lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, E. coli, Salmonella sp. Hasilnya menunjukan bahwa masing-masing memiliki zona hambat terhadap bakteri
tersebut. Oleh sebab itu, maka peneliti mencoba menggabungkan film layak makan WPI dengan ekstrak meniran yang sudah terbukti mampu menghambat pertumbuhan
beberapa bakteri patogen. Dalam penelitian ini peneliti berusaha mengatasi masalah kontaminasi
beberapa bakteri dengan memanfaatkan ekstrak herba meniran sebagai agen antimikroba pada film layak makan berbahan dasar protein whey isolat dengan
memvariasikan konsentrasi ekstak herba meniran.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ekstrak herba meniran dapat dijadikan agen antibakteri alami yang dapat
digabungkan dengan film layak makan protein whey isolat? 2. Bagaimana aktivitas antibakteri film layak makan WPI-Meniran terhadap bakteri
S. aureus, Salmonella sp dan E. coli ?
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada film layak makan berbahan dasar protein whey yang digabungkan dengan ekstrak herba meniran untuk menghambat pertumbuhan bakteri
S. aureus, Salmonella sp dan E. coli. 1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui cara memperoleh agen antibakteri alami yang dapat
digabungkan dengan film layak makan berbahan dasar protein whey isolat. 2. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri film layak makan WPI-Meniran terhadap
bakteri S. aureus, Salmonella sp dan E. coli ?
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat dan peneliti selanjutnya mengenai cara memperoleh agen antibakteri alami yang dapat
digabungkan pada saat pembuatan film layak makan. Demikian juga dengan kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri khususnya bakteri S.
aureus, Salmonella sp dan E. coli. 1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian skala laboratorium yang dilakukan dalam 3 tiga tahap. Pertama, mengekstraksi herba meniran dengan metode maserasi menggunakan
pelarut metanol kemudian diuji Fitokimia. Kedua, pembuatan film layak makan WPI- Meniran dengan mencampurkan keduanya menggunakan pengaduk magnet. Terakhir,
uji aktivitas antibakteri, dan karakterisasi gugus fungsi dengan FT-IR dan uji morfologi dengan SEM.
1.7. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 – Juni 2013. Penelitian
dilakukan di Laboratorium Penelitian FMIPA USU, Laboratorium Kimia Polimer, Laboratorium Fitokimia Farmasi USU, Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU.
Sementara untuk uji gugus fungsi menggunakan FT-IR dilakukan di Laboratorium Kimia Organik UGM Yogyakarta dan uji morfologi dengan SEM dilakukan di
Laboratorium Geologi PPPGL Bandung.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Smart Food Coating