4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perlu diteliti apakah pemeriksaan CEA cairan pleura dapat digunakan sebagai sarana penunjang diagnostik untuk
menentukan suatu EPG karena kanker paru.
1.3. Hipotesis
Pemeriksaan CEA cairan pleura bermanfaat untuk digunakan sebagai sarana penunjang diagnostik untuk menentukan suatu EPG karena kanker paru.
1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1
Tujuan umum
Mengetahui peranan pemeriksaan CEA cairan pleura dalam menentukan suatu EPG karena kanker paru.
1.4.2 Tujuan khusus
Mengetahui sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan CEA cairan pleura dalam menentukan suatu EPG karena kanker paru.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui bahwa pemeriksaan CEA cairan pleura mempunyai nilai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi terhadap EPG karena kanker paru, maka
CEA cairan pleura dapat menjadi salah satu penunjang diagnostik non-invasif, sehingga diharapkan semakin banyak kasus EPG dapat dideteksi dan menentukan
stadium kanker paru tanpa harus menjalani prosedur pemeriksaan dengan tindakan invasif yang sering menemui kendala untuk dilakukan pada pasien.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Efusi Pleura Ganas EPG
Dinamakan sebagai efusi pleura ganas EPG bila ditemukan sel tumor ganas pada pemeriksaan sitologi cairan pleura atau histopatologi jaringan pleura melalui
biopsi pleura perkutaneus, torakoskopi, torakotomi, ataupun otopsi.
4,19,20,21
Dari sejumlah pasien kanker yang disertai efusi pleura, meskipun telah diduga kuat bahwa efusi yang muncul disebabkan oleh proses keganasan namun
belum dapat ditemukan sel ganas pada cairan pleura atau pada jaringan pleura tersebut maka efusi pleura disebut sebagai efusi yang berhubungan dengan kanker
atau disebut sebagai efusi pleura paramalignan, dimana tidak terdapat keterlibatan langsung pleura dengan tumor, sementara penyebab terjadinya efusi pleura
tersebut belum dapat diketahui.
13,21
Istilah efusi paramalignan diberikan untuk efusi yang terjadi secara tidak langsung akibat keterlibatan tumor terhadap pleura
tetapi masih berhubungan dengan tumor primer, contohnya meliputi post- obstruksi pneumonia yang berlanjut menjadi efusi parapneumoni, obstruksi
duktus torasikus yang berkembang menjadi chylothorax, emboli paru, dan efusi transudatif sekunder terhadap post-obstruksi atelektasis danatau rendahnya kadar
tekanan plasma onkotik sekunder terhadap kaheksia.
1,2
Efusi pleura ganas EPG dapat dibagi dalam 3 kelompok :
10,20,22
1. Efusi pleura yang terbukti ganas pada pemeriksaan sitologi cairan pleura dan
atau histologi biopsi pleura.
Universitas Sumatera Utara