D. Terapi REBT dalam Meningkatkan Regulasi Emosi pada Remaja yang Mengalami Kekerasan Seksual
Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandainya dengan banyaknya perubahan yang terjadi baik dari dalam maupun luar individu itu
sendiri. Banyak peristiwa yang nantinya akan berpengaruh secara signifikan terhadap keberfungisan remaja itu sendiri seperti perubahan fisik, kognitif,
emosional, perilaku dan sosial. Sangat disayangkan ada remaja yang menjadi korban kekerasna seksual. Kekerasan seksual merupakan peristiwa traumatik
yang dialami remaja dan akan memberikan dampak yang serius bagi remaja. Remaja bisa mengalami masalah dalam perkembangan seperti masalah relasional,
masalah emosi, kecemasan, masalah kognisi, masalah perilaku. Beberapa penelitian menunjukkan kejadian traumatis bisa menyebabkan seseorang
menunjukkan regulasi emosi yang tidak efektif seperti dalam mengeskpresikan emosi yang tidak tepat Boden, 2013. Kesulitan dalam regulasi emosi bisa
meningkatkan simtom-simtom PTSD Post Traumatic Stress Disorder. Munculnya perilaku internalizing dan externalizing juga berhubungan dengan
kemapuan seseorang dalam meregulasi emosinya Bowie, 2010. Korban kekerasan seksual serta korban maltreatmen yang lain menunjukkan perubahan
regulasi emosi yang sangat hebat. Regulasi emosi dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah
memilih situasi, memodifikasi situasi, mengalihkan perhatian dan mengubah kognitif. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan
dalam meregulasi emosi adalah adanya kesalahan dalam proses kognitif, adanya
Universitas Sumatera Utara
kesalahan dalam menilai situasi. Berdasarkan konsep dasar dari REBT emosi dan perilaku merupakan hasil dari proses kognitif. Gangguan emosi berasal dari
adanya kesalahan dalam berfikir terhadap suatau kejadian. Kesalahan dalam proses berfikir menyebabkan timbulnya pikiran-pikiran yang irasional yang tidak
masuk akal, menyalahkan diri sendiri serta menimbulkan masalah emosi.
Universitas Sumatera Utara
Paradigma Penelitian
Gambar 1.1. Paradigma Penelitian Keterangan
: : menyebabkan
: diberikan perlakuan REBT : pengaruhnya
Kekerasan seksual terhadap remaja
Gangguan kognitif, fisik, emosi, sosial dan seksual
Kesulitan dalam Regulasi Emosi
Pemberian terapi REBT
Kemampuan regulasi emosi meningkat
Irational Belief
:
- Awfulizing - Low frustration tolerance
- Demands - Self, other and life-depreciation beliefs
-
Rational Belief Kognitif:
-
Disputing irrational
belief
-
Tugas rumah
Behavioristik:
-
Self management
-
reward Emotif:
-
Rational emotive
imagey
Universitas Sumatera Utara
F. Hipotesa Penelitian