1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan implikatur percakapan yang mengandung makna
penolakan pada drama. 2.
Untuk mendeskripsikan jenis implikatur yang terdapat dalam drama.
1.3 Ruang Lingkup
Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini agar lebih efektif dan efisien. Maka perlu adanya batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan
yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini, yaitu : 1.
Peniliti hanya meneliti penelitian di dalam ruang pragmatik. Di dalam ruang pragmatik terdapat beberapa objek yang dapat dikaji yakni,
deiksis, implikatur, presuposisi praanggapan, tindak tutur, dan prinsip kerja sama. Namun peniliti hanya akan meniliti implikatur.
2. Peneliti hanya meneliti tuturan yang mengandung implikatur
penolakan dalam drama yang akan dikaji berdasarkan teori dari
Sperber dan Wilson.
3. Pengklasifikasian tuturan sesuai dengan jenis-jenis implikatur
percakapan dengan menggunakan teori Yule, dan teori-teori
pendukungnya sperti teori dari Leech tentang konteks. 1.4
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif lebih menandai pada hasil penelitian yang bersangkutan dengan sikap atau
pandangan peneliti terhadap adanya dan tidak adanya penggunaan bahasa
daripada menandai cara penanganan bahasa tahap demi tahap, langkah demi
langkah Sudaryanto, 1986:62-63.
a Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data ini menggunakan metode simak dengan teknik catat. Metode ini dinamakan metode simak karena cara
yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik catat merupakan teknik lanjutan yang
dilakukan ketika menerapkan metode simak tersebut Mahsun, 2007:92-93.
Untuk mendapatkan data, peneliti melakukan beberapa tahapan yang pertama mencari beberapa drama Jepang di Youtube, dilanjutkan
dengan mengunduh drama-drama Jepang yang sudah dicari, kemudian menyimpannya dalam file, setelah itu menyimak drama-drama
tersebut dan mencari tuturan yang mengandung implikatur, lalu melakukan validitasi terhadap tuturan dengan cara mendengarkan
dialog berulang kali dengan seksama dan mencatat tuturan tersebut, kemudian meminta pengoreksian kepada pembicara asli bahasa
Jepang agar tutruran tersebut sesuai dengan yang diucapkan oleh penutur. Jika tuturan-tuturan tersebut sudah valid maka dapat disebut
sebagai data. b
Metode analisis data Setelah peneliti mengumpulkan data, peneliti melakukan analisis
yang terbagi dalam beberapa tahapan yaitu mendeskripsikan konteks pada
data menggunakan teori dari Leech, menentukan tuturan yang mengandung implikatur, kemudian memaparkan makna yang terkandung
dalam implikatur tersebut berdasarkan teori Sperber dan Wilson, setelah itu mengklasifikan sesuai dengan jenisnya berdasarkan teori dari Yule.
c Metode penyajian hasil analisis data
Setelah melakukan analisis data, peneliti menyajikan hasil data dengan menggunakan metode informal. Penyajian hasil analisis data
secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata yang biasa Sudaryanto, 1993:145. Dalam metode ini, analisis
menggunakan kata-kata yang biasa sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
1.5 Manfaat Penelitian