Tahap persiapan penelitian Tahapan Penelitian

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur F.1. Difficulties in Emotion Regulation Scale DERS DERS memiliki konsistensi internal reliabilitas alpha sebesar 0.84-0.93 serta test-retest reliabilitas sebesar 0.57-0.93. Pada penelitian ini DERS yang digunakan diadaptasi dalam Bahasa Indonesia oleh peneliti. Peneliti melakukan expert judgement pada alat ukur dengan meminta pendapat yang pertama dari bidang sastra inggris kemudian dari bidang psikologi. Kemudian peneliti juga melakukan uji coba skala dengan subjek yang mempunyai kriteria sama dengan sampel penelitian.

G. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:

a. Tahap persiapan penelitian

Peneliti melakukan sejumlah persiapan untuk melangsungkan penelitian mengenai program intervensi pada remaja korban kekerasan seksual yang mengalami hambatan dalam regulasi emosi . Pertama, peneliti melakukan studi literatur dengan mencari, mengumpulkan, membaca teori dan hasil penelitian tentang regulasi emosi. Berdasarkan teori, hasil penelitian dan informasi yang didapat maka peneliti memutuskan untuk melakukan intervensi dengan program Rational Emotive Behaviour Therapi . Selanjutnya peneliti mencari alat ukur yang dapat digunakan dan mencari subjek penelitian. Seleksi subjek dilakukan peneliti dengan cara mendatangi beberapa LSM di kota Medan. Peneliti kemudian Universitas Sumatera Utara meminta persetujuan dari subyek dan orang tua subyek untuk melakukan observasi dan meminta kesediaan subjek untuk menjadi klien dalam penelitian ini. Pada saat prapenelitian juga dilakukan penyusunan modul REBT yang mengacu kepada tahapan-tahapan pelaksanaan REBT oleh Dryden dan Branch 2008. Modul dirancang dengan menggunakan tiga teknik yang digunakan dalam REBT yaitu kognitif, behavioristik. Teknik kognitif yang digunakan adalah konsep A-B-C serta pemberian tugas rumah. teknik behavioristik yang digunakan dictraction techniques seperti membaynagkan hal yang menyenangkan, relax dengan mendengarkan music, visualisai “STOP”. Setelah penyusunan modul dilakukan uji coba untuk mendapatkan gambaran mengenai waktu yang akan dibutuhkan untuk setiap sesinya serta mengetahui apakah subjek penelitian memahami materi dan instruksi yang disampaikan. Uji coba hanya bersifat kualitatif artinya tidak dengan kondisi sebenarnya. Berdasarkan evaluasi ada beberapa hal yang diperbaiki untuk menyempurnakan modul, yaitu: 1. Penambahan waktu di semua sesi. 2. Penambahan sesi membedakan pikiran irasional dan rasional. Subjek belum bisa memahami dengan tepat apa yang dimaksud dengan pikiran irasionalnegatif sehingga peneliti menambahkan sesi membedakan pikiran irasionalnegatif dengan pikiran rasionalpositif . Universitas Sumatera Utara

b. Tahap pelaksanaan penelitian