38
3 .
DS: - Pasien mengatakan sebelum
sakit tidurnya nyenyak dan tidak ada terbangun-bangun,
tidur jam 22:00 WIB dan bangun jam 05:00 WIB,
namun setelah sakit pasien susah tidur nyenyak dan
sering terbangun, tidur tidak menentu, diperkirakan jam
23:00 WIB dan terbangun jam 03:00 WIB namun untuk
tidur kembali sulit - Pasien mengatakan banyak
pikiran - Pasien mengatakan tidur
terganggu karena nyeri yang dirasakan
DO: - Pasien sering menguap
- Terlihat mengantuk - Ada lingkar hitam mata
Asam lambung meningkat
Nyeri ulu hati
Gelisah, mual
Gangguan pola tidur Gangguan
pola tidur
c. Rumusan Masalah
Dari analisa data yang telah dilakukan maka diperolehlah 3
masalah keperawatan yaitu:
1. Nyeri 2. Gangguan nutrisi
3. Gangguan pola tidur
d. Diagnosa keperawatan
Masalah keperawatan kemudian dirumuskan dalam bentuk diagnosa keperawataan berdasarkan keterkaitan dan faktor-faktor yang
39
menandai masalah yaitu data subjek dan data objek yang telah di kaji. Dari
hasil perumusan diperoleh diagnosa keperawatan yaitu:
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan menurun.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut
e. Perencanaan Keperawatan
Setelah melakukan pengkajian keperawatan, dari data yang diperoleh dilakukan analisa dan menemukan masalah-masalah keperawatan
kemudian dirumuskan dalam diagnosa keperawatan. Pada saat itu juga perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan untuk memberi
asuhan keperawatan kepada Ny.N. Perencanaan keperawatan dan rasional dari setiap diagnosa dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 2.2. Diagnosa keperawatan dan perencanaan keperawatan Diagnosa
keperawatan Perencanaan Keperawatan
Dx.1: Gangguan
rasa nyaman:
nyeri akut Tujuan: Nyeri berkurang
Kriteria Hasil: a.
Klien melaporkan nyeri berkurang b.
Skala nyeri menurun 0-3 c.
Klien tampak tenang d.
Tanda-tanda vital dalam batas normal e.
Klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan
40
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji nyeri, lokasi nyeri,
karakteristik nyeri, skala nyeri
2. Kaji tanda-tanda vital
pasien tekanan darah, pernapasan, nadi, dan
suhu.
3. Kaji faktor penyebab nyeri
4. Bantu pasien untuk lebih
berfokus pada aktivitas, bukan pada nyeri dan rasa
tidak nyaman dengan melakukan pengalihan.
5. Ajarkan tehnik relaksasi
nafas dalam pada saat nyeri berlangsung dan anjurkan
membuat kompres hangat didaerah nyeri
6. Anjurkan klien untuk
istirahat pada saat nyeri berkurang.
1. Berguna dalam
pengawasan keefektifan obat, dan kemajuan
penyembuhan
2. Mengetahui keadaan
umum klien melalui tanda-tanda vital.
3. Untuk mengetahui
tindakan intervensi yang akan dilakukan
4. Untukmembantu
mengurangi nyeri yang dirasakan pasien
5. Membantu mengurangi
ketegangan akibat nyeri
6. Memulihkan kekuatan
tubuh Dx.2:
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Tujuan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi Kriteria hasil:
a. Jumlah jam tidur tidak terganggu
b. Tidak ada masalah dengan pola, kualitas, dan rutinitas
tidur atau istirahat c.
Perasaan segar setelah tidur atau istirahat.
Intervensi Rasional
41
1. Kaji pola tidur pasien
2. Kaji faktor penyebab
gangguan tidur pasien 3.
Anjurkan klien untuk minum air hangat sebelum
tidur
4. Ajarkan klien relaksasi dan
distraksi sebelum tidur
5. Anjurkan pasien untuk
menghindari makanan dan minuman pada jam tidur
yang dapat mengganggu tidur
1. Untuk mengetahui
bagaimana pola tidur pasien
2. Membantu menentukan
tindakan intervensi 3.
Minum air hangat dapat membantu klien lebih
relaksasi dan lebih nyaman
4. Membantu klien untuk
mengurangi persepsi nyeri atau mangalihkan
perhatian klien dari nyeri yang menghambat tidur
klien.
5. Mencegah terganggu nya
waktu tidur pasien.
Dx.3: Gangguan
pola tidur Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
Kriteria hasil: a.
Nafsu makan meningkat b.
Berat badan dalam batas normal Intervensi
Rasional 1.
Kaji status nutrisi pasien
2. Diskusikan bersama pasien
makanan yang disukai dan tidak disukai
3. Diskusikan bersama pasien
tentang penyebab penurunan nafsu makan
4. Anjurkan makan dalam
jumlah kecil dan sering secara teratur
1. Untuk mengetahui status
nutrisi pasien 2.
Untuk membantu pemulihan kesehatan
pasien
3. Untuk memudahkan dalam
melakukan intervensi. 4.
Meningkatkan nafsu makan pasien
42
f. Implementasi dan Evaluasi