian.

Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengukuran besar tingkat kebisingan pada auditorium multifungsi. Sound Level Meter SLM adalah Suatu alat pengukuran tingkat kebisingan. Pengukurannya dilakkukan 2 hari pada waktu siang hari traffic peak hour dalam kondisi kosong sebagai data background dan pada saat ada acara. Pengambilan data dilakukan 3 jenis pengukuran yang dilakukan yaitu volume suara, jarak pengukuran dan kebisingan. Universitas Sumatera Utara

1.7. Sistematika Penelitian.

Sistematika penelitian masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, waktu dan lokasi penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian. Bab 2 Tinjauan Pustaka. Bab ini membahas tentang teori bunyi dan kebisingan, polusi suara dan pengaruhnya terhadap manusia, tingkat bising latar belakang kinerja akustik auditorium multifungsi. Bab 3 Metodologi Penelitian. Bab ini membahas pelaksanaan penelitian yang dilakukan mulai dari survei awal, penelitian lapangan dengan mengukur volume suara, jarak pengukuran dan kebisingan dilakukan selama 2 hari pada siang hari antara 09.30 – 12.30. Bab 4 Analisa Data. Membahas tentang penelitian serta analisis data yang mencakup analisis pengaruh volume suara, jarak pengukuran terhadap kebisingan dan besarnya kebisingan ekivalen. Universitas Sumatera Utara Bab 5 Kesimpulan dan Saran. Menyimpulkan hasil-hasil yang di dapatkan dari penelitian dan memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA