Epidemiologi Etiologi Efusi Pleura Ganas EPG

7

2.2. Epidemiologi

Di Amerika, keganasan menduduki urutan kedua sesudah efusi parapneumonia sebagai penyebab terbanyak pada efusi pleura eksudativa. 19 Di Indonesia, keganasan merupakan penyebab efusi pleura terbanyak sesudah tuberkulosis paru. 20,24 Dari hasil penelitian di poliklinik BP4 dan RS.Dr.Pirngadi Medan Sinaga; 1988 dijumpai EPG 24 dari seluruh kasus efusi pleura eksudativa yang terjadi. 25 Dalam kurun waktu 3 tahun 1994-1997 di RS.Persahabatan Jakarta ditemukan EPG sebanyak 120 dari 229 kasus efusi pleura. 22 Sementara di RS.Dr.Sutomo Surabaya 1999 kejadian EPG tercatat sebanyak 27,23 dengan hanya 25 diantaranya yang menunjukkan sitologi positif. 9 Jumlah kasus terbanyak kanker paru adalah kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil KPKBSK sekitar 75 dari seluruh kasus kanker paru. 26 Efusi pleura karena kanker paru dapat terjadi pada semua jenis sel, tetapi penyebab yang paling sering adalah adenokarsinoma. 20 Berdasarkan penderajatan internasional kanker paru menurut sistem TNM tahun 1997, KPKBSK dengan EPG yang diklasifikasikan sebagai stadium IIIB T4NxMx prognosisnya tidak dapat disamakan dengan stadium IIIB lain tanpa EPG. Penampakan EPG pada KPKBSK menggambarkan kondisi terminal end stadium penyakit keganasan dengan prognosis buruk tetapi penatalaksanaan EPG yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. 22 Pada tahun 2009, penderajatan internasional dengan sistem TNM tersebut telah mengalami revisi, dimana kanker paru yang disertai EPG termasuk sebagai metastase M1a dan dimasukkan kedalam stadium IV. 27 Universitas Sumatera Utara 8

2.3. Etiologi Efusi Pleura Ganas EPG

Tumor dari berbagai organ dapat bermetastase ke pleura. Dari gabungan beberapa hasil penelitian melaporkan sepertiga dari keseluruhan kasus EPG berasal dari tumor paru tabel 1. 20,21 Tabel 1. Penyebab efusi pleura ganas EPG 4 Tumor Jumlah Persentase Paru 641 36 Payudara 449 25 Limfoma 187 10 Ovarium 88 5 Perut 42 2 Primer tidak diketahui 129 7 Kanker lainnya 257 14 Obstruksi limfatik merupakan penyebab terbanyak terjadinya efusi pleura paramalignan dan merupakan mekanisme paling sering menyebabkan terakumulasinya sejumlah cairan dalam volume yang besar. Efek lokal lainnya dari suatu tumor juga menyebabkan terbentuknya efusi pleura paramalignan, yaitu obstruksi bronkus yang mengakibatkan pneumonia ataupun atelektasis. Selanjutnya, sangat penting untuk mengenali efusi yang berasal dari efek sistemik tumor dan efek samping terapi tabel 2. 2,21 Universitas Sumatera Utara 9 Tabel 2. Penyebab efusi pleura paramalignan 21 Penyebab Keterangan Efek lokal tumor Obstruksi limfatik Mekanisme utama akumulasi efusi pleura Obstruksi bronkial dengan pneumonia Efusi parapneumonia: tidak menghapus kemungkinan dapat dioperasi pada kanker paru Obstruksi bronkial dengan atelektasis Transudat: tidak menghapus kemungkinan dapat dioperasi pada kanker paru Paru terperangkap Transudat: berhubungan dengan perluasan tumor yang melibatkan pleura viseral Chylothorax Terganggunya duktus torasikus: limfoma merupakan penyebab paling sering Sindrom vena kava superior Transudat: berhubungan dengan meningkatnya tekanan vena sistemik Efek sistemik tumor Emboli paru Keadaan hiperkoagulasi Tekanan onkotik plasma rendah Albumin serum 1.5 gdL: dihubungkan dengan anasarka Komplikasi terapi Terapi radiasi - Cepat Pleuritis 6 minggu - 6 bulan sesudah radiasi komplit - Lambat Fibrosis mediastinum ; Perikarditis konstriktif Obstruksi vena kava Kemoterapi - Metotreksat Pleuritis atau efusi; ± eosinofilia darah - Prokarbezin Eosinofilia darah; demam dan menggigil - Siklofosfamid Pleuroperikarditis - Mitomisin Berhubungan dengan penyakit interstisial - Bleomisin Berhubungan dengan penyakit interstisial

2.4. Patofisiologi dan Patogenesis Efusi Pleura Ganas EPG