Tinjauan tentang Kedisiplinan

d. Hambatan penanaman disiplin

Dalam usaha menanamkan sikap disiplin dalam diri seseorang terkadang ditemukan kendala atau hambatan yang dapat mempersulit proses tersebut. Ada beberapa pendapat mengenai hal-hal yang menghambat penanaman sikap disiplin. Menurut Starawaji (Juli 31, 2012) hambatan tersebut diantaranya :

1) Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup.

2) Menunjukkan selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya.

3) Pola dan system pendidikan yang sering berubah

4) Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun.

5) Longgarnya peraturan yang ada. Ada pendapat lain mengenai faktor penghambat disiplin, yaitu :

“Secara garis besar hambatan-hambatan untuk menegakkan disiplin itu dapat digolongkan sebagai berikut : yang pertama, hambatan internal bersumber pada diri seorang atau masyarakat. Yang termasuk hambatan internal adalah kesadaran hokum masih lemah, kurangnya tanggungjawab

commit to user

terhadap tugas yang diberikan dan lain-lain. Dan kedua, hambatan eksternal menyangkut segala hal diluar individu atau masyarakat yang menghambat penegakan disiplin”. www.kir-masdata.co.cc

Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor penghambat kedisiplinan antaranya :

1) Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu sendiri. Diantaranya adalah motivasi dalam diri individu, kesadaran dan tanggungjawab yang kurang.

2) Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar diri individu. Yaitu diantaranya lingkungan kerja, kesejahteraan atau tuntunan hidup yang meningkat, peraturan yang kurang tegas.

e. Upaya Meningkatkan kedisiplinan

Menurut www.kir-masdata.co.cc Berbagai upaya dalam mengatasi hambatan disiplin dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut :

1) Dalam lingkungan kerja hendaknya diberikan teladan yang baik.

2) Diciptakan keadilan dan kebenaran dalam berbagai tindakan dalam menegakkan peraturan yang berlaku.

3) Dalam lingkungan kerja disamping harus memberikan contoh perbuatan yang baik, perlu juga mengintensifkan pendidikan budi pekerti. Sedangkan menurut sumber lain cara yang ditempuh adalah dengan melakukan langkah-langkah seperti :

1) Pemberitahuan Pemberitahuan disini adalah pemberitahuan kepada guru atau staf yang telah melanggar peraturan tetapi ia belum mengetahui bahwa perbuatannya itu adalah melanggar.

2) Teguran Teguran diberikan kepada guru dan staf yang baru satu dua kali melakukan pelanggaran atau tidak melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai tata laksana sekolah.

commit to user

3) Peringatan Peringatan diberikan kepada guru dan staf yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan ini biasanya disertai dengan ancaman akan sangsinya, bilamana terjadi pelanggaran lagi.

4) Hukuman Hukuman ialah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan peringatan belum mampu untuk dicegah oleh guru atau para staf tidak ditindakkan hal-hal yang mengarah kepada disiplin guru.

5) Ganjaran Ganjaran adalah alat pendidikan yang paling menyenangkan. Ganjaran yang telah diberikan kepada guru yang telah menunjukkan hasil baik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sekaligus menerapkan perilaku dan kepribadian yang mulia.

Demikian beberapa indikator yang amat perlu diperhatikan supaya kedisiplinan guru dan pegawai (staf) dapat tumbuh dan berkembang pada hati nurani setiap guru dan pegawai (staf). Sehingga tujuan dari pada pendidikan mudah tercapai. Starawaji (Juli 31, 2012).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan kedisiplinan yang ada antara lain :

1. Diberikan teladan kepemimpinan

2. Penegasan peraturan yang ada

3. Pemberian peringatan, teguran, pemberitahuan dan hukuman atas pelanggaran peraturan.