Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Rawa Pening Berdasarkan Kelemahan yang Dimiliki

Objek wisata luas, terdiri dari beberapa sub-kawasan Sumber daya manusia yang cukup banyak Enceng gondok memberi batasan kegiatan wisata air Sedimentasi rawa Tingginya tingkat erosi, karena tata guna lahan yang tidak sesuai dengan fungsinya Fasilitas yang belum memadai Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia 2. Kelemahan Weakness Belum dikelola dengan baik, karena kurangnya koordinasi dan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, maupun pihak swasta dan masyarakat. Sumber: Hasil analisis,2004

4.1.3 Analisis Variabel Eksternal

Input analisis variabel eksternal ini adalah faktor-faktor yang merupakan kesempatan serta ancaman yang ada dan terjadi atau berasal dari luar lingkungannya. Dibawah ini diuraikan mengenai kondisi eksisting kawasan Rawa Pening berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dari hasil survai primer maupun sekunder.

1. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Rawa Pening Berdasarkan Peluang yang Ada

Kawasan wisata Rawa Pening berdasarkan hasil survai juga memiliki beberapa peluang yang dapat mendukung usaha pengembangannya. Salah satu peluang yang dimiliki adalah mengenai kemudahan aksesibilitas. Kemudahan ini bagi kawasan wisata Rawa Pening menjadi nilai tambah yang memberikan keuntungan bagi perkembangan wisata kawasan tersebut. Kota Ambarawa yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Semarang terletak pada pertengahan jalur Semarang-Surakarta, yaitu berjarak kurang-lebih 40 km dari Kota Semarang dan kurang-lebih 60 km dari Kota Solo, serta terletak pada pertengahan jalur Semarang-Yogyakarta yang berjarak kurang lebih 70 kilometer dari Yogyakarta. Selain itu kawasan wisata Rawa Pening terletak pada simpul jalur Semarang-Wonosobo, Purwokerto, serta Semarang-Salatiga. Keuntungan letak tersebut juga berdampak pada peluang pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, yaitu pengaruh dari kegiatan ekonomi yang berlangsung di kota-kota besar sekitarnya, yaitu Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta. Peluang pertumbuhan ekonomi ini juga dapat memberikan dampak berupa peluang peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar. Dengan semakin meningkatnya keadaan perekonomian akibat usaha pengembangan kawasan wisata, maka akan menciptakan peluang bagi masyarakat untuk semakin meningkatkan taraf hidup. Peluang dalam pengembangan kawasan selain itu adalah cukup banyaknya sub-kawasan wisata Rawa Pening dan memiliki ciri khas masing-masing sehingga memberikan peluang untuk menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata DTW dengan keanekaragaman atraksi wisata dalam satu lingkup wilayah atau kawasan wisata. Usaha pengembangan atraksi wisata air di sebagian kawasan Rawa Pening akan memberikan dampak positif atau peluang yang baik bagi kawasan wisata lainnya. Kondisi ini akan memberikan peluang investasi yang dilakukan oleh pihak swasta atau masyarakat karena kondisi eksisting kawasan yang mendukung serta berpotensi untuk dikembangkan. Peluang pengembangan kawasan wisata air ini didukung dengan adanya kebijakan dari Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah yang menyatakan bahwa kedudukan pariwisata Jawa Tengah sebagai daerah tujuan wisata dengan keharmonisan budaya dan alam, dengan tawaran produk bagi wisatawan nusantara bergolongan ekonomi menengah serta wisatawan mancanegara yang memiliki minat budaya. Selain itu, semakin banyak pula pihak-pihak yang ikut memperhatikan kondisi pariwisata di kawasan Rawa Pening, selain Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata baik Propinsi Jawa Tengah maupun Kabupaten Semarang, yaitu pihak lembaga pendidikan misalnya Universitas Kristen Satya Wacana UKSW Salatiga dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM setempat. Semakin banyak pihak yang memberikan perhatian pada usaha penggalian potensi kawasan wisata dengan mengadakan penelitian atau memberikan saran, arahan, dan masukan-masukan bagi pemerintah sebagai pihak yang berwenang menyusun rencana pengembangan dan melakukan koordinasi antar lembaga atau institusi terkait, maka usaha pengembangan menjadi lebih mudah dilakukan dan dapat segera direalisasikan .

2. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Rawa Pening Berdasarkan Ancaman yang Mungkin Muncul

Ancaman yang muncul dalam usaha pengembangan kawasan wisata Rawa Pening antara lain adalah pertumbuhan yang tidak terkendali akibat kemudahan aksesibilitas dan peningkatan kesejahteraan sosial. Pertumbuhan wilayah di sekitar kawasan wisata Rawa Pening yang tidak terkendali akan memberikan ancaman yang harus diperhatikan yaitu masalah konservasi lingkungan. Masalah lingkungan tersebut antara lain adalah masalah polusi polusi udara, air, lingkungan, dan suara, berkurangnya daerah pertanian, dan perusakan flora dan fauna karena adanya kegiatan pengembangan pariwisata dan berlangsungnya kegiatan wisatawan di kawasan tersebut, Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka kekayaan alam yang menjadi daya tarik wisata dan potensi pengembangan kawasan wisata Rawa Pening akan semakin rusak dan musnah. Ancaman lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan atraksi wisata air di kawasan Rawa Pening adalah kondisi alam pada musim-musim tertentu. Misalnya pada musim kemarau akan terjadi kekeringan dan luas permukaan air dapat menyusut hingga mencapai 1300 Ha, sedangkan pada musim hujan dapat mencapai 2770 Ha. Pada musim kemarau dengan luas permukaan menyusut dapat menghambat pelaksanaan atraksi wisata yang mengandalkan air sebagai media utamanya. Kondisi politik, ekonomi, dan keamanan yang tidak menentu jika dikaitkan dengan kunjungan wisatawan juga menjadi ancaman yang perlu diperhatikan. Situasi yang tidak kondusif tersebut dapat mempengaruhi motivasi dan keinginan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. Misalnya, setelah peristiwa bom Bali pada tahun 2002 dan peristiwa bom di kota-kota lain di Indonesia jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia merosot tajam, negara-negara lain mengeluarkan travel warning bagi para penduduk yang hendak melakukan perjalanan ke Indonesia yang tentu saja hal ini merugikan Indonesia. Ancaman lain yang perlu diperhatikan yaitu semakin banyaknya persaingan atau kompetisi antara kawasan wisata di daerah lain, baik nasional maupun internasional. Tiap-tiap wilayah berlomba-lomba untuk menciptakan suatu atraksi wisata yang khas dan unik sesuai dengan potensi yang dimiliki kawasan wisata masing-masing karena industri pariwisata merupakan industri yang saat ini mendapat perhatian cukup besar di tiap-tiap negara dan sangat menguntungkan baik dalam bentuk kunjungan wisatawan, usaha pariwisata serta penerimaan devisa dan perputaran kegiatan ekonomi dari kegiatan pariwisata. Rendahnya minat investasi juga dapat menjadi ancaman yang dapat menghambat usaha pengembangan kawasan wisata di Rawa Pening. Kurangnya minat para investor banyak dipengaruhi olah kurangnya informasi mengenai potensi, peluang, dan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan investasi di bidang pariwisata khususnya untuk kawasan wisata Rawa Pening. 4.1.4 Rumusan Variabel Eksternal Hasil analisis variabel eksternal yaitu kesempatan atau peluang serta ancaman yang terdapat di kawasan wisata Rawa Pening sebagai faktor pendukung usaha pengembangan atraksi wisata air dapat dirumuskan ke dalam tabel IV.2 dibawah ini: Tabel IV.2 Variabel Eksternal Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Rawa Pening No. Faktor Penentu Keterangan Kemudahan aksesibilitas Terletak di pusat pertumbuhan ekonomi Semarang, Solo, Yogyakarta Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar Tiap sub-kawasan pengembangan wisata memiliki ciri khas masing-masing 1. Peluang Opportunities Potensial investasi