diuraikan mengenai kondisi eksisting kawasan Rawa Pening berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dari hasil survai primer maupun sekunder.
1. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Rawa Pening Berdasarkan Kekuatan yang Dimiliki
Kawasan wisata Rawa Pening memiliki beberapa kondisi eksisting yang menjadi kekuatan dalam usaha pengembangan wisata yaitu keindahan alam serta memiliki keunikan berupa
pemandangan telaga alam mencapai seluas 2.770 Ha pada musim hujan dan di musim kemarau luas permukaannya dapat menyusut hingga mencapai 1.300 Ha. Kawasan wisata Rawa Pening dengan
daya tarik kawasan wisata pada keindahan alamnya yaitu telaga atau rawa yang sangat luas dengan latar belakang pemandangan perbukitan menjadi salah satu kekuatan bagi kawasan Rawa Pening
sebagai satu-satunya kawasan wisata di Kabupaten Semarang dengan daya tarik pemandangan telaga.
Ketersediaan moda transportasi yang cukup banyak dan mudah ditemui juga memberikan kekuatan kawasan wisata Rawa Pening karena dapat mempermudah para wisatawan dalam
menjangkau objek-objek wisata tersebut. Objek wisata yang luas dan terdiri dari beberapa sub- kawasan juga memberikan kekuatan bagi kondisi eksisting kawasan. Kawasan Rawa Pening
memiliki beberapa sub-kawasan wisata, yaitu Sub-Kawasan Tlogo, Sub-Kawasan Lopait, Sub- Kawasan Bukit Cinta Brawijaya, Sub-Kawasan Muncul, Sub-Kawasan Asinan, dan Sub-Kawasan
Benteng Pendem. Banyaknya sub-kawasan dapat mendukung usaha pengembangan, karena berarti wisatawan memiliki banyak pilihan objek wisata yang dapat dikunjungi dalam satu perjalanan
wisata mereka, sehingga usaha pengembangan salah satu sub-kawasan dapat didukung oleh sub- kawasan yang telah lebih dulu dikembangkan. Sumber daya manusia yang cukup banyak, antara
lain adalah masyarakat setempat juga menjadi kekuatan kondisi eksisting kawasan wisaata Rawa Pening. Masyarakat setempat dapat dilibatkan secara langsung dalam usaha pengembangan
kawasan Rawa Pening sebagai kekuatan kawasan.
2. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Rawa Pening Berdasarkan Kelemahan yang Dimiliki
Kondisi eksisting kawasan wisata Rawa Pening juga memiliki beberapa kelemahan yang berpengaruh terhadap usaha pengembangan pariwisata kawasan tersebut. Salah satu masalah yang
menjadi kelemahan kawasan tersebut karena penanganannya yang cukup sulit serta membutuhkan biaya yang sangat tinggi adalah masalah tanaman enceng gondok yang hampir memenuhi
permukaan telaga. Enceng gondok disamping memberi keuntungan bagi petani karena dapat dijadikan pupuk bila dibalik dan dapat dijadikan sebagai hasil kerajinan tangan seperti tas, sandal,
dan lain-lain, ternyata menimbulkan kerugian yang lebih besar yaitu membatasi kegiatan wisata air di kawasan tersebut, menyebabkan evapotranspirasi yang besar 9,7 mmhari, penurunan
produktivitas plankton, mengganggu penyaluran air untuk irigasi, mengganggu pengendalian banjir, dan lain-lain.
Terjadinya sedimentasi juga menjadi kelemahan kondisi kawasan tersebut. Sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan terjadi dari hasil erosi tebing dan longsoran tebing akibat banjir
di sungai-sungai yang bermuara di Rawa Pening. Tingkat erosi yang tinggi inipun juga menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki kawasan Rawa Pening.
Fasilitas yang kurang memadai juga dapat menjadi kelemahan kawasan Rawa Pening karena salah satu faktor penting yang mendukung suatu industri pariwisata agar dapat berjalan
dengan baik adalah tersedianya fasilitas-fasilitas umum yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga merupakan kelemahan kondisi kawasan
Rawa Pening yang dapat mempengaruhi usaha pengembangan kawasan wisata. Sumber daya manusia dibutuhkan dalam seluruh segi, baik pengembangan, pelaksanaan, maupun pengelolaan
atau pemeliharaan. Apabila tidak didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang handal, maka kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan secara optimal. Pengelolaan yang tidak baik
dan tidak terkoordinasi juga menjadi kelemahan kondisi. Antara pemerintah pusat dan daerah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Tengah dan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang,
belum ada koordinasi yang jelas dalam hal pengembangan dan pengelolaan. Di satu sisi kawasan Rawa Pening masuk dalam wilayah Kabupaten Semarang dan disisi lain kawasan Rawa Pening
sebagai kawasan wisata pengembangannya dibawah wewenang Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Tengah. Hal ini dapat menimbulkan kerancuan dalam tugas dan tanggungjawab untuk
pengembangan dan pengelolaannya. 4.1.2 Rumusan Variabel Internal
Hasil analisis variabel internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kawasan Rawa Pening sebagai faktor pendukung usaha pengembangan atraksi wisata air dapat dirumuskan
ke dalam tabel IV.1 dibawah ini:
Tabel IV.1 Variabel Internal Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Rawa Pening
No. Faktor Penentu
Keterangan
Keindahan alam dan memiliki ciri khas yaitu pemandangan telaga alam
Rawa Pening adalah satu-satunya kawasan wisata di Kabupaten Semarang dengan daya tarik telagarawa
1. Kekuatan Strength
Aksesibilitasnya mudah dijangkau, karena ketersediaan moda transportasi yang cukup banyak