Data 10 Konteks Makna yang Terkandung Dalam Implikatur Percakapan Dengan Tuturan Menolak Pada Drama Jepang

perasaannya. Dengan menggunakan tuturan yang berimplikatur penutur berharap bahwa lawan tuturnya tidak merasa tersinggung atas penolakannya. Agar dapat memahami dan memberikan jawaban yang relevan dari tuturan a.9.4 Sakuraba harus memiliki pengetahuan khusus untuk menambah asumsinya bahwa Takane sedang sibuk dan harus menyelesaikan banyak tugas yang penting, sehingga dia tidak memberikan waktu kepada Sakuraba untuk membicarakan sesuatu yang ingin dibicarakan oleh Sakuraba bersama Takane. Selain itu Sakuraba juga harus berasumsi bahwa Takane sedang mempersiapkan banyak hal untuk kencan bersamanya, karena menurut konteksnya mereka mempunyai janji untuk berkencan. Implikatur dalam tuturan a.9.4 mempersyaratkan pengetahuan khusus sebagai tambahan dalam memberikan informasi lebih. Maka dari itu implikatur yang terdapat dalam tuturan a.9.4 merupakan jenis implikatur percakapan khusus. Terdapat dua implikatur yang mengandung penolakan yakni pada tuturan a.9.2 dan a.9.4. Pada tuturan a.9.2 merupakan jenis implikatur percakapan khusus, tuturan a.9.4 juga merupakan jenis implikatur percakapan khusus.

2. Data 10 Konteks

Dialog dilakukan pada siang hari di sebuah gedung untuk acara dan pertemuan. Dilakukan oleh tiga partisipan yakni Sakuraba, Takane, dan Hibari. Takane dan Sakuraba merupakan sepasang kekasih, sedangkan Hibari merupakan nenek Takane. Pada waktu itu Sakuraba belum mendapat restu dari neneknya Takane, sehingga Sakuraba dan Takane berusaha untuk menemui Hibari. Dialog terjadi ketika Hibari keluar dari gedung tersebut bersama pengawal dari kuil. Lalu Sakuraba dan Takane menghampirinya dan memohon agar dapat bicara dengannya. Sakuraba : a.10.1 話 願 Ohanashi dakede onegaishimasu. „Tolong izinkan aku bicara padamu‟. Hoshikawa Takane : a.10.2 願 Onegaishimasu. „Tolong‟. Sakuraba : a.10.3 願 Onegaishimasu. „Tolong‟. Hibari Nenek Takane : a.10.4 使 古 手 Tsukai furushita te o, ehh. „Aku sudah capek‟. 5 ji kara 9 ji made, episode 9, 07:48 Analisis Dialog berawal ketika Sakuraba dan Takane melihat Hibari keluar dari gedung, kemudian mereka berlari menghampirinya. Mereka memohon kepada Hibari agar diberikan kesempatan untuk berbicara dengannya. Namun Hibari menanggapi dengan eksperesi muka kesal dan cuek. Hibari pun tidak menghentikan langkahnya dan langsung masuk ke dalam mobil yang datang menjemputnya. Dalam dialog di atas terdapat tuturan yang berimplikatur. Tuturan berimplikatur ditunjukkan oleh tuturan a.10.4 yang bereksplikatur “tsukai furushita te o” yang berarti „saya sudah capek‟. Eksplikatur tataran lebih tingginya yakni Hibari mengatakan kepada Takane dan Sakuraba bahwa dia sedang capek. Tuturan a.10.4 merupakan tuturan berimplikatur karena jawaban penutur mengandung makna implisit. Implikatur dari tuturan tersebut yakni Hibari menolak permohonan dari Sakuraba dan Takane untuk berbicara dengan mereka. Hibari juga bermaksud untuk menghindari mereka, hal tersebut ditunjukkan dengan sikapnya yang tidak peduli terhadap Sakuraba dan Takane, selain itu Hibari langsung meninggalkan mereka dengan masuk ke dalam mobil. Implikatur dalam tuturan tersebut merupakan tuturan yang mengandung penolakan, penutur menggunakannya untuk menolak permintaan. Tuturan berimplikatur digunakan oleh Hibari bertujuan agar menyingkat waktu sehingga tidak perlu menjelaskan secara bertele-tele jika dia tidak ingin berbicara dengan Sakuraba dan Takane. Selain itu dengan menggunakan tuturan yang implisit juga bertujuan agar terdengar lebih sopan karena pada konteksnya tuturan tersebut digunakan di tempat umum. Dengan menggunakan tuturan yang implisit membuat lawan tuturnya tidak merasa tersinggung atas penolakan yang telah dilakukan. Tuturan a.10.4 merupakan tuturan yang secara umum sering digunakan untuk menolak sebuah permintaan, karena dengan menututurkan tuturan tersebut penutur tidak hanya memberikan informasi bahwa dia sedang capek namun bermaksud untuk menolak sesuatu. Sehingga dengan menuturkan tuturan a.10.4 lawan tutur dapat dengan mudah memahami maksud penutur karena tuturan tersebut sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya sebagai alasan menolak sesuatu. Maka dari itu jenis implikatur pada tuturan a.10.4 merupakan jenis implikatur konvensional.

3. Data 11 Konteks