Gambaran Umum Kota Administrasi Jakarta Selatan
B. Gambaran Umum Kota Administrasi Jakarta Selatan
1. Kondisi Geografis
a) Letak Geografis
Secara astronomis, Kota Administrasi Jakarta Selatan
Selatan dan Bujur Timur. Luas wilayah Kota Administrasi
Jakarta Selatan, berdasarkan SK Gubernur Nomor 171 Tahun 2007 adalah
. Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Administrasi Jakarta Selatan berbatasan langsung dengan Kota
Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kota Depok. Adapun batas wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan yaitu: Sebelah Utara
: Banjir Kanal, Jalan Sudirman, Kecamatan Tanah Abang (Kota Administrasi Jakarta Pusat), Jalan Kebayoran Lama, dan Kebon Jeruk (Kota Administrasi Jakarta Barat)
Sebelah Timur
: Kali Ciliwung (Kota Administrasi Jakarta
Timur)
Sebelah Selatan
: Kecamatan Ciputat dan Ciledug Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Sebelah Barat
: Kotamadya Depok, Provinsi Jawa Barat
Gambar 4.3 Peta Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011
b) Topografi
Jakarta Selatan merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 26,2 m diatas permukaan laut dengan rata-rata hujan 11,7 mm per hari. Kota Administrasi Jakarta Selatan termasuk wilayah rawan banjir. Dalam siklus lima tahunan, Jakarta memiliki potensi banjir cukup tinggi, terbukti pada tahun 2002 dan 2007 terjadi banjir besar dan kerugian besar pula.
Jakarta merupakan kota yang terbentuk secara alami, sehingga penataan kota tidak dapat dilakukan secara optimal khususnya dalam sistem tata air/drainase dan jalan.
c) Keadaan Iklim
Kota Administrasi Jakarta Selatan dan pada umumnya seluruh daerah di Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Secara umum, curah hujan tertinggi selama tahun 2010 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebanyak 518 mm dan terendah terjadi pada bulan Maret, yaitu sebanyak 320 mm. Rata-rata hari hujan per bulan adalah 20 hari.
Kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 85 persen dan terendah terjadi pada bulan April sebesar 78 persen. Tekanan udara tertinggi rata-rata sebesar 1.009,6 mb dan temperatur udara rata-rata
Celcius.
2. Arti dan Lambang Kota Administrasi Jakarta Selatan
Lambang Kota Administrasi Jakarta Selatan berbentuk perisai lima. Di lima perisai terlukis pintu gerbang dengan dasar biru ditengah-tengah berdiri Monumen Nasional warna putih yang dilingkari padi dan kapas yang dibawahnya terlukis ombak laut lambang kota Pelabuhan dan Negara Kepulauan. Di atas pintu gerbang terkis sloka JAYA RAYA atau sloka selora semangat segala kegiatan Jakarta sebagai Ibukota dan kota perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lambang Kota Administrasi Jakarta Selatan berbentuk perisai lima didalamnya terlukis pohon Rambutan dan buah Rambutan Rapiah (Flora) serta burung Gelatik (Fauna) yang mengandung arti alam lingkungan yang hijau dan teduh yang melambangkan persatuan, kekuatan dan ketenangan serta kebersamaan.
Gambar 4.4 Lambang Kota Administrasi Jakarta Selatan Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Seal_of_South_Jakarta.png
3. Pemerintah Daerah
Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok pokok Pemerintahan di Daerah, ditetapkan Jakarta sebagai Ibukota Negara RI yang merupakan salah satu dari 26 Daerah Otonomi Tingkat I (Provinsi) di Indonesia dengan struktur wilayah administrasi. Setiap wilayah administrasi dipimpin oleh seorang Walikota/Bupati. Pejabat Walikota terdahulu yang pernah memegang tampuk pemerintahan di Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Daftar Pejabat Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan
Tahun 1966-2011
1. M. Kahfi
(1966-1968)
2. H.M.I. Rasma
4. K.H. Baka Perdana Koemah
(1974-1980)
5. Drs. Oetomo
(1980-1984)
6. H. Mochtar Zakaria
(1984-1989)
7. Drs. H. Harun Al Rasyid
(1989-1993)
8. Drs. H.Pardjoko
(1993-1998)
9. Drs. H. Abdul Mufti
(1998-2001)
10. Drs. H. A. Dadang Kafrawi
(2001-2006)
11. H. Syarul Effendi, SH., MM.
(2006-2011)
12. H.M. Anas Efendi, SH., MM.
(2011-sekarang) Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011
4. Pembagian Wilayah Administratif
Dalam struktur wilayah administrasi, Kota Administrasi Jakarta Selatan terdiri dari 10 Kecamatan, 65 Kelurahan, 575 Rukun Warga (RW), 6.127 Rukun Tetangga (RT), dan 472.549 Kepala Keluarga (KK).
Tabel 4.5
Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan, 2010
Pasar Minggu
Kebayoran Lama
Kebayoran Baru
Mampang Prapatan
Setia Budi
100 Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011
Kecamatan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan Jagakarsa dengan luas
, 6 kelurahan, 54
RW, 542 RT, dan 54.780 KK.
Tabel 4.6
Jumlah Kelurahan, RW, RT, dan KK
Menurut Kecamatan, 2010
Pasar Minggu
Kebayoran Lama
Kebayoran Baru
Mampang Prapatan
Setia Budi
Jakarta Selatan
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011 Dari Tabel 4.6, terlihat Kecamatan Kebayoran Baru
memiliki kelurahan paling banyak yaitu 10. Untuk RW dan RT dengan jumlah terbanyak ditempati oleh Kecamatan Tebet dengan jumlah 80 dan 942. Sedangkan untuk KK yang terbanyak ditempati oleh Kecamatan Kebayoran Lama dengan jumlah 70.957.
5. Kependudukan dan Tenaga Kerja
a) Kependudukan
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, penduduk Kota Administrasi Jakarta Selatan berjumlah 2.062.232 jiwa. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah 1.1043.675 laki-laki dan 1.018.557 perempuan. Secara keseluruhan jumlah penduduk Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, penduduk Kota Administrasi Jakarta Selatan berjumlah 2.062.232 jiwa. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah 1.1043.675 laki-laki dan 1.018.557 perempuan. Secara keseluruhan jumlah penduduk
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk Kota Administrasi Jakarta Selatan yaitu 14.587 jiwa per
Tabel 4.7 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan, dan Sex Rasio
Kota Administrasi Jakarta Selatan Menurut Kecamatan, 2010
No. Kecamatan
Luas
Penduduk Hasil SP 2010
Kepadatan
Sex Laki-laki Ratio Perempuan Jumlah
12.474 104,26 2. Pasar Minggu
16.596 104,01 5. Kebayoran Lama
17.563 102,02 6. Kebayoran Baru
10.960 99,18 7. Mampang Prapatan
23.150 98,88 10. Setia Budi
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011 Tabel 4.7 menunjukkan Kota Administrasi Jakarta
Selatan pada tahun 2010 mempunyai jumlah penduduk 2.062.232 jiwa dan luas wilayah 141,37
Dari 10 kecamatan yang ada di Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kecamatan Tebet merupakan
kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling besar yaitu kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling besar yaitu
Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepadatan penduduk di tiap kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Selatan belum merata. Hal ini dibuktikan dengan wilayah kecamatan yang luas tetapi justru hanya memiliki jumlah penduduk yang sedikit, dan sebaliknya
wilayah yang sempit justru mempunyai penduduk dengan jumlah yang besar. Seperti yang terlihat pada Kecamatan Tebet dan Kecamatan Cilandak.
b) Tenaga Kerja
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2006-2010, pada tahun 2006 penduduk yang pengangguran sebesar 7,52 persen, mengalami penurunan menjadi 6,38 persen pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008-2009 tingkat pengangguran mengalami kenaikan menjadi 8,56 persen. Dan pada tahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi 6,78 persen.
Tabel 4.8
Jumlah PNS Menurut Golongan di Lingkungan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, 2010
2. Badan/Kantor (Pemda)
3. Badan/Kantor
6. Pusbinroh, Bazis, dan Korpri 7. Gelanggang Remaja
8. Puskesmas Kecamatan
9. Pengawas/TU SD, SLTP, SLTA
10. Guru SD, SLTP, dan SLTA
13. Sekretariat KPU
Jumlah
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut golongan di lingkungan pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2010 tercatat 15.403 orang. Dengan rincian golongan I 71 orang, golongan II 1.730 orang, golongan III 5.792 orang, dan golongan IV 7.810 orang.
6. Sosial
a) Pendidikan
Berdasarkan data dari Sub Dinas Pendidikan Nasional Kota Administrasi Jakarta Selatan tahun 2010, jumlah SD Negeri sebanyak 526 buah. Jumlah SD Negeri terbanyak dimiliki oleh Kecamatan Kebayoran Lama yaitu 82 buah. Sedangkan yang Berdasarkan data dari Sub Dinas Pendidikan Nasional Kota Administrasi Jakarta Selatan tahun 2010, jumlah SD Negeri sebanyak 526 buah. Jumlah SD Negeri terbanyak dimiliki oleh Kecamatan Kebayoran Lama yaitu 82 buah. Sedangkan yang
Tabel 4.9
Jumlah Sekolah Dasar Negeri Menurut Kecamatan, 2010
No.
Kecamatan
SD Negeri
2. Pasar Minggu
5. Kebayoran Lama
6. Kebayoran Baru
7. Mampang Prapatan
10. Setia Budi
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011 Jumlah murid SD Negeri/Swasta sebanyak 188.433 siswa
dengan perbandingan SD Negeri 150.997 siswa, dan SD Swasta 37.436 siswa. Jumlah murid SMP Negeri sebanyak 65.649 siswa dengan perbandingan laki-laki 40.430 siswa dan perempuan 25.219 siswa. Jumlah murid SMP Swasta sebanyak 32.057 siswa, dengan perbandingan 17.036 laki-laki dan 15.021 perempuan. Jumlah murid SMU Negeri sebanyak 23.531 siswa. SMU Swasta sebanyak 14.347 siswa. SMK Negeri sebanyak 10.537 siswa. SMK Swasta sebanyak 36.100 siswa.
b) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Berdasarkan data Sub Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan tahun 2010, jumlah anak terlantar yang diasuh Berdasarkan data Sub Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan tahun 2010, jumlah anak terlantar yang diasuh
Tabel 4.10
Jumlah Anak Terlantar yang di Asuh dalam Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Menurut Kecamatan, 2010
Anak Asuh
1. Jagakarsa
2. Pasar Minggu
5. Kebayoran Lama
6. Kebayoran Baru
7. Mampang Prapatan
10. Setia Budi
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011 Provinsi Jawa Tengah merupakan Provinsi tertinggi dalam
hal pemulangan orang terlantar yaitu sebesar 40 jiwa. Dan yang terendah ditempati Provinsi DI Yogyakarta yaitu sebesar 6 jiwa.
Tabel 4.11
Pemulangan Orang Terlantar Menurut Provinsi, 2010
No.
Bulan
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Luar Jawa
1. Januari 5 3 9 5 2. Februari
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011 Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011
Berdasarkan data dari Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan, pada tahun 2010 terdapat 58 Rumah Sakit terdiri dari 5 Rumah Sakit Pemerintah dan 53 Rumah Sakit Swasta. Sedangkan untuk tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis sebanyak 978 orang, perawat dan bidan 1.734 orang, farmasi 148 orang, dan ahli gizi 1 orang.
7. Pertanian
a) Tanaman Pangan
Data dari Sudin Pertanian dan Kehutanan Kota Administrasi selama tahun 2009 diperoleh produksi palawija yang terdiri dari jagung sebanyak 35 ton, ubi kayu 23 ton, dan kacang tanah 20 ton, kacang panjang 17 ton. Sedangkan untuk sayur- sayuran terdiri dari kangkung 215 ton, dan bayam 200 ton.
b) Perikanan
Selama tahun 2010, produksi perikanan darat mencapai 64.959 kg meningkat dibandingkan tahun 2009 sebesar 59.052 kg.
c) Peternakan
Populasi ternak menurut jenisnya yang ada di Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2010 adalah sapi perah 1.829 ekor, kambing 1.354 ekor, domba 136 ekor, dan kerbau 12 ekor.
8. Industri dan Listrik
a) Industri
Produktivitas perusahaan industri besar sedang pada tahun 2010 mencapai Rp125,026 juta dengan tingkat efisiensi 54,71 persen, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 4.912 jiwa.
b) Listrik
Jumlah pelanggan listrik mengalami peningkatan yaitu pada bulan November sebanyak 104.633 pelanggan menjadi 104.767 pelanggan pada bulan Desember.
9. Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi sekaligus diperlukan untuk menyusun perencanaan dan evaluasi pembangunan ekonomi regional. Pada tahun 2007 PDRB Kota Administrasi Jakarta Selatan Atas Dasar Harga Berlaku sebesar Rp128.740.860, sedangkan Atas Dasar Harga Konstan sebesar Rp74.377.052.
Tabel 4.12 PDRB Kota Administrasi Jakarta Selatan Atas Dasar Harga Berlaku 2007-2010
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011 Berdasarkan Tabel 4.12 PDRB Kota Administrasi Jakarta
Selatan Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2007-2010 mengalami peningkatan sebanyak Rp61.244.190 dan sektor yang mengalami peningkatan laju pertumbuhan adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dan disusul oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Tabel 4.13
PDRB Kota Administrasi Jakarta Selatan Atas Dasar Harga Konstan 2007-2010
No.
Lapangan Usaha
59.766 59.614 2. Pertambangan dan Penggalian
0 0 0 0 3. Industri Pengolahan
1.337.597
1.416.373 1.486.441 1.528.293 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
11.188.386 12.095.764 12.902.777 13.816.485 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
15.573.965 16.490.401 17.321.682 18.470.182 7. Pengangkutan dan Komunikasi
5.709.983
6.813.116 7.960.911 9.255.478 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan Dalam Angka 2011
No. Lapangan Usaha
134.350 143.984 2. Pertambangan dan Penggalian
0 0 0 0 3. Industri Pengolahan
2.864.902
3.554.419
3.869.021 4.409.280 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
27.194.665 31.008.579 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
24.267.704
28.741.012
32.528.577 36.828.655 7. Pengangkutan dan Komunikasi
10.316.004
12.486.180
14.603.211 17.474.208 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
52.228.987
60.016.529
65.383.676 71.411.180 9. Jasa-jasa
18.496.357
22.042.516
24.756.448 27.772.340
PDRB 128.740.860 152.150.866 169.326.097 189.985.050
Berdasarkan Tabel 4.13 PDRB Kota Administrasi Jakarta Selatan Atas Dasar Harga Konstan tahun 2007-2010, kontribusi sektoral yang paling tinggi adalah dari sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; dan sektor bangunan.