Manajemen Sarana Prasararan Drainase Perkotaan

1.6 Manajemen Sarana Prasararan Drainase Perkotaan

Manajemen sarana prasarana pada pembahasan drianase perkotaan dilihat sebagai kesatuan infrastruktur drainase yang padu dan mampu saling melengkapi sehigga mempengaruhi kondisi dan kemampuan system drainase dalam Manajemen sarana prasarana pada pembahasan drianase perkotaan dilihat sebagai kesatuan infrastruktur drainase yang padu dan mampu saling melengkapi sehigga mempengaruhi kondisi dan kemampuan system drainase dalam

Dalam melihat manajemen sarana prasarana drainase perkotaan maka sebelumnya kita perlu melihat salah satu fungsi manajemen yakni pengorganisasian. Pengorganisasian meupakan pengertian dari Organisasi dinamis dimana setiap kegiatannya berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan

tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. Hasil

pengorganisasian adalah suatu situasi di mana organisasi dapat digerakkan menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Di dalam pengorganisasian juga diharapkan organisasi melaksanakan fungsi-fungsi penting untuk mencapai tujuan. Sehingga Fungsi yang dapat diterapkan dalam pada manajemen sarana prasarana adalah yang dijelaskan oleh Suripin (2004: 231) beliau menerpakan beberapa tahapan yang dapat digunkan oleh suatu organisasi dalam manajemen sarana prasarana drainase perkotaan, tahapan tersebut adalah :

a. Perencanaan dan pemrograman

b. Pelaksanaan (Construction)

c. Tahap Operasi dan Pemeliharaan

d. Evaluasi dan Monitoring d. Evaluasi dan Monitoring

a. Perencanaan dan Pemrograman Dalam rangka mencegah atau mengurangi kerugian akibat genangan air dan banjir maka diperlukan perencanaan pengembangan drainase dan perbaikan system drainase. Dalam tahap perencannan mencakup perencannan kebijakan. Salah satu lingkup perencanaan dalah mengambil keputusan karena hal ini diperlukan dalam proses memilih dan menentukan langkah yang akan datang.

Perencanaan merupakan langkah awal dalam melakukan kegiatan agar berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam perencanaan pengelolaan drainase juga perlu melihat beberapa aspek agar supaya tujuan, sasaran dan penggunaan anggarannya seperti yang dijelaskan oleh Suripin (2005: 233- 237) bahwa perlu meninjau beberapa aspek dalam perencanaan sebelum benar-banar melaksanakanya, aspek tersebut adalah :

1. Aspek teknik Untuk pembangunan sarana dan prasarana drainase perlu

melihat secara detail tentang, topografi, hidrologi, tata guna lahan, elevasi permukaan tanah, dan pembebasan lahan serta relokasi.

Dalam aspek lingkungan diharapkan Sistem drainase yang dibangun/diperbaiki harus sesuai dengan lingkungan perkotaan.Baik lingkungan fisik, biologi dan kimia. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan

3. Aspek Sosial Budaya Dalam proyek pembangunan perlu menghindari

terjadinya pertentangan tujuan antara kehendak pemerintah (penyedia fasilitas) dan kehendak masyarakat. Juga untuk menghilangkan kesan bahwa fasilitas/sarana-prasarana yang dibangun semata-mata milik pemerintah, sehingga masyarakat tidak peduli dengan keberadaannya.

b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan proyek merupakan implementasi dari perencannan yang telah dihasilkan sebelumnya, ada bebrapa tahapan dalam pelaksanaan yaitu Pra pelaksanaan (pra Kontrak), tahap pelaksanaan (kontrak) dan tahap penyelesaian pekerjaan proyek.

c. Operasi dan pemeliharaan Tahap operasi dan pemeliharaan merupakan tahap untuk menjaga sarana prasarana yang sudah ada untuk tetap pada kondisi yang yang baik c. Operasi dan pemeliharaan Tahap operasi dan pemeliharaan merupakan tahap untuk menjaga sarana prasarana yang sudah ada untuk tetap pada kondisi yang yang baik

merupakan salah satu sasaran utama pembangunan system drainase. Berhasilnya pengoperasian dan terpeliharanya system drainase menjadi indicator kinerja bagi pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.”

Operasi system drainase adalah pemanfaatan dan pengaturan sarana prasarana drainase secara optimal sedangkan pemeliharaan merupakan usaha untuk menjaga agar sarana dan prasarana drainase selalu berfungsi dengan baik selama mungkin, selama jangka waktu pelayanan yang direncanakan. Ruang lingkup operasi dan pemeliharaan meliputi :

1. Melaksanakan pengoperasian sarana dan prasarana drainase

2. Kegiatan pengamanan dan pencegahan

3. Kegiatan perawatan

4. Kegiatan perbaikan

d. Evaluasi dan monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan bagian yang sangat esensial dalam manajemen sarana dan prasarana drainase perkotaan, evaluasi dan monitoring dilakukan pada setiap tahap kegiatan pembangunan dari perncanaan sampai tahap operasi dan pemeliharaan.

Tahap evaluasi manajemen sarana dan prasarana meliputi monitoring fungsi dan kondisi fisik bangunan asset system drainase yang dikelola. Monitoring meliputi pengumpulan data hasil inspeksi lapangan.

pendapat tentang makna dari informasi yang dikumpulkan di lapangan. Gamabaran mengenai keempat tahap tersebut secara singkat dapat terlihat pada gambar 2.7 dibawah ini :