Manajer mencapai pengorganisasian melalui struktur, dan struktur itu sendiri menggambarkan bagaimana kerja sama antar anggota organisasi
terlaksana, hal ini menentukan produktivitas organisasi di dalam mencapai tujuannya. Kerja sama merupakan dasar atau pondasi bagi semua organisasi untuk
melaksanakan aktivitasnya. Dalam praktiknya bentuk kerja sama akan berbeda untuk tujuan yang berbeda ada yang hasil kerjanya merupakan akumulasi dari
hasil individual group, ada pula yang merupakan hasil yang hanya bisa dicapai bersama team demi mencapai sinergi antara keterampilan dan sumberdaya
individu di dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Oleh sebab itu, inti dari manajemen yang artinya mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai secara
individual adalah kerja sama Goa, 2007: 18.
B. Bentuk-Bentuk Kelompok Di Dalam Organisasi
Di dalam setiap organisasi, para karyawan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, baik tujuan perusahaan maupun tujuan pribadinya, kemudian hal ini
membentuk kelompok-kelompok karyawan yang berbeda-beda di dalam perusahaan. Kelompok itu sendiri adalah dua individu atau lebih yang saling
berinteraksi, saling bergantung, dan saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu. Definisi ini mengantarkan kita pada pemahaman bahwa dalam kelompok
harus terdapat interaksi dari orang-orang yang meniatkan diri untuk saling bergantung satu sama lain dan mencapai sasaran secara bersama pula untuk
dinikmati bersama pula.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa bentuk kelompok yang umum pada organisasi dapat dilihat pada gambar 1.3 sebagai berikut:
Sumber: Wahjono, 2010 Gambar 1.3: bentuk-bentuk kelompok dalam organisasi
a Kelompok formal dapat diartikan sebagai kelompok yang diciptakan oleh
keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karenanya, kelompok formal lebih banyak terdapat dan dijumpai pada organisasi yang
bersifat formal dan terstruktur dengan baik. b
Kelompok informal dapat dikatakan sebagai kelompok yang lebih berkembang dari upaya individu untuk pengembangan minat dan
persahabatan daripada desain yang sengaja dibentuk organisasi. Kelompok informal lebih bersifat cair dan cendrung temporer dan ad hoc.
c Kelompok komando dicirikan oleh adanya rantai komando dari pemimpin
ke yang dipimpin. Karena sifatnya komando, maka perintah pemimpin haruslah dikerjakan. Kelalaian dan pembangkangan atas komando
pemimpin akan membawa sanksi organisasi. Dalam komando telah Formal
Klp. Komando
Informal Klp. Tugas
Klp. Minat Klp. Persahabatan
Klp. Kerja Tim Kerja
Tim Pemecah Masalah Tim Pengelola Diri
Tim Lintas Fungsional
Universitas Sumatera Utara
menjadi jelas, siapa yang berhak memerintah dan siapa yang harus memberi laporan dan kemana saja dan kapan satnya laporan itu diberikan.
d Kelompok tugas bersifat komunal dan kebersamaan dalam menyelesaikan
suatu tugas secara bersama-sama lebih menonjol. Karena sifatnya yang kolektif maka kejelasan tentang hak, kewajiban, wewenang dan tanggung
jawab menjadi kabur. e
Kelompok minat dalam kelompok ini beberapa individu sengaja berkelompok karena mempunyai kesamaan minat dan kepentingan.
Semangat berkelompok direkatkan oleh lem berupa kesamaan hobi, kesukaan, perilaku keseharian, tuntutan sosial, pandangan hidup, dan juga
ritual agama. f
Kelompok persahabatan, beberapa individu berkelompok karena terdapat kecocokan dan itu menimbulkan kesenangan dan kegembiaraan. Sehingga,
mendorong orang untuk mengulangi kesenangan dan kegembiraanya dengan membuat kelompok. Kesenangan dan kegembiraan itu bisa karena
dipicu oleh kesamaan bahasa ibu, tempat lahir, almamater, dan bahkan karena kesamaan makanan dan tempat makan favorit.
g Kelompok kerja adalah dua individu atau lebih, yang berinteraksi dalam
berbagi informasi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai sasaran. Mengambil keputusan untuk membantu setiap
anggota dalam bidang tanggung jawabnya. Kelompok kerja tidak perlu atau berkesempatan untuk melakukan kerja kolektif yang menuntut upaya
gabungan. Jadi kinerja mereka sekedar jumlah kinerja sumbangan individual dari tiap anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang
Universitas Sumatera Utara
menciptakan suatu tingkat keseluruhan kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan.
h Tim kerja adalah kelompok yang upaya-upaya individualnya
menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual. Suatu tim kerja membangkitkan sinergi
positif lewat upaya yang terkoordinasi. Sehingga, terdapat hubungan timbal balik dan saling melengkapi di dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. i
Tim pemecah masalah adalah kelompok yang terdiri dari 5 sampai 12 karyawan dari satu departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap
pekan untuk membahas cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja.
j Tim pengelola diri adalah kelompok yang terdiri dari 10 sampai 15 orang
yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Lazimnya ini mencakup perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas
langkah kerja, membuat keputusan operasi dan mengambil tindakan atas permasalahan. Tim kerja sepenuhnya mengelola sendiri bahkan memilah
anggota-anggotanya sendiri dan menyuruh anggota sendiri untuk saling menilai kinerja, ini mengakibatkan jabatan penyelia berkurang fungsinya
bahkan dapat disingkirkan. k
Tim lintas fungsional adalah kelompok karyawan dari tingkat hierakis yang kira-kira sama, tetapi dari bidang kerja yang berlainan. Mereka
berkumpul untuk menyelesaikan suatu tugas, dalam satuan tugas tertentu biasanya berupa komite. Ringkasnya, tim lintas fungsional merupakan cara
Universitas Sumatera Utara
efektif yang memungkinkan orang-orang dari aneka bidang ke dalam suatu organisasi atau bahkan antar organisasi untuk bertukar informasi,
mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah, serta mengkoordinir proyek yang rumit.
Wahjono, 2010: 143-144.
C. Tim Yang Efektif