Pendekatan dan Jenis Penelitian

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu penelitian karena pendekatan penelitian turut menunjang proses penyelesaian penelitian yang sedang dilaksanakan. Atas dasar telaah teori yang telah disusun dan dilihat penelitian serta rumusan masalah yang dikaji, maka peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif, yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan dengan variabel yang lain. Peneliti tidak memberikan treatment atau perlakuan terhadap obyek, sehingga obyek dibiarkan seperti kondisi aslinya secara apa adanya.

Menurut Lexy J. Moleong yang mengutip pendapat Bogan dan Taylor (2002:3) “Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

commit to user

yang diamati”.Penelitian kualitatif menggunakan metode pendekatan deskriptif, karena penelitian deskristif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata atau uraian dan penjelasan, dimana hal tersebut memungkinkan peneliti untuk menganalisis data sebagai satu kesatuan yang utuh dalam bentuk aslinya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif membatasi kajian pada fokus tertentu, rancangan penelitian bersifat sementara, dan hasil penelitiannya dapat bersifat sementara serta penelitiannya dapat diterima oleh semua pihak.Sehingga pendekatan ini dirasa penting dalam penelitian ini.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar karena penelitian dasar merupakan jenis penelitian yang banyak dilakukan secara individual, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian dasar dengan tipe deskriptif. Sutopo (2002) berpendapat bahwa “dalam penelitian deskriptif”, studi kasusnya mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya dilapangan studinya”

Stategi diartikan sebagai cara atau siasat berdasarkan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran atau maksud tertentu. Sutopo (2002) mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif dikenal juga adanya studi kasus tunggal dan kasus ganda, dan secara khusus merupakan penelitian terpancang atau terbuka tanpa penelitian sebelumnya (holistic penuh)”.

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti, peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus. Peneliti berusaha memecahkan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak

commit to user

sebagaimana adanya, yakni tentang peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan guru dan karyawan di SMK Negeri 1 Surakarta.

Menurut H.B Sutopo ( 2002:42 ) “Penelitian terpancang (embedded research) yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitian berupa variabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat penelitinya sebelum peneliti ke lapangan studinya”. H.B Sutopo juga berpendapat bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga, antara lain:

a. Tunggal Terpancang Yaitu penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamnya sebelum memasuki lapangan.

b. Ganda Terpancang Yaitu penelitian tersebut mempersyaratkan adanya sasaran lebih dari satu yang memiliki dan perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.

c. Holistik Penuh Yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.

Kasus dalam penelitian ini termasuk studi kasus tunggal terpancang karena sasaran yang ingin diteliti sudah dibatasi dan terpusat.Strategi tunggal terpancang dapat dipahami bahwa tunggal berarti hanya ada satu masalah penelitian saja. Sedangkan terpancang pada tujuan penelitian berarti apa yang harus diteliti dibatasi pada aspek-aspek yang sudah dipilih dalam penelitian yang dilakukan, yakni untuk mengetahui peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan guru dan karyawan di SMK Negeri 1 Surakarta. Jadi strategi tunggal terpancang ini sudah menentukan fokus permasalahan berupa variabel utamanya mengenai peran kepemimpinan kepala

commit to user

sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan guru dan karyawan di SMK Negeri

1 Surakarta. Strategi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tunggal terpancang. Alasan dalam pemilihan strategi ini didasarkan pada hal- hal sebagai berikut :

a. Penelitian ini disebut tunggal artinya hanya difokuskan pada satu permasalahan saja yaitu peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan guru dan karyawan di SMK Negeri 1 Surakarta

b. Penelitian ini disebut terpancang artinya penelitian terjun ke lapangan sudah memiliki bekal yang berupa asumsi-asumsi atau teori yang sudah ada. Hal ini tercermin dalam pembuatan proposal penelitian sebelum peneliti mengumpulkan data di lapangan.