pengaruh kuat dari emosi. Contohnya, seseorang yang berpikir bahwa kegagalan yang dihadapi sebagai suatu tantangan daripada suatu ancaman.
B. Terapi Rational Emotive Behaviour Therapy REBT
B 1. Pengertian
Rational Behaviour Emotive Therapy REBT merupakan suatu
pendekatan yang mempunyai asumsi bahwa kognisi, emosi dan perilaku mempunyai interaksi satu sama lain dan mempunyai hubungan sebab akibat.
Asumsi dasar dari REBT adalah setiap orang mempunyai kontribusi terhadap masalah psikologis mereka sendiri yang merupakan hasil dari intepretasi mereka
terhadap situasi dan kejadian. Menurut Gonzalez Nelson 2004 REBT merupakan suatu pendekatan kognitif dan perilaku yang dihasilkan bukan berasal
dari kejadian yang dialami namun dari keyakinan – keyakinan yang tidak rasional. Keyakinan yang tidak rasional akan membawa individu pada emosi dan perilaku
negatif yang tidak sehat. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan REBT merupakan suatu
metode yang menggunakan pendekatan kognitif dalam mengatasi masalah emosi dan perilaku yang berasal dari keyakinan yang irrasional.
B. 2 Konsep Dasar Terapi Rational Emotive Behaviour Therapy REBT
Terapi REBT menggunakan konsep ABC yaitu Activiting event A, Belief B dan Emotion consequence C. penjabran dari masing-masing komponen
adalah sebagai berikut Corey, 2006:
Universitas Sumatera Utara
a. Activating event A adalah peristiwa, fakta, perilaku atau sikap orang lain yang terjadi di dalam maupun di luar diri individu.
b. Belief B adalah keyakinan dan nilai individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan terdiri atas dua bagian yaitu: pertama,
keyakinan rasional rB yang merupakan keyakinan yang tepat, masuk akal dan produktif. Kedua, keyakinan irasional iB yang
merupakan yang salah, tidak masuk akal, emosional dan tidak produktif.
c. Emotional consequence C adalah konsekuensi emosional baik berupa senang atau hambatan emosi yang diterima individu sebagai
akibat reaksi dalam hubungannya dengan antecedent event A. konsekuensi emosional ini bukanlah akibat langsung dari A, tetapi
juga B baik dipengaruhi oleh iB maupun rB individu. Ellis dalam Corey, 2006 juga menambahkan bahwa setelah konsep A-B-
C maka menyusul desputing D yang merupakan penerapan metode ilmiah untuk menantang keyakinan irasional. Desputing D merupakan dari proses terapi yang
dijalankan m
1
oleh konselor dan klien melalui proses edukatif, dimana konselor menunjukkan berbagai prinsip logika dan dapat diuji kebenarannya untuk
menyanggah keyakinan irasional klien. Setelah melakukan disputing diharapkan akan muncul filisofi rasional yang baru dan efektif E. bila berhasil melakukan
proses tersebut akan muncul perasaan atau emosi yang baru F.
Universitas Sumatera Utara
B.3. Keyakinan Irasional dalam REBT
Munculnya berbagai masalah dalam REBT disebabkan karena adanya pikiran yang irasioanal. Ada beberapa bentuk pikiran yang irasioanl dalam REBT
diantaranya: 1. Demands
Pada tipe ini orang sering mengekspresikan keyakinannya yang rigid dalam bentuk harus, mutlak harus.
2. Awfulizingcatastrophizing Keyakinan ini timbul bila seseorang tidak mendapatkan apa yang ia
inginkan maka ia akan menyimpulkan kejadian tersebut sangat menyakitkan, sangat buruk.
3. Low frustration tolerance Keyakinan ini timbul bila seseorang tidak mendapatkan apa yang ia
inginkan maka ia akan menyimpulkan kejadian tersebut sangat berat, ia sudah tidak tahan lagi.
4. Self, other and life-depreciation beliefs Bila seseorang tidak mendapatkan apa yang ingin didapatnya dan ia
membuat atribut terhadap dirinya bahwa ia telah gagal, ia tidak menyukai dirinya.
Universitas Sumatera Utara
B.4. Tahapan Pelaksanaan Rational Emotive Behaviour Therapy REBT
Menurut Dryden Branch 2008 ada tiga tahapan yang harus dilaksanakan terapis dalam pelaksanaan terapi, antara lain:
a. Fase awal Tugas dasar terapis dalam fase ini adalah menajalin hubungan yang
terapetik dengan klien. Konsep dasar yang harus dikembangkan adalah; 1. Mendorong klien untuk menceritakan masalahnya
2. Memberikan gambaran tentang REBT kepada klien 3. Mulai menetapkan masalah klien.
4. Menerangkan tentang konsep ‘ABCs daam REBT
5. Mengatasi keraguan klien b.
Tahap pertengahan Pada tahapan ini proses disputting dimulai dan pada tahapan ini terapis
bisa memberikan tugas kepada klien untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan disputing dan menemukan cara agar
berfikir lebih rasional. Kosep dasar yang harus dikembangkan dalam tahap ini adalahl
1. Menindak lanjuti target dari masalah. 2. Mendorong klien untuk mengerjakan tugas-tugas yang mendukung.
3. Mengidentifias dan merubah keyakinan irasional klien. 4. Mengatasi hambatan untuk berubah dari klien
5. Mendorong klien untuk menjadi dan meningkatkan kemajuan dalam proses terapi
Universitas Sumatera Utara
c. Tahap penutup Tugas utama terapis ketika kan mengakhiri terapi adalah meminta
persetujuan dengan klien untuk mengakhiri terapi dengan cara yang terbaik. Beberapa ha yang perlu diperhatikan diantaranya;
1. Memutuskan kapan dan bagaimana mengakhiri terapi. 2. Mendorong klien untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari.
3. Memberikan penghargaan terhadap peningkatan yang dicapai klien. 4. Mengatasi hambatan dalam mengakhiri terapi.
5. Klien setuju untuk melakukan follow up dan menyimpulkan hasil terapi.
B.5. Teknik-teknik yang digunakan dalam REBT
Rational Emotive Behavior Therapy dalam proses terapinya menggunakan beberapa teknik yang bervariasi baik dengan teknik kognitif, behavioral, maupun
afektif. Berikut beberapa teknik yang bisa dipakai di dalam pelaksanaan REBT Corey, 2006:
a. Teknik kognitif Beberapa teknik kognitif yang biasa digunakan antara lain;
1. Disputting irasional belief Metode kognitif yang palin umum adalah disputing iraional belief dari
klien dan mengajarkan mereka bagaimana menantang pikiran mereka sendiri. Terapis menantang irasional belief mereka dengan
menanyakan beberapa pertanyaan seperti apa bukti dari keyakinan
Universitas Sumatera Utara
anda tersebut?, dimana buktinya anda tidak bias menghadapi situasi terebut?, akankah menjadi malapetaka besar apa yang anda bayangkan
terjadi? 2. Tugas Rumah
Klien diharapkan membuat daftar masalahnya, mencari keyakinannya yang absolute dan dispute belief. Tugas rumah yang diberikan
berisikan penerapan dari teori A – B – C untuk berbagai masalah yang dihadapinya shari-hari. Klien didorong untuk mengambil resiko dari
sebuah situasi yang akan menantang batas bawah dari beliefnya. 3. Mengubah bahasa yang digunakan
REBT berpendapat bahwa bahasa yang tidak tepat merupakan salah satu yang merusak proses berpikir. Klien belajar bahwa “ harus,”
seharusnya” bias diganti dengan “lebih disuka”. Bukan mengatakan “ itu akan benar-benar mengerikan jika……”, mereka bisa belajar
dengan mengatakan “itu akan menjadi tidak menyenangkan jika….” 4. Menggunakan humor.
Ellis menggunakan humor sebagai salah satu cara dalam menyerang pikiran yang terlalu berlebihan yang akan menimbukan masalah
dengan klien.
Universitas Sumatera Utara
b. Teknik emotif Praktisi REBT menggunakan prosedur yang bervariasi diantaranya:
1. Rational-emotive imagery Teknik ini merupakan suatu bentuk latihan mental untuk membentuk
pola emosi yang baru. Klien membayangkan dirinya sedang berpikir, merasakan dan berperilaku persis seperti pikiran, perasaan dan perilaku
mereka dalam kehidupan nyata. 2. Role Playing
Di dalam bermain peran terdapat dua komponen yaitu komponen perilaku dan emosi. Terapis sering melakukan interupsi untuk
menunjukkan kepada klien apa yang mereka ceritakan tentang dirinya yang akan menimbulkan masalah terhadap dirinya dan apa yang bisa
mereka kerjakan untuk mengubah perasaan mereka yang tidak sesuai. 3. Shame-attacking exercise
Latihan ini dikembangkan untuk membantu mengurangi rasa malu yang irasional. Kita bisa menolak rasa malu dengan kuat dengan cara
mengatakan pada diri kita sendiri Poin utama dari latihan ini adalah klien berlatih untuk tidak mau ketika yang lain tidak menyetujui
mereka 4. Use of force and vigor
Klien mengarahkan dirinya dengan untuk mengekspresikan keyakinan yang tidak rasional dan secara paksa menentangnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Teknik Behavioristik REBT juga menggunakan banyak teknik behavioritik dalam proses terapi.
Teknik yang digunakan contohnya operant conditioning, self- management, systematic densitilization
, relakasasi dan modeling, melakukan hal yang menyenangkan.
C. Kekerasan Seksual Pada Remaja C. 1. Definisi kekerasan Seksual