Pengendalian Kebisingan TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.3. Jarak antar baris temapat duduk

2.5. Pengendalian Kebisingan

2.5.1. Metode pengendalian Bising Lingkungan Bermacam-macam cara dapat dilakukan untuk mengeliminasi atau mereduksi bising dengan efektif didalam maupun diluar bangunan. Telah menjadi sangat jelas bahwa perjuangan melawan sejumlah bising yang merusak dan senantiasa bertambah hanya akan membawa hasil yang memuaskan bila semua orang yang berhubungan dengan perancangan dan penggunaan lingkungan baik didalam maupun diluar, bekerja bersama-sama untuk mencapai sasaran tersebut. Pengendalian bising dapat juga diperoleh lewat cara lain diluar perancangan, misalnya, lewat modifikasi tertentu dari sumber atau jejak perambatan atau dengan pengaturan kembali seluruh daerah bising dengan sebaiknya-baiknya. Usaha-usaha ini ada dalam tangan pengusaha-pengusaha pabrik, manajemen kantor, dan lain-lain. 2.5.2. Penekanan Bising di Sumbernya. Tindakan pengendalian bising yang paling ekonomis adalah menekan bising tepat disumbernya dengan memilih mesin-mesin dan peralatan yang relatif tenang dengan memakai proses-proses pabrik atau metode kerja yang tidak menyebabkan tingkat bising yang menggangu, contoh bising yang disebabkan bantingan pintu dapat di hindari dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan penahan pintu karet-busa. Perubahan dari mengeling menjadi mengelas atau dari memalu menjadi penekanan hidrolik akan meniadakan beberapa bising yang paling kuat di pabrik. 2.5.3. Perencanaan Tempat site planning. Pengalaman menunjukkan bahwa sekali suatu sumber bising diluar ada di suatu daerah, maka sulit untuk menghilangkannya. Karena itu adalah penting bahwa-gedung- gedung yang membutuhkan lingkungan bunyi yang tenang sekolah, rumah sakit, lembaga penelitian, dan lain-lain diletakkan pada tempat yang tenang, jauh dari jalan raya, daerah industri, dan bandar udara. Gedung-gedung yang tidak mudah dapat menerima bising dapat digunakan sebagai penahan bising noise baffles dan dapat diletakkan antara sumber bising dan daerah- daerah yang membutuhkan ketenangan. 2.5.4. Pengendalian terhadap Penerima Bising. Strategi pengendalian terhadap penerima bising yang dapat dilakukan antara lain melalui perencanaan tata guna lahan, disain bangunan yang dapat mengurangi penerimaan bising misalnya dengan memberikan lapisan peredam suara pada bangunan dan mengngunakan bahan bangunan yang dapat meredam suara. Meningkatkan pengertian dan pemahaman masyarakat terhadap pengendalian kebisingan, memberikan kompensasi terhadap penerima bising, dan membuat peraturan-peraturan pengendalian kebisingan. Papacostas,1993

2.6. Tinjauan Umum Kesehatan Lingkungan.