7 Keranga Pemikiran

Gambar 2.7 Keranga Pemikiran

Banyaknya Kawasan Genangan Air di Kota

Surakarta

Manajemen sarana dan prasrana Drainase perkotaan

 Perencanaan  Pelaksanaan  Operasi & Pemeliharaan

 Evaluasi dan monitoring

Terwujudnya Tujuan organisasi dengan sasaran mencapai lingkungan kota

yang bersih bebas dari genangan dan banjir.

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu penelitian. Hal ini dikarenakan metodologi penelitian ikut menunjang proses penyelesaian permasalahan yang sedang diteliti. Berbagai hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut H. B. Sutopo (2002:35) yaitu dengan penelitian deskriptif kualitatif data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar memiliki arti lebih dari sekedar angka- angka atau frekuensi. Peneliti menekankan catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya guna untuk mendukung penyajian data. Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, penelitian

deskriptif kualitatif

digunakan dengan tujuan menggambarkan bagaimana Dinas Pekerjaan Umum sebagai pengelola system drainase Kota Solo mampu secara efektif dan efisien me- manage sarana dan prasarana drainase perkotaan agar system drainase dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam penelitian ini, penulis berusaha menggambarkan kondisi objek atau keadaan serta fenomena sosial yang sebenarnya dari permasalahan yang ditemui. Pada digunakan dengan tujuan menggambarkan bagaimana Dinas Pekerjaan Umum sebagai pengelola system drainase Kota Solo mampu secara efektif dan efisien me- manage sarana dan prasarana drainase perkotaan agar system drainase dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam penelitian ini, penulis berusaha menggambarkan kondisi objek atau keadaan serta fenomena sosial yang sebenarnya dari permasalahan yang ditemui. Pada

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surakarta karena mengalami permasalahan drainase yakni, pengelolaan yang kurang optimal sehingga menimbulkan titik genangan yang cukup banyak. Fokus studi pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Surakarta terutama pada Bidang Drainase dengan alasan bahwa Bidang Drainase yang mengetahui dan menjalankan manajemen sarana dan prasarana drainase di Kota Surakarta.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Data tidak akan diperoleh tanpa adanya sumber data (H.B. Sutopo, 2002 : 49 ). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai pendukung meliputi :

Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumbernya dilapangan. Sumber data primer merupakan informasi secara langsung mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Data tersebut berupa data , fakta atau keterangan yang didapatkan langsung dari pihak-pihak terkait yang menjadi obyek penelitian. Sumber data primer tersebut meliputi :

1. Kepala Sub Dinas Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta yang mewakili Kepala Dinas PU sebagai penanggungjawab dalam pengelolaan sarana prasrana system drainase Kota Surakarta.

2. Kepala Seksi Pembangunan Drainase Dinas PU Kota Surakarta yang menjadi pelaksana pembangunan drainase di Kota Surakarta.

3. Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan Drainase Dinas PU Kota Surakarta yang mengurusi operasional dan pemeliharaan sarana dan prasrana drainase Kota Surakarta.

4. Salah seorang pengelola Pintu yang menjalankan dan mengoprasikan prasarana Pintu Air beserta Pompa Air

5. Masyarakat Kota Solo yang sering merasakan dampak genangan

b) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dapat berupa data-data b) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dapat berupa data-data

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas peratanyaan itu (Moleong, 2006 : 186). Untuk mengumpulakan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara, yang dalam penelitian kualitatif pada khusunya dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam. Secara umum ada dua jenis teknik wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam (in-dept interviewing ). Wawancara dilakukan untuk menggali data deskriptif tentang pengelolaan sarana prasarana system drainase perkotaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

Menurut H.B. Sutopo (2002:64) mengatakan bahwa teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Observasi dilakukan untuk mengamati lokasi penelitian dan aktivitas-aktivitas dalam pengelolaan sarana prasarana system drainase perkotaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta

c. Mengkaji dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Data yang digunakan bisa bersumber dari dokumen dan arsip yang isinya relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dokumen dan arsip tersebut berasal dari literatur-literatur baik buku yang berkaitan dengan pengelolaan sarana prasarana system drainase perkotaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta seperti Buku Strategi Sanitasi Kota Surakarta 2010, media masa, serta foto-foto hasil pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana system drainase perkotaan.

Oleh karena itu, peneliti dituntut untuk kritis, teliti dan cermat dalam memahami dokumen dan arsip yang ada sehingga dapat menjawab apa yang menjadi tujuan penelitian secara tepat.

Di dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Menurut H.B. Sutopo (2002:56) mengatakan bahwa Purposive Sampling terdapat kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Bahkan di dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu peneliti berusaha untuk mencari narasumber (informan) yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam, yakni mengenai pengelolaan sarana prasarana system drainase perkotaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta. Peneliti akan memilih orang-orang yang memiliki peranan penting di dalam Dinas tersebut sehingga

dalam memberikan informasi/keterangan.

F. Teknis Analisis Data

Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian menjadi suatu laporan. Menurut Bogdan & Biklen (1982) dalam Lexy J. Moleong (2006 : 248) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian menjadi suatu laporan. Menurut Bogdan & Biklen (1982) dalam Lexy J. Moleong (2006 : 248) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

Menurut Miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2002 : 91-

93) dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif, ketiga komponen tersebut adalah:

a) Reduksi data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan.

b) Sajian data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi, kalimat, matriks, gambar/skema, tabel maupun grafik yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah dilihat, dibaca, dan dipahami yang mempermudah melakukan penarikan simpulan.

c) Penarikan simpulan dan verifikasi

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami arti dari berbagai hal yang ditemui. Simpulan akhir baru akan diperoleh setelah proses pengumpulan data berakhir. Agar cukup Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami arti dari berbagai hal yang ditemui. Simpulan akhir baru akan diperoleh setelah proses pengumpulan data berakhir. Agar cukup

Aktivitas diantara ketiga komponen tersebut dilaksanakan dalam bentuk interaktif baik antar komponennya, maupun dengan proses pengumpulan data, dalam proses yang berbentuk siklus. Untuk lebih jelasnya, proses analisis data dengan model interaktif ini dapat digambarkan sebagai berikut :