C at Kayu
C at Kayu
NAMA NOMOR
1. Biru Muda
Sigma Dof
Sigma Dof
Acrylic
Shint a 110
3. Biru Tua
Sigma Dof
Sigma Dof
Acrylic
Lime Pesanan
5. Abu-abu
Sigma Dof
Acrylic
Mirage 270
Leather 909 NB : - Jenis cat unt uk cat kayu/sunggin g adalah dof Acrylic - Merk cat adalah Sigma Dof produksi PT. Sigma Utama, Jln. Jagorawi,
6. Coklat (sirap)
Sanlex
-------
Cibinong Bogor
C at Prodo
Unt uk cat prodo m enggunakan cat prodo ex luar negeri dengan cap Gajah unt uk Sasono Sewoko dan cap Dua Naga atau cap Kidang untuk Probosuyoso.
b. Furniture/ Mebel
Furniture yang dipasang di dalam ruangan keraton terdiri dari bermacam - macam jenis, dengan berbagai finishing. Adapun cara pemeliharaannya adalah : - pindahkan barang-barang yang ada di atas meja/lemari ke tempat aman/sudut lain. - untuk membersihkan meja, almari, buffet dan lainnyn siapkan politur-wax (misalnya Shine-Up buatan Johnson), kain lap dan bot ol sem prot (spray- bottle).
- gosoklah sampai mengkilat dan bersih. - kembalikan barang-barang ke tempat semula.
Furniture ataupun benda int erior yang term asuk dalam bidang pem eliharaan ini adalah :
1) Meubel Politur
Meubel dengan akhiran politur harus dicegah terkena tumpahan m inum an, maupun terkena panas.
a) Pembersihan Dengan lap atau sulak/ bulu ayam dilakukan setiap hari
Gosok dengan politur Wax setiap bulan sekali. Penggosokan dilakukan dengan kain flannel/ kain halus setelah dilakukan penyemprotan dengan politur Wax pada perm ukaannya.
b) Hindarkan penempatan meubel terkena sinar matahari langsung.
2) Meubel C at dan Prodo
Unt uk mebel dengan akhiran cat atau prodo dilakukan dengan :
a) Mengelap setiap hari.
b) Pengelapan dilakukan dengan sulak/bulu ayam atau kain halus.
c) Hindarkan terkena tumpahan air atau minuman.
3) Bahan Penutup (Upholstery)
Yang dim aksud dengan bahan penutup/Upholstery ialah bahan-bahan dari tekstil/kain yang digunakan sebagai alas/ sandaran tempat duduk. Pemeliharaan : - Cegah terhadap tumpahan air. - Lakukan penyedotan terhadap debu dengan Vaccum Cleaner minimum
satu minggu sekali. - Jika akan disimpan lama; tidak digunakan dalam waktu yang lama agar diberi tutup (dari plastik). - Hindarkan sinar matahari langsung. - Jangan disimpan di gudang yang udaranya lembab.
4) Cermin
Cermin-cermin besar yang dipasang, m em erlukan perawatan yang minim , perawatan diperlukan unt uk menjaga permukaan kaca agar tetap bersih/t idak ada noda-noda atau lapisan ram i/chrom di bagian belakangnya tidak rusak/cacat. Pemeliharaan : - Tutup cermin dengan kain penutup bila lama tidak digunakan. - Bersihkan dengan lap/Vaccum Cleaner untuk membersihkan debu-debu
yang melekat, pem bersihan ini dilakukan 1 (satu) kali seminggu. - Lap permukaan kaca dengan Glass Wax dan gosok sehingga noda-noda hilang. - Periksa bagian belakang cermin dan bersihkan dari debu-debu atau sarang laba-laba yang ada. - Periksa paku-paku/baut pemegang cermin ke dinding, jika kendor perbaiki.
5) Patung
Terdapat 4 macam jenis patung, yakni : a). Patung Perunggu (cat hitam). - Bersihkan dari debu-debu/kotoran dengan lap bersih/ sulak atau Vaccum Cleaner .
- Periksa tempat alas patung apakah masih rata/baik. - Periksa kabel-kabel lampu, perbaiki jika ada lampu yang rusak/kendor. - Periksa bola lampu yang terpasang dan ganti jika sudah rusak/putus.
b). Patung Gips. - Patung dari bahan gips berwarna putih umumnya harus dibersihkan dari kotoran/debu dengan sulak/lapkering. Apabila perlu disedot dengan Vaccum Cleaner. Pem bersihan dilakukan setiap minggu.
- Patung perlu dicat dengan type cat yang tahan cuaca, pengecatan cukup tipis-tipis saja dengan warna White/Putih. c). Patung Kuningan. Patung kuningan yang ada sebanyak 2 (dua) buah, yakni di Parasedyo, pem bersihan dilakukan dengan m engelap. Apabila perlu dapat dibersihkan dengan Brasso atau Autosol.
d). Patung Kayu Patung-patung kayu yang dipasang harus dilap dengan kain kering satu minggu sekali. Periksa akan adanya rayap, dan hindarkan penyimpanan pada tempat yang lem bab.
6) Pot Porselin
Pembersihan pot porselin dilakukan dengan cairan Porstex atau yang sejenisnya, dilaksanakan 6 bulan sekali.
7) Korden
Kain korden dibersihkan dengan sulak atau debu yang melekat diisap dengan vaccum -cleaner setiap 1 (satu) minggu. Korden sebaiknya dicuci 6 (enam ) bulan sekali, penicucian kain korden adalah dengan air-hangat dan diberi cam puran detergent. Jangan peras terlalu keras, dan setelah dibilas hingga bersih jemurlah dengan m engangin-anginkannya dalam ruangan.
8) Karpet
Sesungguhnya terdapat bermacam -macam jenis pengotoran karpet nam un jika ditinjau bahwa penggunaan karpet dalam kerat on ternyata tidaklah seberat penggunaan karpet di hot el-hotel atau perkantoran, sehingga lingkup Sesungguhnya terdapat bermacam -macam jenis pengotoran karpet nam un jika ditinjau bahwa penggunaan karpet dalam kerat on ternyata tidaklah seberat penggunaan karpet di hot el-hotel atau perkantoran, sehingga lingkup
a). Polisher Machine.
Alat yang digunakan : Polisher machine, tanki/jerigen plastik, sikat nilon. Bahan pem bersih
misalnya Rugbee
Concentrate.
Caranya : (1) Vaccum -cleaner terlebih dahulu seluruh permukaan
karpet. (2) Campurkan Shampoo dengan 1 : 12 bag. air hangat. (3) Masukkan campuran tadi ke dalam plastik dan lakukan
polisher permukaan karpet. (4) Bila karpet telah selesai dishampoo, biarkan mengering
unt uk m enghilangkan sisa-sisa shampoo dan kot oran lain yang masih tertinggal. (5) Kemudian sikatlah dengan sikat nilon yang kaku agar
kemudian divaccum
bulu-bulu karpet kem bali tegak.
b). Shampoo Machine.
Alat yang digunakan : Sham poo machine. Bahan yang digunakan : Sham poo karpet (m isalnya Rugbee Shampoo) dan
defoamer.
Caranya
(1) Campurlah shampoo dengan perbandingan 1 : 8 bag. air hangat. (2) Masukkan shampoo dalam tanki plastik mesin shampoo dan
teteskan Defoamer pada kot ak penampung busa mesin sham poo secukupnya.
(3) Lakukan pembersihan dengan mesin shampoo ini pada seluruh permukaan karpet. (4) Setelah selesai, biarkan karpet mengering.
c. Listrik
Daya listrik yang dipasang adalah sebesar 33 KVA, rneteran listrik dipasang di Ruang Panel lam a yang terletak di sebelah Morokot o. Dari Meter PLN disalurkan melalui kabel tanah dengan jalur ke arah barat, kemudian membelok ke selatan menuju Ruang Panel baru di sebelah utara Sasono Sewoko (lihat gambar).
Di ruang panel ini daya dibagi menuju 4 panel pembagi yakni untuk bangunan Sasono Sewoko, Probosuyoso, Pakubuanan dan Panel Cadangan.
1) Panel
Panel yang dipasang adalah berbentuk kotak dicat abu-abu. Peralatan pengam an yang terdapat di dalam nya adalah : - ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker).
Alat ini berfungsi unt uk memutuskan daya listrik bila terjadi kebocoran terhadap ground. Pada alat ini dipasang tombol unt uk test/uji kebocoran. Peralatan di dalam nya sangat peka akan adanya kebocoran, oleh karena it u bila alat ini suatu saat pada posisi off (listrik terputus), harus dicari dahulu penyebab terjadinya kebocoran listrik sebelum dihidupkan kem bali.
- MCB (Mini Circuit Breaker). Alat ini berfungsi untuk m em utuskan daya listrik apabila: a). Besarnya daya listrik melebihi kapasitas yang telah ditetapkan pada
MCB tersebut. b). Terjadi hubung-pendek (korstluiting) pada jaringan listrik yang melewati MCB bersangkutan. Sesungguhnya fungsi MCB adalah sam a dengan sekring biasa yang berbentuk bulat dan pemutusnya dari kawat, kelebihan MCB ini adalah tidak diperlukan pengantian sekring dengan kawat yang 1ebih besar dan membahayakan dapat di hindarkan.
- MCCB (Moulded Case Circuit Breaker). Alat ini dipasang sebelum jaringan ke MCB, berfungsi sebagai sekering induk dari sejumlah MCB. Sekering ini adalah semacarn MCB namun dibuat dari box tertutup.
- Lampu petunjuk daya. Terdapat 3 buah lampu petunjuk daya berwarna m erah, kuning dan hijau. Lam pu ini untuk m enunjukkan jaringan R, S, T. Pada lampu ini terdapat sekering untuk m elindungi lampu tersebut, sehingga kalau lampu-lampu tersebut tidak m enyala m aka terdapat 3 kem ungkinan :
(1) daya listrik tidak ada. (2) lampu tersebut putus. (3) sekring lampu putus.
- Voltmeter. Unt uk menunjukkan tegangan listrik yang di catu dari PLN, tegangan listrik norm al adalah 220 Volt.
- Amper meter. Unt uk menunjukkan besarnya arus listrik yang digunakan. Pemliharaan Panel : (1) Buka pintu panel, periksa secara visuil dan perhatikan bila terjadi kelainan. (2) Bila lampu petunjuk mati :
- Daya listrik tidak ada. - Lampu petunjuk mati/ putus, buka draad lampu dan penutupnya, serta
gant i lampu tersebut. - Sekering lampu putus : buka penutup sekering lampu (mini fuse) dang anti dengan yang sesuai jenisnya. (3) Periksa klem-klem dan baut-baut apakah ada yang kendor. Matikanlah aliran listrik dan pastikan sewaktu memperbaiki menggunakan alat-alat berisolasi.
(4) Apabila mendapatkan kabel yang panas melebihi suhu ruang/biasanya, segera panggil ahli listrik untuk m eakukan perbaikan. (5) Untuk memudahkan pemeriksaan, periksa gambar jaringan listrik yang bersangkutan yang dicantumkan di bagian dalam pint u panel. Jum lah Panel Listrik dan Peralatannya adalah sbb. : (a) Panel Utama I/AI, 220/380 volt.
- MCCB 100 Amp. = 1 buah - MCB 40 Amp. = 2 buah. - MCB 16 Amp. = 2 buah - Pilot Lamp.
= 3 buah
- Fuse 1 Amp.
= 3 buah.
- Ampere Meter = 3 buah. - Volt Meter
= 1 buah.
- Selector Switch = 1 buah Letak Panel : Ruang Panel sebelah utara Sasono Sewoko (b) Panel Utama II/AII. 220/380 V.
- MCCB 50 Amp. = 1 buah. - MCB 40 Amp. = 1 buah. - MCB 25 Amp. = 2 buah. - MCB 10 Amp. = 1 buah. - Pilot Lamp.
= 3 buah.
- Fuse 1 Amp.
= 3 buah.
- Amper meter
= 3 buah.
- Volt Meter
= 1 buah.
- Selector Switch = 1 buah. Lokasi di Ruang Panel Seb. utara Sasono Sewoko. (c) Panel B. (Panel Instalasi untuk Sasono Sewoko) 220/380 Volt.
- ELCB 40 Amp = 1 buah. - MCB 10 Amp. =18 buah. - Fuse 1 Amp.
= 3 buah.
- Pilot Lamp.
= 3 buah.
Letak di Ruang panel Seb. Utara Sasono Sewoko (d) Panel C (Panel Instalasi untuk Probosuyoso) 220/380 Volt.
- ELCB 40 Amp. = 1 buah. - MCB 10 Amp. = 3 buah. - MCB 6 Amp.
=15 buah.
- Fuse 1 Amp.
= 3 buah.
- Pilot Lamp.
= 3 buah.
Letaknya di Pracim osono/sebelah Selatan Panti Busono. (e) Panel D. (Panel Instalasi untuk Pakubuanan) 220/380 Volt.
- ELCB 40 Amp. = 1 buah. - MCB 10 Amp. = 2 buah. - MCB 6 Amp.
= 16 buah.
- Fuse 1 Amp.
= 3 buah.
- Pilot Lamp
= 3 buah.
Letaknya di Sebelah T imur K. Dahar Pakubuanan. (f) Panel E. (Panel Instalasi untuk Argopeni) 220/380 Volt.
- MCB 10 Amp. = 1 buah. - MCB 6 Amp.
= 3 buah.
- Fuse 1 Amp.
= 3 buah.
- Pilot Lamp
= 3 buah.
Letaknya di Argopeni (g) Panel F (Panel Cadangan untuk Hondrowino) 220/380 Volt.
- MCB 25 Amp. = 1 buah. - MCB 10 Amp. = 2 buah. - MCB 6 Amp.
= 1 buah.
- Fuse 1 Amp.
= 3 buah.
- Pilot Lamp
= 3 buah.
Letaknya di depan Pintu Wiworokenyo.
2) Jaringan
Seluruh jaringan listrik disiapkan untuk catu daya 3 (tiga) fasa, walaupun daya listrik dari PLN pada saat ini adalah 1 fasa. Kabel listrik yang dipasang seluruhnya dim asukkan dalam pipa baja yang galvanis (steel- conduit) m erk Matsushita.
Kecuali jaringan dari panel utam a ke panel pembagi (lihat gam bar), ynkni menggunakan kabel tanah (NYfGbY) yang ditanam di dalam tanah dengan dilindungi oleh pipa PVC.
Unt uk penjelasan posisi jaringan dari panel utama ke panel pem bagi Unt uk penjelasan posisi jaringan dari panel utama ke panel pem bagi
3) Dimmer, Saklar & Stopkontak a). Dimmer
Dim mer yang digunakan adalah berfungsi untuk m engatur intensitas cahaya lampu pijar, terutam a pada lampu-lampu robyong. Perlu diperhatikan bahwa kapasitas maxim um dim mer adalah 1500 watt. Dilarang untuk : - merubah watt lampu pijar pada lampu robyong
sehingga lebih besar dari sem ula. - merubah lampu pijar dengan lampu lain yang berbeda sifatnya dengan lampu pijar misalnya lampu TL (neon), lam pu SL atau PL, atau lampu dari type SON & SOX.
- mengganti dimmer dengan kapasitas lebih tinggi/besar
dari semula. - membuka dimmer dan mengganti komponen listriknya (m isalnya SCR, ZENER) dengan m erk ataupun jenis yang berbeda.
b). Saklar. Saklar yang digunakan adalah jenis yang menggunakan pilot lamp. Lampu kecil ini m enyala bila saklar tidak digunakan (tidak m enyalakan lam pu) dan pilot lam p. ini tidak m enyala apabila tidak ada aliran listrik, atau lam pu dinyalakan. Guna lampu pilot ini adalah untuk m em udahkan mencari saklar lam pu bila gelap dan mengetahui ada tidaknya aliran listrik.
c). Stopkontak
Stopkontak yang dipasang adalah dari beberapa jenis, yakni : - Stopkontak merk National pada ruangan-ruangan. - Stopkontak Ebonit pada Tiang Probosuyoso serta gebyognya berwarna
hitam-coklat dan dipasang outbow. - Stopkontak tutup, warna putih dipasang di tangga Sasono Sewoko. - Pemasangan lampu-lampu Robyong menggunakan stopkontak/steker
yang mudah dilepas, hal ini bert ujuan agar lam pu Robyong bisa diturunkan unt uk dibersihkan/diganti lam punya.
4) Lampu-Lam pu
Adapun lampu-lam pu yang digunakan adalah : - Lampu Pijar 40 dan 60 watt. - Lampu TL bulat 20 dan 32 watt. - Lampu SL ex Philips 25 watt. - Lampu PL Com bi ex Philips 2 x 5 watt. - Lampu Clipsal & 60 watt untuk penangkal petir. - Lampu Taman ex Philips type HPL-N 80 watt. - Lampu Robyong seluruhnya menggunakan bola lampu pijar. Unt uk penggant ian lampu-lam pu jika telah putus/mati ialah : - matikan daya/aliran listrik ke lampu tersebut. - gunakan alat pencapaian yang baik, misalnya tangga aluminium. - tidak m engganti lampu tersebut dengan daya/watt yang lebih besar. - jika terpaksa mengganti dengan daya/watt yang lebih besar pelajari
terlebih dahulu kapasitasnya berdasarkan perhitungan pada Gambar Jaringan Listrik.
Petunjuk Pemeliharaan Lampu Robyong Kristal. - Pembersihan lampu kristal dilakukan minimum 1 (satu) tahun sekali, atau
jika telah terlihat kotor walaupun dalam jangka wakt u 6 (enam ) bulan setelah dibersihkan.
- Peralatan yang digunakan :
a) Steiger beroda.
b) Plastik tebal untuk alas steiger (2x3 m).
c) Spons/busa 2 x 1 m.
d) Ember plastik.
e) Botol semprot.
f) Lap flanel. - Cara pembersihan.
a) Matikan aliran listrik ke lampu yang bersangkutan.
b) Gelar alas plastik, dan tempatkan steiger dibawah lampu.
c) Naik ke atas steiger dan pasang spon/busa, spons ini digunakan untuk c) Naik ke atas steiger dan pasang spon/busa, spons ini digunakan untuk
d) Isi botol semprot dengan air yang dicampur alkohol perbandingan 1 : 1.
e) Isi ember plastik dengan campuran air dan alkohol perbandingan 1 : 1.
f) Lepas untaian kristal pada ujung-ujungnya (untaian ini berupa kristal oktagon yang dirangkai sepert i kalung), dan celupkan ke em ber.
g) Semprotkan air + alkohol ke piringan gelas sampai merata, dan lap. (ulangi sam pai bersih).
h) Kristal batang juga disemprot dan bersihkan, lap hingga kering.
i) Bersihkan untaian kristal dalamember, dan letakkan berjajar di atas spon, lap hingga kering. j) Pasang untaian kristal. k) Periksa jangan sampai ada lampu dan fitting yang masih basah. l) Bekerja dengan tenang dan sabar, jangan terburu-buru.
Penting
1) Apabila daya listrik selalu tidak bekerja (mati) karena pengaman ELCB bekerja (posisi off), m aka berart i terjadi gangguan kebocoran arus. Pengaman ELCB sangat peka terhadap kebocoran arus, misalnya karena pada jaringan listrik/stopkont ak dll, terdapat sarang laba-laba atau kot oran lain.
2) Untuk mengatasi hal tersebut di atas, diadakan pemeriksaan :
a) Stop kontak : - bersihkan lubang stop kontak dari kotoran-kotoran, sarang laba-laba, sarang sem ut ataupun percikan air. - Cara membersihkan, gunakan kapas bersih yang dililitkan pada batang isolator (misalnya lidi, test pen dll.)
b) Lampu : - periksa seluruh fitting lampu dari kotoran-kot oran, sarang laba-laba, sarang sem ut & percikan air. - buka lampu-lampu dari fittingnya dan bersihkan fitting dari kotoran-kotoran tersebut di atas dengan lap kering.
c) Terjadi penggunaan alat-alat listrik (misalnya seterika, lemari es dll.) yang tidak t erisolasi sem purna.
d. Alarm Kebakaran (Fire Alarm)
1) Sistim
Unt uk mendukung sistim pemadam kebakaran, m aka dalam Pembangunan Kem bali Kerat on Surakarta di dalam Komplek bangunan Sasono Sewoko, Probosuyoso dan Pakubuanan dipasang suatu sistim deteksi bahaya api (Early Warning Fire Detection ).
2) Peralatan
Adapun Peralatan yang dipasang adalah : a). Detektor Asap (Smoke Detector). Alat ini adalah sangat peka t erhadap asap. Karena kepekaannya, kadang-kadang oleh asap rokok saja alat ini langsung bekerja. Detektor asap ini terutama dipasang di plafond. T idak dipasangnya alat ini di bawah plafond karena dikhawatirkan akan aktif bila terkena asap dupa/kem enyan pada saat acara-acara tradisional/ritual. Adapun spesifikasinya : ( 1 ) Merk
: Nittan, buatan Jepang.
( 2 ) Bahan Deteksi: Radioactive Am ericium -24i kekuatan 0,7 m icrocurie. ( 3 ) Cara kerja
: Ionisasi.
b). Detektor Panas (Heat Detector). Alat ini adalah dapat m endeteksi bahaya kebakaran dengan cara membedakan kenaikan suhu. Alat yang dipasang adalah dari jenis Rate of Rise Heat Detector , yakni suhu naik di atas 50 derajat Celcius, dalam wakt u 15 detik. Sedangkan dari jenis Fixed Heat Detector dipasang pada ruangan yang temperat urnya sering berubah yakni di dapur.
c). Bell Alarm. Bell akan berbunyi jika mendapat sinyal elekt ronik dari Master Panel (Panel Utama).
d). Panel Kombinasi. A1at ini m erum akan suatu kombinasi bell, break glass dan lampu m erah. e). Panel Pengulang (Repeater Panel). Panel ini akan m engikuti sinyal sesuai yang bekerja pada Panel utama.
Alat ini dipasang pada tempat-tempat tert entu yang berjauhan dari Panel utama.
f).Panel Utama (Master Panel). Panel Utama ini merupakan "Otak" dari sistim deteksi bahaya kebakaran. Berfungsi untuk m enyeleksi dan mengevaluasi sinyal bahaya dari alat-alat deteksi. Dengan adanya alat ini maka pengawasan dapat dilakukan secara terpusat. Merk : Nittan, buatan Jepang. Type : PR-INKB-15L. Alat ini bekerja dengan tegangan PLN 220 volt dan dilengkapi batteray dengan alat charger automatic, sehingga walaupun daya PLN terputus, masih dapat bekerja beberapa jam . Pada sistim yang dipasang adalah dengan kapasitas : 15 Zone (15 daerah deteksi).
C ara Kerja
Alarm akan berbunyi sert a bell akan berdering bila : a). Detektor asap mengindra adanya asap. b). Detektor panas mengindra panas yang tidak normal. c). Break Glass ditekan (Manual).
Daerah bahaya akan ditunjukkan oleh lam pu Zone yang m enyala. Kondisi alarm akan terus berbunyi sampai tombol reset ditekan. Dengan mengetahui adanya bahaya kebakaran pada suatu zone maka dapat dibunyikan bell alarm di seluruh bangunan untuk memberitahukan kepada seluruh penghuni. Apabila lam pu Zone pada Master Panel (Panel Utama) menyala maka terjadi hal yang serupa pada Panel Repeater. Sehingga terjadinya alarm tidak hanya pada satu tempat saja.
Terdapat 15 zone/daerah pembagian bahaya yang m eliputi seluruh bangunan. Zone ini adalah pengelompokan detekt or-detektor yang dipasang pada langit-langit maupun di dalam plafond. Detektor yang dipasang di plafond (m enempel pada langit-langit) ataupun Terdapat 15 zone/daerah pembagian bahaya yang m eliputi seluruh bangunan. Zone ini adalah pengelompokan detekt or-detektor yang dipasang pada langit-langit maupun di dalam plafond. Detektor yang dipasang di plafond (m enempel pada langit-langit) ataupun
Dengan adanya detektor pada ruangan-ruangan yang mungkin jarang terdapat penghuninya maka adanya bahaya api/kebakaran yang tidak segera diket ahui di ruang tersebut akan dapat diketahui lebih cepat /dini. Sehingga tindakan P enanggulangan bahaya kebakaran dapat dilakukan dengan segera.
Nam un perlu diingatkan bahwa kemampuan alat ini sangat dipengaruhi perawatan yang baik, dalam arti kat a pem eliharaan sistim ini sangat menent ukan keandalannya.
4) Jaringan
Pengkabelan yang digunakan adalah menggunakan kabel 1,5 mm yang dipasang di dalam pipa PVC. Pada beberapa tempat tertentu pengkabelan ke Detektor dilindungi dengan besi persegi, hal ini bert ujuan untuk m enyesuaikan dengan tampak arsitekt uralnya. Besarnya tegangan adalah 16 - 24 volt DC.
Dipasang beberapa terminal box untuk m em udahkan pemeliharaan yakni untuk m elakukan test jaringan dapat melakukannya dari term inal box ini.
5) Pem eliharaan
a) Panel utama Bersihkan sisi luar panel utama dengan lap halus. Periksa tegangan baterai ni-cad dengan menekan tombol yang bersangkutan. Buka pintu panel dan periksa komponen sert a wiringnya secara visuil.
b) Panel kombinasi. Bersihkan dengan lap bersih dan kering, buka panel dan bersihkan dalamnya dan periksa secara visuil.
c) Detektor. Detektor panas dari jenis fixed heat m aupun rate of rise, adalah dengan melapnya dengan kain yang agak basah (kain yang digunakan adalah kain flanel). Jika ada perbaikan berupa pengecatan plafond atau lainnya m aka c) Detektor. Detektor panas dari jenis fixed heat m aupun rate of rise, adalah dengan melapnya dengan kain yang agak basah (kain yang digunakan adalah kain flanel). Jika ada perbaikan berupa pengecatan plafond atau lainnya m aka
d) Pengujian. Dilakukan test sim ulasi kebakaran setiap 6 (enam) bulan sekali. Sim ulasi panas dilakukan dengan lam pu down light 60 watt yang diarahkan pada heat detector. Alarm harus berbunyi dalam jangka waktu 5 s/d 15 detik. Pengujian dilaksanakan pada seluruh zone.
e. Hydrant Kebakaran
Di sekeliling komplek keraton yang dibangun kembali dipasang sistem hydrant kebakaran. Sistim ini adalah sistim "basah" (Wet System), yakni seluruh jaringan pipanya telah diisi air. Air unt uk hydrant ini dicatu oleh sebuah "Water- Reservoir " dan kolam terbuka, kesem uanya ini terdapat dalam lokasi Bandengan.
Di sepanjang jalan yang m engelilingi Keraton sebenarnya terdapat jaringan Pipa PVC 4" dari PDAM, tetapi karena debitnya rendah dan tidak ada hydrant connection, m aka untuk hydrant kerat on menggunakan sum ber air tersendiri.
1) Sumber Air.
Di Bandengan terdapat 2 buah tempat cadangan air yakni:
a) Tandon Air (Water Reservoir) : Ukuran : 15,5 m (p) x 8.25 m (1) x 2,3 m (t )
Volume : 294,1125 M 3 (penuh).
b) Kolam Air : Ukuran : 35,5 x 25,45 x 1 m = 903,475 M 3
Dikurangi (9x12) + (8,5x3) = 138 3 M
3 765,475 M Jadi jum lah cadangan air 3 : 765,475 + 294,1125 : 1059,5845 M
2) Mesin Pompa.
Untuk m enekan air agar dapat dipancarkan oleh selang dengan baik, maka air dari Water Reservoir m aupun kolam air ditekan oleh sebuah Pompa di rumah Pompa.
Spesifikasi Mesin Pompa tersebut :
a ) Merk
: Ziegler.
b) P enggerak
: 4 silinder, 1600 cc.
c) Bahan bakar : Bensin 17 liter, untuk operasi selama 2 jam.
d) Daya isap
: M inimal 1600 lt./menit.
e) Pompa
: T rokomat self-primming.
Jumlah mesin pompa ini sebanyak 2 (dua) buah, sebuah di Bandengan dan sebuah lagi disim pan di rum ah pompa di dekat panggung Sanggabuana. Mesin pom pa yang disim pan di dekat panggung Sanggabuana dilengkapi roda agar m emudahkan mobilitasnya.
Mengenai penggunaannya dapat dilihat pada Petunjuk yang dilampirkan di Mesin tersebut. Pemeliharaan : ( 1 ) Setiap m inggu dilakukan :
( a ) periksa bensin, tam bahkan bensin bila kurang. ( b ) periksa katup karburator. ( c ) periksa air baterai. ( d ) periksa katup pompa. ( e ) perbaiki bila terjadi kelainan pada hal tersebut di atas. ( f ) periksa oli pompa dan oli m esin, tambahkan bila terjadi
kekurangan. ( g ) bersihkan seluruh mesin dengan lap. ( 2 ) Hidupkan mesin, (sesuai cara m enghidupkan yang terlam pir) selam a lebih kurang 5 s/d 10 m enit , hanya unt uk pem anasan. Pemanasan m esin dilakukan satu kali setiap minggu.
3) Pillar Hydrant
Di sekeliling bangunan yang baru, dipasang 9 buah pillar hydrant Di sekeliling bangunan yang baru, dipasang 9 buah pillar hydrant
Adapun jenis pillar hydrantnya mem iliki kombinasi standar Van der Heyde dan Machino, sehingga terdapat flexibilitas terdapat penggunaan selang dari luar.
Untuk pillar di dekat pintu Sri Manganti Kidul dan Sangga Buana dapat dihubungkan ke m esin Ziegler m elalui pipa inlet 4” Penggunaan m esin di sini adalah sebagai relay pump/pompa untuk mendorong air lebih jauh. Misalnya terjadi kebakaran di luar Kom plek Keraton, melalui pint u Sri Manganti Kidul.
a) Type pilarnya : (1) 7 buah dengan 2 outlet masing-masing 2,5 inch. (2) 2 buah dengan 4 outlet, yakni 2 buah @ 2,5 inch, 1 buah untuk inlet ke
Mesin Ziegler 4 inch, 1 buah untuk inlet ke m esin Tohatsu 3 inch.
b) Pemeliharaan : (1) Setiap 2 (dua) bulan sekali harus dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kerusakan yang m ungkin terjadi. (2) Pemeriksaan meliputi : ( a ) buka/tutup kran utam a, gunakan kuncinya. ( b ) kelancaran kran stop/open. ( c ) kelancaran sambungan selang.
c) Seluruh pillar-hydrant dilengkapi dengan box (kotak) berwarna merah yang berisi sebuah selang dan nozzlenya. Bagi box/kotak hydrant yang "out-door " pint unva dikunci, dan kuncinya digantung di jendela kacanya. Unt uk membukanya pecahkan kacanya dan ambil kuncinya untuk membuka (jika terjadi bahaya kebakaran). Untuk mem buka pint unya dalam rangka pengecekan/pemeliharaan gunakan kunci yang disediakan (bukan kunci di dalam box). Sedangkan box hydrant yang "in-door", pint unya tidak dikunci.
4) Selang & Nozzle
Di dalam Box Hydrant dan Rumah Mesin dekat Sanggabuana, disim pan selang-selang dan nozzle.
a) Jumlah selang semprot : ( 1 ) 6 buah @ 30 meter, t ype Machino. ( 2 ) 10 buah @ 20 met er, type Van der Heyde.
b) Jumlah Nozzle : ( 1 ) 6 buah Variable, type Machino. ( 2 ) 4 buah Fixed, type Van der Heyde.
c) Jumlah selang inlet : 3 buah @ 2,5 meter diameter 4 inch. disimpan dalam kot ak di sebelah luar/tim ur bangunan rumah pompa di sebelah Sanggabuana.
d) Pemeliharaan : (1) Pemeliharaan selang : (a) Setiap bulan periksa selang dengan menggelar selang di tempat yang kering, rat a dan bersih. (b) Periksa kebersihan selang, bila kotor bersihkan dengan mencucinya di kolam bandengan. Pembersihan kot oran cukup dengan sikat halus.
(c) Selang hanya boleh digulung setelah kering. (2) Pemeliharaan Nozzle :
(a) Periksa Nozzle bersamaan dengan pemeriksaan selang. (b) Bersihkan kotorannya (jika ada) dan periksa mekanisme putarnya
pada selang variabel.
5) Jaringan Pipa
Untuk m enyalurkan air ke pillar hydrant , m aka dari Kolam maupun Wat er Reservoir dibuat jaringan pipa 4 dan 3 inch m enuju ke pilar-pilar. Pemilihan cadangan air yang akan dipilih untuk m em adamkan api diatur dengan mengatur katup-katup sebelum pompa pendorong. Jaringan ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gam bar Fire-Hydrant terlampir.
6) Tabung Pemadam Api
a). Type ABC : 30 buah.
b). Type BC : 6 buah. T abung pem adam api yang digunakan sebagian besar adalah dari jenis ABC, yakni disesuaikan dengan kondisi bangunan. Type ABC adalah untuk klasifikasi kebakaran oleh kayu, tekstil, karet (A) kem udian minyak (B) dan listrik (C). Unt uk type BC adalah diutamakan dipasang di Ruang Panel, yakni untuk m em adamkan m inyak (B) dan listrik (C). Pemeliharaan : Unt uk pem eliharaan secara mendetail, dapat dilihat pada petunjuk pabrik. Nam un secara garis besar adalah :
(1) Tiap bulan harus diadakan pemeriksaan berkala : - apakah penempatan tabung masih baik seperti semula? - apakah ada bagian-bagian peralatan yang rusak, misalnya seal nozzle,
segel dsb. (2) Setiap 6 (enam) bulan sekali harus diadakan pemeriksaan : - apakah beratnya masih sesuai semula, jika beratnya berkurang
melebihi 10% maka harus dikirim ke dealer untuk diperbaiki. - apakah terjadi kerusakan karena karat? (3) Setiap tahun harus diadakan pengecekan oleh dealer alat tersebut. (4) Setelah 10 tahun semua tabung yang belum terpakai harus dikirim kembali
ke pabriknya untuk diadakan pengetesan yang lebih teliti.
Perhati an :
Pemadam api jenis Serbuk Kim ia Kering (Dry Powder Chem ical) ini digunakan untuk mem adamkan api yang masih kecil. Apabila api telah besar maka alat ini tidak efektif
f. Penangkal Petir
1) Jenis
Penangkal petir yang dipasang adalah dari jenis nonradioakt if sebanyak
2 (dua) unit. Masing-masing dipasang 41 Argopeni dengan ket inggian 25 meter di atas permukaan tanah dan di atas m enara Sanggabuana dengan 2 (dua) unit. Masing-masing dipasang 41 Argopeni dengan ket inggian 25 meter di atas permukaan tanah dan di atas m enara Sanggabuana dengan
2) Jaringan
Adakan pem eriksaan jaringan down kondutor, mem eriksa sam bungan- sam bungan (klem-klem ). Sert a adakan t est tahanan tanah setiap 5 (lim a) tahun sekali. Apabi1a hasil1 test tahanan tanah tersebut kurang dari 5 (lim n) ohm, dilakukan perbaikan pada groundingnya.
3) Lampu Bahaya
Sesuai dengan peraturan m aka pada penangkal di pasang lampu bahaya berwarna m erah. Satu buah lampu pada penangkal petir di Argopeni, 2 (dua) buah lampu di pasang di penangkal petir Sanggabuan a.
Pemeliharaan : - Periksa jaringan listriknya, jika terjadi sambungan yang kendor,
lakukan perbaikan. - Adakan pemeriksaan pada : - lampu Clipsal 60 watt.
- saklar cahaya. - sekring (MCB).
- Adakan penggantian pada bagian yang rusak. - Pemeriksaan di atas dilakukan setiap 3 (tiga) bulan atau jika terjadi
kerusakan.
g. Plambing & Santter
1) Jaringan
Pemasangan plam bing adalah pada bangunan Probosuyoso dan Pakubuanan. Menggunakan air bersih dari PDAM, yang dicatu dari jaringan air PDAM yang dipasang di bag. belakang keraton. Meteran air dipasang di sebelah belakang pintu gerbang belakang (depan sekolah) dari pintu luar keraton.
Jaringan pipa air bersih di dalam keraton m enggunakan pipa GIP. Air bersih dari PAM ini digunakan sebagai sum ber utama air m inum di dalam keraton.
2) Alat Saniter
Alat dan perlengkapan saniter digunakan agar ruangan dan lingkungan menjadi bersih dan sehat. Ciri khas dari alat saniter adalah alat tersebut dari bent uk dan konstruksinya m aupun bahannya sulit untuk menjadi kot or oleh sesuatu sebab.
Apabila kot or atau rusak, alat tersebut harus mudah dibersihkan dan diperbaiki. Bagian permukaan alat saniter yang berhubungan dengan air biasanya dibuat sangat halus dan licin, sehingga debu atau kot oran yang jatuh padanya m udah disingkirkan oleh air penggelontor. Dalam melakukan pem bersihan agar dihindarkan perm ukaan alat saniter menjadi kasar atau rusak, yakni dengan mencegah penggunaan bahan kim ia yang keras ataupun ampelas.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa cara pem eliharaan berbagai alat sanit er.
a) Kloset. Kloset hanya dirancang untuk m em buang kot oran m anusia dan kertas khusus unt uk kloset (toilet paper), sert a dapat mengalirkannya ke dalam pipa pembuangan dengan lancar. Kloset memang tidak pernah dirancang unt uk mengalirkan benda-benda lain sepert i saputangan, handuk, kert as surat , karton apalagi benda-benda keras. Agar m em udahkan pem eliharaan maka perlu dijaga supaya pemakaian kloset tidak sem ena-mena, antara lain dengan : - Memberi penjelasan bahwa yang boleh dibuang ke dalam kloset
hanya kot oran manusia dan kert as khusus kloset. - Dengan menyediakan bak sampah tertutup dalam ruang kakus untuk menam pung kotoran lainnya. - Memperbaiki kerusakan atau kelainan yang timbul bagaimana pun kecilnya.
- Tidak mencuci kain pel dan membuang airnya ke dalam kloset.
b) Bak Cuci Tangan (Washtafel) Umumnya kerusakan yang terjadi pada bak cuci tangan adalah tersumbat/penuhnya perangkap plambing, Biasanya karena kot oran berupa benda-benda yang sulit larut dan terkumpul di perangkap udara. Penanggulangan hal tersebut ialah pipa perangkap harus dibuka dan dibersihkan.
3) Pemeliharaan. Pemeliharaan meliputi :
a) Alat Plambing. Terdapat berm acam-m acam alat plambing, nam un yang sering m endapat kerusakan/kem acetan adalah :
(1) Perangkap Pipa. Perangkap pipa biasanya dipasang pada bak cuci tangan (washtafel), bak cuci dll. Kotoran yang sering menyumbat adalah terutama ram but, pot ongan sabun, jepit an rambut dan punt ung rokok. Pem bersihan dilakukan dengan m elepaskan bagian bawah perangknp dari alat plambingnya dan mem buang segala m acam kotoran yang ada. Sewaktu memasang kembali perangkap harus diperhatikan aking untuk mencegah kebocoran. Setelah dipasang perlu diuji apakah pem asangannya cukup rapat dan tidak bocor.
(2) Perangkap pengering lantai (floor drain trap). Perangkap jenis gent a atau m angkuk terbalik ini sangat m udah tersumbat endapan pasir, tanah atau ram but. Pembersihan alat ini harus sering dilakukan, karena ukurannya yang biasanya sem pit di aliran air kot or.
b) Alat Saniter. (1) Kloset : (a) Penumpukan kotoran dan kerak, sehingga penampang perangkap pipa at au pipa pem buangan berkurang.
(b) Jumlah air penggelontor berkurang, mungkin karena ada kotoran dalam tangki atau katup bekerja kurang baik. (c) Penggunaan kertas yang tidak tepat, misalnya kertas koran, bukan yang khusus untuk toilet. (d) Adanya benda-benda lain dibuang dalam kloset. (2) Bak Cuci Tangan : (a) Penampang pipa pembuangan bak sudah berkurang oleh kotoran seperti ram but, endapan pasir dsb. (b) Pada bak dengan penutup lobang pembuangan yang bisa disetel, kurang tinggi penyetelannya. (3) Keran Air : (a) Sekrup pengencang menjadi kendor, sehingga keran mudah lepas. (b) Perlu diperhatikan bahwa katup pada keran akan jadi aus dalam
wakt u 3-4 tahun. (c) Periksa terhadap sambungan pipa dan keran akan jadi aus dalam wakt u 3-4 tahun. (d) Periksa terhadap sambungan pipa dan keran yang sangat mudah
menjadi bocor karena pem akaian keran yang kasar.
h. Drainase
1) Jaringan
Di dalam keraton telah dibangun jaringan drainase unt uk mengalirkan air hujan dan air kot or. Jaringan ini berpangka di sebelah utara lokasi dan pem buangannya adalah ke sebeln timur dan selatan sesuai dengan kondisi kem iringan tanah.
Perm asalahan yang pokok adalah bahwa halam an Keraton terutama dari pasir laut yang butirannya kecil/halus. Pasir ini sangat mudah larut dalam air hujan. Hal ini akan m enim bulkan pengendapan dalam saluran, selain itu butiran pasir sering m enyumbat saringan ijuk pada konstruksi penyadap pasir. Penyum batan pasir ini m enumpuk pada kerikil dan saringan ijuk, sehingga Perm asalahan yang pokok adalah bahwa halam an Keraton terutama dari pasir laut yang butirannya kecil/halus. Pasir ini sangat mudah larut dalam air hujan. Hal ini akan m enim bulkan pengendapan dalam saluran, selain itu butiran pasir sering m enyumbat saringan ijuk pada konstruksi penyadap pasir. Penyum batan pasir ini m enumpuk pada kerikil dan saringan ijuk, sehingga
2) Konstruksi. Konstruksi bangunan drainase pada umumnya adalah buis-beton yang ditanam di dalam tanah. Ukuran buis-beton unt uk saluran utama pem buangan adalah berdiam eter 80 cm, sedangkan unt uk saluran dari talang-tegak pada umumnya dengan diam eter 30 cm. Sedangkan saluran yang menuju pembuang ke luar kom pleks Kerat on adalah konstruksi pasangan bata.
Untuk konstruksi penyadapnya dipasang di dekat/di bawah cucuran talang atau tempat-tem pat tert ent u yang dirasa penting.
3) Pemeliharaan.
a) Penyadap - Konstruksi penyadap harus dibersihkan setiap minggu pada musim kem arau. Setiap m usim hujan harus di bersihkan ketika cuaca cerah (setiap hari bila m ungkinkan).
- Pembersihan dengan membersihkan pasir yang menumpuk, membongkar kerikilnya dan membersihka pasir yang m enempel di saringan ijuknya.
- Penyusunan saringan pada konstruksi penyadap ini harus baik seperti sem ula. - Gunakan skop kecil untuk membersihkan pasir dan membongkar kerikil.
b) Saluran - Buka bak kontrol dan angkat pasir yang menumpuk. Pembersihan ini
dilakukan setiap cuaca memungkinkan bila m usim penghujan. - Buka penutup beton (beton plat) pada saluran dengan konstruksi bata, bersihkan kotoran yang ada dan pasir yang m engendap. - Untuk saluran buis beton gunakan pengeruk yang diperpanjang dengan batang bam bu/kayu. - Pembersihan saluran ini harus dilakukan sebelum musim hujan.
c) Halaman
- Halaman pasir diratakan dengan menggunakan garu atau perata dari papan. - Angkat kotoran-kotoran daun dengan sapu lidi. - Periksa pasir yang menyumbat konstruksi penyadap.