METODE PENELITIAN DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN PENYAJIAN DATA ANALISA DATA PENUTUP DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

1.8. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan

BAB II : METODE PENELITIAN

Pada bab ini ini terdiri dari Bentuk Penelitian, Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisa Data.

BAB III : DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan karakteristik objek penelitian yang relevan dengan topik penelitian

BAB IV : PENYAJIAN DATA

Berisikan hasil data yang diproleh dari lapangan dan atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini berisikan analisa data yang diproleh dari penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang ditetliti

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang membangun bagi objek penelitian. DAFTAR PUSTAKA Universitas Sumatera Utara

BAB II METODELOGI PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Dengan memusatkan perhatian pada masalah- masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan, atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki diiringi dengan interpretasi rasional yang kuat.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sekijang Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar 2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi Sugiyono, 2005:90, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan krateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Sekijang Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar sebanyak 7657 jiwa atau 1735 Kepala Keluarga KK. Kemudian populasi dibagi atas lima komponen: a. Seluruh Aparat Pemerintah Desa Sekijang b. Masyarakat Dusun I c. Masyarakat Dusun II d. Masyarakat Dusun III f. Masyarakat Dusun IV Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Sampel

Sugiyono, 2004 : 91 sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Berdasarkan jumlah populasi yang diambil, maka untuk menentukan jumlah sampel yang representatif penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan rumus yataro mane yakni sebagi berikut: 1 2 + = Nd N n Keterangan: N : Populasi n : Sampel d : Tingkat kesalahan penarikan sampel: 10 dan tingkat kepercayaan 90. Selanjutnya dengan mensubstitusikan jumlah populasi dan presisi kedalam rumus di atas, maka diproleh hasil sebagi berikut: 1 1 , 1735 1735 2 + = n 1 01 , 1735 1735 + = n 35 , 18 1735 = n 55 , 94 = n Maka jumlah sampel untuk masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 95 jiwa Berikut klasifikasi responden yang diambil sebagai ampel adalah sebagai berikut: yang terdiri dari Kepala Desa, dan perangkat desa berjumlah 5 orang. BPD 5 orang, Kepala Dusun 4 orang, dan kepala RT diambil 12 orang yang mana setiap dusun diambil 3 RT, dan masyarakat desa diambil 68 orang, sehingga total Universitas Sumatera Utara keseluruhan sampel 95 orang, penentuan sampel dalam penelitian ini, penulis gunakan Teknik Proposive Sampling. Yaitu teknik penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung kelokasi penelitian field research untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan dilakukan melalui: a. Koesioner yaitu dengan memberikan angket pertanyaan kepada responden berupa pertanyaan tertentu dan menyajikan alternatif jawaban yang sudah ada atau ditentukan. b. Wawancara yaitu memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah pihak yang terkait c. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung di lokasi penelitian. 2. Data sekunder yang dilakukan melalui studi kepustakaan yaitu menyadur dari buku-buku referensi, ilmiah, peraturan perundang-undangan yang relevan dengan penelitian. Dokumentasi yang diperoleh dari kantor Kepala Desa sehubungan dengan masalah yang ingin diteliti. Universitas Sumatera Utara

2.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisa kualitatif, dimana data yang diperoleh disusun, kemudian diinterpretasikan sehingga memberikan keterangan terhadap masalah yang diteliti dengan menggunakan tabel tunggal. Untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dilapangan khususnya dari penyebaran angket atau koesioner akan digunakan untuk menganalisa tabel tunggal atau yang disebut tabel frekuensi. Analisa tabel tunggal dimaksudkan untuk memperincikan data sekaligus menyajikan persentase dari masing-masing jawaban responden, sehingga dapat diketahui data yang paling dominan atau yang paling besar persentasenya. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1. Sejarah Berdirinya Desa Sekijang Desa Sekijang terletak di pinggiran Sungai Tapung Kanan Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, yang bertepatan dipertengahan sepanjang aliran sungai tapung kanan yang bermuara ke Sungai Siak, dulunya bernama Sungai Jantan yang diberi nama oleh Batin Sanapelan Dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Desa-desa yang termasuk kedalam wilayah Sungai Tapung Kanan, mulai dari muara Sungai Tapung Kanan adalah: 1. Desa Sekijang 2. Desa Kota Garo 3. Desa Danau Lancang 4. Desa Sinamanenek 5. Panasan 6. Air Terjun 7. Lubuk Ambahan 8. desa Koto Aman Desa Sekijang merupakan desa yang tertua diwilayah Sungai Tapung Kanan, Sedangkan Desa Sinamanenek adalah adek dari Desa Sekijang, dan Desa Kota Garo, Desa Kota Aman adalah anak dari Desa Sekijang. Desa Koto Aman Sebelum dimekarkan menjadi desa defenitif pada Tahun 2001 merupakan dusun dari Desa Sekijang. Dalam perkembangan sejarah Desa Sekijang sudah tiga kali mengalami pergantian nama kecamatan, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Mulai sejak pemerintahan Provinsi Riau berdiri, Desa Sekijang masuk dalam wilayah Kecamatan Siak Hulu yang beribukota di Pangkalan Baru. 2. Pada Tahun 1994 Kecamatan Siak Hulu dimekerkan menjadi dua Kecamatan Yaitu Kecamatan Tapung yang beribukota di patapahan. Desa Sekijang dalam hal ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tapung. 3. Baru kemudian pada Tahun 2001 sampai sekarang Desa Sekijang masuk dalam wilayah Kecamatan Tapung Hilir, setelah Kecamatan Tapung dimekarkan menjadi dua yaitu, Kecamatan Hulu yang beribukota di Sinamanenek dan Kecamatan Tapung Hilir yang Beribukota di Kota Garo. Kapan Desa Sekijang bediri dan dihuni oleh penduduk, sampain sekarang belum ada didapati keterangan yang pasti, namun ada yang mengatakan bahwasanya Desa Sekijang ini berdiri sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, yang mana pada waktu itu masih berbentuk perkampungan kecil. Oleh masyarakat dinamakan “Koto” yang artinya perkampungan. Adapun Koto-koto perkampungan pada waktu itu, Yaitu: 1. Koto Peninjauan 2. Koto Pematang Sakek 3. Koto Kelabau 4. Koto Pematang Kulim 5. Koto Baru Desa Sekijang baru berdiri setelah masyarakat pada waktu itu mengadakan pertemuan di Koto Kelabau yang merupakan pusat pemerintahan tetinggi dalam lima koto untuk mencari tempat tinggal yang baru, karena tempat tinggal mereka koto tidaklagi memungkinkan karena persediaan makanan sudah terbatas yang sudah menipis. Dalam pertemuan tersebut diambil sebuah keputusan bersama yaitu seluruh masyarakat dalam lima koto ini pindah ketempat yang yang letaknya berada pada Universitas Sumatera Utara bagian hilir Sungai Tapung Kanan, ditempat inilah penduduk banyak mendapatkan sumber kekayaan alam yang berupa makanan pokok sehari-hari. Wawancara dengan Ninik Mamak dan Tokoh Tertua Kampung, Juli 2008. Tempat baru ini diberi nama Kampung Kijang Tanduk Emas, karena konon cerita di temapat masyarakat pindah ini pertama kali di jumpai kijang bertanduk emas. Pucuk pimpinan pemerintahan pada masa itu dipegang langsung oleh Datuk Godang Melayu. Pada masa pemerintahan inilah orang banyak mengenal Kampung Kijang Tanduk Emas, dan banyakorang dari negeri lain masuk untuk menetap dan berdagang. Lama kelamaan nama Kampung Kijang Tanduk Emas ini diganti oleh masyarakt dengan nama Sekijang hingga sampai pada saat ini, yang berasal dari kata; yang pertama Sei, yang berarti sungai, dipakai karena letak lokasi Desa Sekijang berada pada pinggir Sungai Tapung Kanan. Kedua, Kijang, artinya binatang gagah perkasa yang pertama kali di jumpai oleh masyarakat di temapat yang akan dijadikan perkampungan. III.2. Kondisi Geografis 1. Luas dan Batas Wilayah Desa Sekijang adalah sebuah desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar. Desa Sekijang saat ini terdiri dari dua dusun………… Secara administrativ Desa Sekijang Dibagi atas 15 Rukun Warga RW, dan 43 Rukun Tetangga RT. Desa Sekijang diperkirakan luasnya lebih kurang 40 Km persegi dengan jarak dari Ibu Kota Kabupaten Kampar sekitar 75 km, sedangkan dari Ibu Kota Provinsi Riau Pekanbaru Lebih kurang 105 km. Universitas Sumatera Utara Desa Sekijang Berbatas dengan: - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sontang Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu. - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Koto Aman Kecamatan Tapung Hilir. - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar berikut ini: bhb III.3. Keadaan Demografi Desa Sekijang Kecamatan Tapung Hilir adalah beriklim tropis sedang, Desa Sekijang berada ditepi sungai Tapung Kanan, dan dipengaruhi dua musim Yaitu musim panas dan musim hujan. Desa Sontang Kec. Kunto Darussalam BL Desa Sontang Kec. Kunto Darussalam U Desa Pantai Cermin Kec. Tapung TL Desa Danau lancang Kec. Tapung Hulu B Desa Koto Aman Kec. Tapung Hilir T Desa Sinamanenek Kec. Tapung Hulu BD Desa Kasikan Kec. Tapung Hulu Desa Petapahan Kec. Tapung TNG Universitas Sumatera Utara Serana untuk menunjang Transportasi adalah mobil dan sepeda motor untuk daerah dataran, sedangkan untuk daerah di perairan serana penunjang transportasi adalah Perahu dan Speed Boad terutama digunakan oleh para nelayan untuk mencari ikan.

1. Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Sekijang Kecamatan Tapung Hilir Pada Tahun 2008 sebanyak 7657 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga KK sebanyak 1735 KK Laki-laki = 3.417 jiwa Perempuan = 4.240 jiwa Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berilkut ini: Tabel 1: Jumlah penduduk menurut jenis kelamin No Jenis Kelamini Jumlah jiwa Persentase 1 Laki-laki 3.417 44,62 2 Perempuan 4.240 55,38 Jumlah 7657 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sekijang 2008 Tabel 2 : Jumlah penduduk menurut golongan usia No Usia Jumlah jiwa Persentase 1 0 - 6 Tahun 800 10,44 2 7 – 15 Tahun 957 12,50 Universitas Sumatera Utara 3 16 – 18 Tahun 1400 18,28 4 19 – 24 Tahun 1780 23,24 5 25 – 55 Tahun 1420 18,54 6 56 – 79 Tahun 950 12,40 7 80 Tahun – ke atas 350 4,57 Total 7657 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sekijang 2008

III. 4. Keadaan Sosial dan Ekonomi 2. Mata Pencarian

Mata pencarian masyarakat Desa Sekijang adalah sebagai Kariawan KebunPKS, hal ini didukung oleh wilayah Desa Sekijang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit, Sinar Mas Grup yang memiliki 2 dua buah pabrik kelapa sawit PKS. Dan juga masyarakat Desa Sekijang ada yang membuka perkebunan kelapa sawit sendiri mata pencariannya nelayan, PNS, Pekerja Bangunan, Pedagang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel diberikut ini: Tabel 3 : Jumlah penduduk menurut mata pencarian No Mata Pencarian Jumlah KK Persentase 1 2 3 PertanianPerkebunan Kariawan KebunPNS Nelayan 750 735 45 43,22 42,37 2,60 0,98 Universitas Sumatera Utara 4 5 6 7 8 PNS Pekerja Bangunan Guru Honor Pedagang Dan lain-lain 17 20 50 43 75 1,15 2,89 2,48 4,31 Jumlah 1735 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sekijang 2008

3. Agama

Masyarakat Desa Sekijang memeluk beberapa agama, untuk lebih jelas dapat dilhat pada tabel dibawah ini: Tabel 4 : Jumlah penduduk berdasarkan agama No Agama Jumlah Pemeluk jiwa Persentase 1 Islam 6,774 88,48 2 Katholik 140 1,82 3 Kristen Protestan 743 9,70 Jumlah 7657 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sekijang 2008 Dari tabel diatas dapat dilahat bahwa masyarakat yang menganut Agama Islam 88,48, dan yang menganut Agama Katholik 1,82, kemudian masyakat yang menganut Agama Kristen Protestan 9,70 . Sehingga serana ibadah yang menunjang dalam menjalankan ajaran agamanya sangat dibutuhkan, pada tabel dibawah ini dapat dilihat serana yang ada: Tabel 5 : Jumlah tempat ibadah No Serana Ibadah Jumlah Unit Universitas Sumatera Utara 1 Masjid Musholah 16 2 Gareja 4 Jumlah 20 Sumber: Kantor Kepala Desa Sekijang 2008

4. Pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan serana untuk menimpa ilmu pengetahuan. Dalam hal ini usaha pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan sumber daya manusia, maka pada tabel dibawah ini dapat dilihat serana-serana pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama yang ada di Desa Sekijang : Tabel 6 : Jumlah serana pendidikan yang tersedia No Serana yang Tersedia Jumlah Unit 1 Taman Kanak-kanak 3 2 Taman Pendidikan Al-Qur’an 1 3 Sekolah Dasar 4 4 Madrasah Diniyah Awaliyah MDA 2 5 Madrasah Tsanawiyah MTS 1 Sumber: Kantor Kepala Desa Sekijang 2008 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa serana pendidikan yang ada sedah cukup memadai untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat. Untuk lebih jelas tingkat pendidikan masyarakat yang ada didesa sekijang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 7 : Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1 Tidak Tamat SD 850 11,09 2 Tamat SD 1600 20,89 Universitas Sumatera Utara 3 Tamat SLTP 1750 22,85 4 Tamat SLTA 1,755 22,92 5 DIPLOMA 957 12,50 6 S1 745 9,72 Jumlah 7657 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sekijang 2008

5. Latar Belakang Sosial Budaya

Masyarakat di Desa Sekijang pada dasarnya merupakan masyarakat heterogen mengingat disana terdapat bermacam-macam suku, agama, maupun adat istiadat. Masyarakat Desa pada umumnya sangat ramah dan mempunyai rasa solidaritas yang tinggi, baik antar sesama masyarakat maupun dengan masyarakat pendatang. Ikatan persaudaraan juga masih kuatkental. Hal ini dapat dilihat dalam gaya hidup sehari-hari masyarakat dan termasuk juga muda mudi setempat. Masyarakat setempat juga mempunyai moralitas yang baik. Hal ini dapat dilihat dari sikap anak-anak terhadap orang tua dan antar sesama mereka dalam pergaulan sehari-hari masih menunjukan saling menghormati dan menghargai. Di Desa Sekijang terdapat program pembinaan kemasyarakatan dimulai dari pembinaan ibu PKK, pembinaan posyandu serta pembinaan pengajian dakwah ibu-ibu wirit yasin dan pengajian Bapak-bapak.

6. Organisasi Pemerintahan Desa

Pemerintahan yang dimaksudkan adalah Kepala Desa berserta perangkat desa yang salaing bekerja sama untuk mensukseskan pembangunan desa. Adapun perangkat desa tersebut antara lain:

1. Pemerintah desa

a. Kedudukan, Tugas pokok dan Fungsi Kepala Desa Universitas Sumatera Utara - Kepala Desa berkedudukan sebagai alat pemerintah desa dan pelaksana pemerinta di atas desa - Sesuai dengan kedudukan yang dimaksud, Kepala Desa mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan urusan rumah tangganya sendiri, menjalankan urusan pemerintahan dan pembinaan masyarakat, dan menumbuhkan serta mengembangkan semangat gotong royong masyarakat sebagai sendi utama pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di desa - Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Desa mempunyai fungsi untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menyenggarahkan urusan rumah tangga, menggerakan partisipasi masyarakat dalam wilayah desanya, melaksanakan tugas dari pemerintah dan pemerintahan daerah, menyelenggarakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan urasan pemerintahan lainnya. b. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Desa :Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang ketatausahaan. - Sesuai dengan kedudukan tersebut, sekretaris Desa mempunyai tugas pokok untuk menyenggarakan pelaksanaan administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi kemasyakatan serta memberikan pelayanan di bidang ketatausahan kepada Kepala Desa - Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris Desa mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan, melaksanakan urusan keuangan, administrasi umum, dan melaksanakan tugas Kepala Desa dalam hal Kepala Desa berhalangan melaksanakan tugasnya Universitas Sumatera Utara Sedangkan penjabaran tugas pokok dari Sekretaris Desa adalah sebagai berikut: - Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala DesaKepala Kelurahan - Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi urusankegiatan sekretariat - Memberikan imformasi mengenai keadaan sekretariat dan keadaan umum di wilayahnya - Merumuskan program kerja - Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laparan - Mengadakan dan melaksakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat - Menyusun rencana Anggaran penerimaan dan Belanja Desa - Mengadakan kegiatan inventarisasi - Melaksanakan kegiatan pencatatan administrasi pertanahan dan pencatatan mutasi tanah - Melaksanakan administrasi kepegawaian di wilayahnya - Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan, administrasi kemasyarakatan - Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala DesaKepala Kelurahan c. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan: - Kepala Urusan berkedudukan sebagai unsur pembantu Sekretaris Desa untuk memberikan pelayanan ketatausahaan kepada Kepala Desa sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing - Sesuai dengan kedudukan, maka Kepala Urusan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan ketatausahaan dalam bidang tugasnya masing-masing Universitas Sumatera Utara - Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, Kepala Urusan mempunyai fungsi melaksanakan pencatatan, pengumpulan dan pengolahan datainformasi yang menyangkut bidang tugasnya masing-masing Sedangkan penjabaran tugas pokok Kepala Urusan yang dibagi secara maksimal 5 urusan yaitu sebagai berikut: 1. Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai tugas: - Melaksanakan kegiatan administrasi kepedudukan - Melaksanakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pembuatan kartu tanda penduduk KTP - Melaksanakan kegiatan administrasi mengenai kewarganegaraan - Melaksanakan pencatatan administrasi pertanahan - Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa - Melaksanakan pencatatan kegiatan kemasyarakatan antara lain RW, RT dan kegiatan ketentraman dan ketertiban serta pertahanan sipil - Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi keputusan Desa dan keputusan Kepala Desa - Menyusun rencana keuangan - Melaksanakan kegiatan administrasi pemilu berdasarkan ketentuan yang berlaku - Mencatat kegiatan sosial politik - Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris DesaSekretaris Kelurahan 2. Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas: Universitas Sumatera Utara - Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyatmasyarakat termasuk bencana alam, bantuan sosial, pendidikan dan kebudayaan, kesenian, olah raga, pemuda, pramuka dan PMI - Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna susila, para penyandang cacat baik mental maupun fisik, yatim piatu, jompo, panti asuahan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kembali narapidana - Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program kependudukan, ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup - Mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan kesehatan masyarakat, PKK dan kegiatan lainnya - Melaksanakan kegiatan pencatatan bagi para peserta jemaah haji - Melaksanakan kegiatan pencatatan dan perkembangan keagamaan, kegiatan Badan Amil Zakat dan melaksanakan urusan kematian - Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris DesaSekretaris Kelurahan 3. Kepala Urusan Keungan mempunyai tugas: - Melakukan kegiatan pencatatan mengenai penghasilan Kepala Desa Kepala Kelurahan dan perangkatnya - Mengumpulkan dan menganalisa data-data sumber penghasilkan yang baru untuk dikkembangkan - Melakukan kegiatan administrasi keuangan - Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris DesaSekretaris Kelurahan 4. Kepala Urusan Umum mempunyai tugas: Universitas Sumatera Utara - Melaksanakan, menerima, mengendalikan surat masuk dan keluar serta melaksanakan tata kearsipan - Mengkoordinasikan pengetikan surat- surat hasil persidangan dan rapat-rapat atau naskah-naskah lainnya - Melaksanakanpenyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor - Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan pelaksanaan piket - Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan kebersihan kantor dan bangunan lain milik desakelurahan - Menyelenggarakan pengelolahan administrasi kepegawaian - Mencatat inventarisasikekayaan - Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan penerimaan tamu dinas dan kegiatan kerumahtanggaan pada umumnya - Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris DesaSekretaris Kelurahan 5. Kepala Urusan pembangunan mempunyai tugas: - Melaksanakan tugas dan fungsi administrasi pembangunan - Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan - Menghimpun data potensi data serta menganalisa dan memelihara untuk dikembangkan - Melaksanakan pencatatan dan mempersiapan bahan guna pembuatan Daftar Usulan Rencana ProyekDaftar Usulan Kegiatan serta mencatat Daftar Isian ProyekDaftar Isian Kegiatan - Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegiatan di bidang pertanian, perindustrian maupun pembangunan lainnya Universitas Sumatera Utara - Melaksanakan pencatatan mengenai tera ulang dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal permohonan Pembuatan Izin Usaha, izin bangunan dan lain-lain - Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris DesaSekretaris Kelurahan

2. Badan, Perwakilan Desa BPD

Sebagaimana menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perintahan Daerah yakni perlunya dibentuk Badan Perwakilan Desa BPD sebagai mitra Pemrintahan Desa. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Perintahan Desa. Dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tampak bahwa peran BPD lebih dominan, selain memberi masukan Kepada Kepala Desa BPD juga dapat membatalkan kebijakan yang akan dibuat menjadi keputusan dan mengawasi pelaksanakan kebijaksanaan tersebut, BPD dapat memintak pertanggujawaban Kepada Kepala Desa sebagai pelaksana. a. Kedudukan BPD 1 BPD sebagai Badan Perwakilan Desa dan merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; 2 BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra Pemerintah Desa b. Tugas, Fungsi Dan kewajiban BPD 1 BPD mempunyai tugas: Universitas Sumatera Utara a. Melaksanakan pemilihan Kepala Desa; b. Memintak pertanggunjawaban Kepala Desa atas nama rakyat pada setiap akhir tahun anggaran; c. Menyalurkan aspirasi masyarakat kepada instansi yang berwenang; d. Memberikan saran dan pendapat dalam rangka pembinaan perekonomian masyarakat Desa; e. Memberikan saran dan pendapat dalam rangka pembanggunan Desa; f. Memberikan saran dan pendapat dalam rangka ketertiban dan ketentraman Desa; g. Memberikan saran dan pendapat dalam rangka penyelesaian perselisihan permesalahan antara warga masyarakat Desa; h. Melaksanakan pengawasan kerja sama antar desa; i. Berkerja sama dengan masyarakat dan aparat keamanan dalam memberantas norkoba, perjudian, penjualan anak perempuan, HAM dan kriminalitas. 2. BPD mempunyai fungsi: a. Menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di Desa yang bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan bersama- sama dengan Pemerintah Desa; b. Merumuskan dan menetapkan terhadap Peraturan Desa bersama-sama dengan pemerintahan Desa; c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Desa, APBes serta Keputusan Kepala Desa; d. Menampung aspirasi masyarakat kepada pejabat atau instansi yang berwenang. 3 BPD mempunyai kewajiban: Universitas Sumatera Utara a. Sebagai mitra Pemerintahan Desa dalam memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa dari sisi Peraturan Desa; b. Sebagai mitra Pemerintahan Desa dalam membina kehidupan masyarakat desa yang berwujud dalam menampung setiap asperasi masyarakat yang disampaikan kepada BPD; c. Sebagai mitra Pemerintahan Desa dalam membina kehidupan perekonomian masyarakat desa dan atau penggalian sumber-sumber pendapat dan kekayaan desa; d. Melaksanakan kewajiban tugas memelihara ketertiban dan ketentraman masyarakat desa, sebagai mitra Pemerintahan Desa dalam menciptakan kesatuan dan persatuan masyarakat desa; e. Menerima rancangan peraturan desa dari pemerintahan desa dan bersama- sama menetapkan peraturan masyarakat desa; f. Mempunyai kewajiban tugas untuk melestarikan adapt istiadat yang hidup dan berkembang di desa dengan bermitra dengan Pemerintah Desa; g. Mempunyai kewajiban untuk mengajukan usul pengangkatan dan pemberhentian penjabat Kepala Desa; h. Melaksanakan kewajiban menjalankan pengawasan terhadap jalannya penyelenggaraan Pemerintah Desa; i. Mepunyai kewajiban memintak pertanggungjawaban Kepala Desa dalam bentuk Administrasi Pemerintahan Desa, Pembanggunan Desa, Administrasi Pembinaan Desa serta Administrasi keuangan Desa; j. BPD dengan Pemerintahan Desa merencanakan pembangunan, penggunaan dana bantuan desa dari pemerintah, proyek- proyek pemerintah atau swasta, Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan dan penempatan lokasi pembangunan harus mendapat perizinanpersetujuan BPD. c. Hak-Hak BPD 1 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan kewajiban, mempunyai hak yaitu: a. Hak memintak pertannggunjawaban Kepada Kepala Desa b. Hak anggaran c. Hak mengajukan pertanyaan bagi masing-masing anggota d. Hak memintak keterangan Kepada Kepala Desa e. Hak mengadakan prakarsaperubahan rancanagan Peraturan Desa f. Hak mengajukan pendapat g. Hak penyelidikan h. Hak menetapkan tata tertip BPD i. Hak mengajukan usul pengangkatanpemberhentian Kepala Desa Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA PENELITIAN