Analisis Penawaran Produk Wisata
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.3 Rumah Makan di Sub-Kawasan Lopait, Rawa Pening
Rumah makan yang diberi nama Rawa Permai ini dikelola oleh swasta dan dilengkapi dengan area bermain, kolam renang, taman bunga, dan sebagainya. Sayangnya, akibat pertumbuhan
rumah-rumah makan tersebut, keleluasaan pandangan ke arah telaga yang sebelumnya terbuka lebar dari jalan utama Semarang-Surakarta menjadi terganggu dan tertutup. Kolam renang yang
terdapat di sub-kawasan tersebut dapat dilihat dalam gambar 4.4 berikut ini.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.4 Kolam renang untuk anak-anak
di dalam areal Rumah Makan Rawa Permai, Lopait
Kondisi obyek wisata di Sub-kawasan Lopait dibanding dengan sub-kawasan Muncul dan Bukit Cinta memang jauh lebih baik dan lebih ramai dikunjungi wisatawan. Di lokasi tersebut juga
sudah tersedia pusat penjualan kerajinan atau cinderamata yang dinamakan Pasar Industri Kecil dan Kerajinan PIKK Rawa Pening seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.5, namun pasar tersebut
masih belum begitu ramai dikunjungi wisatawan dan hanya buka pada hari-hari tertentu.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.5 Pasar Industri Kecil dan Kerajinan PIKK Rawa Pening
Di Sub-Kawasan Lopait, Rawa Pening Kabupaten Semarang
2. Sub-Kawasan Muncul Sub-kawasan ini terletak mengelilingi telaga di bagian selatan dan memiliki topografi
yang relatif datar. Berdekatan dengan lokasi kawasan ini adalah sumber air alam yang melimpah yang diolah oleh pihak swasta menjadi air dalam kemasan. Saat ini, Sub-Kawasan Muncul telah
dimanfaatkan sebagai obyek wisata dengan beberapa lokasi yang menyediakan atraksi-atraksi salah satunya yaitu obyek wisata yang menyajikan atraksi kolam renang seperti yang terlihat pada
gambar 4.6 dibawah ini. Kolam renang ini cukup ramai dikunjungi wisatawan, namun kebersihan air kolam kurang terjaga dan fasilitas seperti kamar mandi atau WC kurang memadai, sehingga
wisatawan yang datang sebagian besar hanya masyarakat setempat.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.6 Lokasi Kolam Renang di Sub-Kawasan Muncul,
Rawa Pening Kabupaten Semarang
Selain obyek wisata kolam renang, di Sub-Kawasan Muncul juga terdapat kolam pemancingan ikan dan pembibitan ikan. Namun tempat ini belum ramai dikunjungi wisatawan.
Lokasi kolam pemancingan ikan di sub-kawasan Muncul dapat dilihat dalam gambar 4.7 berikut ini.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.7 Lokasi pemancingan ikan di Sub-Kawasan Muncul,
Rawa Pening yang belum ramai dikunjungi wisatawan
Dengan melihat potensi sumber air yang dimilikinya, kawasan ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata yang membutuhkan air yang cukup banyak, seperti kolam
renang dan perikanan. 3. Sub-Kawasan Bukit Cinta
Sub-kawasan Bukit Cinta terletak di bagian tenggara kawasan wisata Rawa Pening dan dapat dicapai dari jalur Semarang-Surakarta melalui jalur Asinan-Banyubiru-Bukit Cinta sekitar
14 km atau melalui jalur Lopait-Salatiga-Bukit Cinta sekitar 18 km. Jalan yang melintasi sub- kawasan Bukit Cinta merupakan jalan kolektor sekunder dengan lebar jalan 5 meter dan perkerasan
aspal penetrasi. Pada jalur ini telah dilalui angkutan mikro bus yang melayani penumpang dengan rute Salatiga-Banyubiru. Dari kawasan ini bila pemandangan diarahkan ke telaga Rawa Pening,
akan nampak hamparan air dan dapat dilihat karamba-karamba ikan serta nelayan dengan perahu- perahu kecilnya seperti yang terlihat dalam gambar 4.8 berikut ini.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.8 Pemandangan Telaga Rawa Pening dilihat dari Sub-Kawasan Bukit Cinta
Perbukitan Asinan dan Sub-kawasan Tlogo menjadi latarbelakang pemandangan di atas. Dari Bukit Cinta juga dapat dinikmati pesona hijaunya Bukit Brawijaya dan kesibukan para
penambang gambut. Kawasan Bukit Cinta telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata tempat untuk menikmati
pemandangan telaga dan sebagai tempat pangkalan perahu-perahu wisata yang mengelilingi telaga. Obyek wisata ini telah dilengkapi dengan tempat parkir namun lahan parkir di sub-kawasan ini
belum dirancang dan dipelihara dengan baik. Kondisi lahan parkir di Bukit Cinta dapat ditunjukkan melalui gambar 4.9 dibawah ini.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.9 Ketersediaan lahan parkir di sub-kawasan wisata Bukit Cinta,
Rawa Pening belum diperhatikan dan dikelola dengan baik
Selain itu, kondisi obyek wisatanya sendiri pun masih sangat buruk dan tidak terawat. Tempat untuk duduk-duduk saunggubuk sehingga dapat menikmati pemandangan dengan santai
masih sangat kurang. Warung atau PKL yang berada di kawasan tersebut tidak dikelola dengan baik. Kondisi obyek wisata Bukit Cinta dapat dilihat dalam gambar 4.10 berikut ini.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.10 Kondisi Sub-Kawasan Bukit Cinta, Rawa Pening
sangat memprihatinkan dan belum dikelola dan dikembangkan dengan baik
Beberapa atraksi wisata yang telah tersedia pun tidak dikelola dengan baik sehingga ketersediaannya belum dapat dimanfaatkan dengan baik, contohnya yaitu akuarium ikan hias yang
saat ini tidak digunakan dan dibiarkan begitu saja. Kondisi akuarium raksasa ini dapat dilihat dalam gambar 4.11 berikut.
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2003
Gambar 4.11 Akuarium Ikan Hias di Sub-Kawasan Bukit Cinta,
Rawa Pening yang saat ini tidak digunakan dan tidak terawat
Secara umum, sebenarnya sub-kawasan ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan pusat olahraga perairan bagi Rawa Pening dan kawasan kegiatan rekreasi.
Beberapa atraksi wisata yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan kembali dan dikelola lebih baik sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.