Perencanaan Pembangunan

1.1.Perencanaan Pembangunan

Dalam rangka mencegah dan mengurangi kerugian akibat genangan air/banjir serta memperbaiki lingkungan hidup, maka diperlukan suatu perencanaan pembangunan peningkatan sarana dan prasarana drainase. Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana drainase pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta dibuat dalam beberapa langkah perumusan. Langkah pertama yang dilakukanseksi pembangunan membuat usulan Rencana Kegiatan Tahunan yang terdiri dari beberapa paket kegiatan berdasarkan Masterplant Drainage Kota Surakarta yang dipadukan dengan data genangan primer yang terjadi, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Ir Budi Santoso, MM. sebagai berikut:

“Penyusunan perencanaan, Biasanya kita berdasarkan pengamatan kita, maupun kondisi factual. jadi kitakan punya semacam produk

profil drainase, trus kita punya lokasi-lokasi mana yang sering terjadi genangan, sering terjadi problem kita sudah memetakan itu” (wawancara 5 april 2012)

Hal senada juga dijelaskan oleh bapak Sihono ST MT, bahwa :

“Jadi setelah dalam satu tahun anggaran, kita punya target genangan, kita sudah identifikasi istilahnya genangan primer gitu ya, banjir primer kita sudah punya datanya, baik kami survey maupun dari masyarakat ” (wawancara, 2 April 2012)

Genangan primer merupakan genangan air yang sering terjadi dan merupakan masalah yang harus segera diselesaikan. Genangan yang sering terjadi di suatu kawasan tersebut diidentifikasi melalui survey lapangan oleh Dinas PU kemudian di petakan untuk menjadi data genangan primer

berupa laporan tertulis adanya permasalahan drainase. Laporan tertulis dari masyarakat tersebut (data terlampir) menjadi sebuah data yang menjadi bahan masukan dalam perencanaan pembangunan. Selain itu juga masukan dari media cetak seperti koran maupun media elektronik juga menjadi sumber informasi penting bagi program tahunan di bidang drainase DPU. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Widodo sebagai bahw a “ selain kita survey, perencanaan pembangunan kan juga menampung usulan dari masyarakat, termasuk dari koran-koran itu, kalau ada berita masalah drainase juga segera di cek k e lokasi dan ditindak lanjuti” (wawancara,3 April 2012)

Setelah penyusunan Rencana Kegiatan Tahunan kemudian usulan dibawa kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk dirapatkan dengan Kepala Bidang dan kepala seksi dan selanjutnya dibuat skala proritas. Setelah itu diajukan dalam RAPBD untuk dapat disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta untuk dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Sihono ST,M.T Kasi Pembangunan Drainase, bahwa:

“Di pemkot ini kan ada master plan kota, terus master plant kota kita terjemahkan dalam rencana kita yang kita susun kalo di pemkot itu RPJM, RPJM kita terjemahkan lagi dalam Perencanaan

Tahunan,…kemudian kita bikin prioritas, setelah bikin prioritas, kita usulkan ke Tim Anggaran (Dewan) di Pemerintah Kota

Surakarta,..setelah disetujui kita langsung laksanakan.” (wawancara, tanggal 2 April 2012)

Perencanaan ini disusun pada akhir tahun di setiap tahunnya kemudian mulai dilaksanakan pada awal tahun berikutnya. Adapun Perencanaan ini disusun pada akhir tahun di setiap tahunnya kemudian mulai dilaksanakan pada awal tahun berikutnya. Adapun

dilaksanakan” (wawancara, 3 April 2012) Dari perencanaan tersebut menghasilkan proyek yang jelas tujuan dan sasaran serta lingkup kerjanya, jelas pula besaran anggaran serta sumber-sumbernya, dan layak ditinjau dari aspek teknik, lingkungan, social-budaya. Hal ini merupakan petikan wawancara Bapak Sihono ST MT, sebagai berikut :

“kalau pas rapat perencanaan itu kan dibahas juga proyek- proyeknya apa, tidak asal menentukan proyek pembangunan,

semua harus jelas, tujuan sasarannya, terus anggarannya, sama lihat aspek lingkungan, aspek sosialnya menggangu masyarakat tidak, terus aspek tekniknya makanya kadang kita pake konsultan perencanakalo ada proyek pembangunan.” (wawancara, 3 April 2012)

Dari petikan wawancara tersebut terlihat bahwa dalam perencanaan Bidang Drainase DPU Kota Surakarta juga meninjau beberapa Aspek sebelum membuat perencanaan. Maka untuk itu DPU Kota Surakarta kadangkala memerlukan Konsultan Perencana sebagai bagian dalam perencanaan Proyek pembangunan, yang akan meninjau beberapa hal yakni aspek teknik, Aspek Lingkungan dan Aspek Sosial Budaya.

PU Kota Surakarta terbantu untuk memutuskan skala prioritas proyek/kegiatan yang akan dilakukan dalam pembangunan sarana- prasarana drainase di tiap tahunnya. Jadi perencanaan pembangunan sarana prasarana drainase merupakan proses yang berkesinambungan jika digambarkan dalam diagram proses perencanaan pembangunan sarana prasarana drainase dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 4.4

Proses Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Drainase

Seluruh proses perencanaan baik perencanaan pembangunan atau operasi dan pemeliharaan drainase dilakukan sendiri oleh Dinas PU, atau dilakukan secara In House dimana dan tidak mengikutsertakan pihak- pihak yang lain. Hal ini sebagaimana diutarakan oleh bapak Ir. Budi Santoso, MM bahwa ”untuk perencanaan (pembangunan dan operasi

Usulan masyarakat

Persetujuan Anggaran

dari DPRD

Peta Genangan Primer

Penyusunan Skala Prioritas

Kegiatan Dinas Pekerjaan

Umum Kota Surakarta

Master Plan /Rencana Tata Ruang

Wilayah

& Penerjemahan RPJMD

Rencana Kegiatan

Tahunan

(wawancara, 5 April 2012) Untuk tahun anggaran 2011 Bidang Drainase telah menentukan 2 Program Kegiatan Pembangunan Drainase yang terdiri dari beberapa paket pengerjaan dengan sumber dana APBD sebesar 2,3 Miliyar Rupiah. Pertama Program Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong terdiri dari 3 Paket Konstruksi Peningkatan Saluran Lingkungan dan 6 Paket pembuatan Detail Enginering Desain (DED). Kedua Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong yakni pengerasan di sisi kiri-kanan saluran primer yang telah rusak, hal ini dilakukan agar talud yang roboh tidak lagi menghambat aliran air yang akan menyebabkan genangan air.

1.2 . Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan

Perencanaan operasi dan pemeliharaan disusun guna melaksanakan tindakan pengoperasian pemanfaatan sarana prasarana drainase serta usaha untuk menjaga agar sarana dan prasarana drainase selalu berfungsi dengan baik. Langkah-langkah perencanaan operasi dan pemeliharaan ini mengacu pada masukan dari masyarakat atau hasil dari Musrembangcam dan atau Musrembangkot. Kegiatan tersebut menjadi bahan masukan dalam penentuan program atau kegiatan di waktu mendatang. Untuk pemeliharaan karena terbatasnya personil maka masyarakatlah yang aktif dalam memberi masukan kegiatan yang akan dilakukan DPU terutama Perencanaan operasi dan pemeliharaan disusun guna melaksanakan tindakan pengoperasian pemanfaatan sarana prasarana drainase serta usaha untuk menjaga agar sarana dan prasarana drainase selalu berfungsi dengan baik. Langkah-langkah perencanaan operasi dan pemeliharaan ini mengacu pada masukan dari masyarakat atau hasil dari Musrembangcam dan atau Musrembangkot. Kegiatan tersebut menjadi bahan masukan dalam penentuan program atau kegiatan di waktu mendatang. Untuk pemeliharaan karena terbatasnya personil maka masyarakatlah yang aktif dalam memberi masukan kegiatan yang akan dilakukan DPU terutama

sekunder, itu tiap-tiap tahun, adapun yang direncankan itu,dari masyarakat, menanggapi usulan masyarakat dari kelurahan ditujukan kepada walikota, terus disposisikan ke PU trus nanti kita dicek ke lokasi survey lapangan, kemudian dihitung estimasi, setelah itu dilaporkan pimpinan PU, O&P Kerusakan-krusakan saluran yang ada di solo ini, karena keterbatasn tenaga untuk mensurvey, jadinya kalo ada kerusakan disana dikampung- kampung atau jalan-jalan raya itu yang aktif kelurahan atau masyarakat, ” (wawancara 3 April 2012)

Hal ini diperkuat oleh keterangan Kepala Sub Dinas Drainase Budi Ir. Budi Santoso. MM seperti berikut:

“Ya…ya… perencanaan itu disusun dari pola genangan atas usulan masyarakat, atau musrenbangcam atau musrenbangkot, yang akan kami tidak lanjuti dengan survey ke lapangan, digambar, terus dilelangkan “ (wawancara, 5 April 2012)

Musrenbangkot dan musrenbangcam menjadi acuan dalam pengelolaan sarana prasarana drainase. Selain itu juga usulan atau laporan secara tertulis yang disampaikan masyarakat kepada Kepala Dinas PU Hal ini merupakan pernyataan Warga Kadipiro Bapak Cahyo Pamuji sebagai berikut :

“Jadi kalau ada masalah sebatas melaporkan mas , karena kita ndak mungkin mengelola kan karena dana yang sifatnya dana itu bisa dikelola SKPD DPU ya kita Cuma bisa lapor. (Wawancara, 24 Mei 2012)

Hal ini didukung oleh penjelasan Bapak Joko sebagai warga kadipiro sebagai berikut :

“Iya memang setiap permasalahan yang terkait infrastuktur baik jalan, maupun drainase itu kan harus mengajukan dana. Ya kita musyawarah saja mana yang akan diperbaiki, di masukan dalam murenbangkel, dari kelurahan ke musrenbangcam terus musrenbangkot nanti kalo cair dananya dari kelurahan diberikan bertahap untuk bangun ini itu dan sebagainya. Trus kalau yang usul pembangunan yang dananya besar, kita masukkan di formulir A dalam Musrenbangkel ke Kecamatan terus ke kota nanti yang melaksanakan DPU mas. ” (wawancara, 24 Mei 2012)

Setelah mendapat masukan dari masyarakat maupun melalui Musrembang Bidang Drainase tidak serta merta melaksanakan semua usulan tersebut, dikarenan terbatasnya dana yang ada dari APBD maka Bidang Drainase membuat skala prioritas dalam hal pemeliharaan atau perbaikan sarana prasaranaa drainase, hal ini dijelaskan oleh Bapak Widodo S.T sebagai berikut :

“….karena keterbatasan dana di Pemkot ini dibagi-bagi dalam beberapa paket, Untuk OP. kemungkinan nanti kan tidak mencukupi kalau semua itu dikerjakan maka trus dibuatlah skala prioritas yang memunculkan kita, saya dan pak hono (kasi pembangunan) yang menentukan bapak kepala bidang dan pak

Kadin” (wawanara 3 April 2012)

Jadi ketika akan menyusun skala prioritas yang dilakukan oleh DPU, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut antara alain dengan melihat dampak langsung yang diberikan genangan terhadap masyarakat dan Sistem yang ada, selain itu suatu genangan dijadikan proritas karena genangan sangat luas dalam serta durasi yang lama, hal tersebut menjadi sesuatu yang diprioritaskan untuk diselesaikan baik dalam pembangunan, ataupun perbaikan. Hal ini seperti yang diungkapkan Bapak Ir. Budi Santoso, MM sebagai berikut:

“Drainase kan Sistem hla kita harus pembenahan Sistem, selain aspirasi musren, pembenahan Sistem itu lebih penting, ini menjadi prioritas itu misalnya lama genangan, dampak genangannya, luasan genangannya gitu hlo, jadi tidak semua usulan masyarakat atau musrembang bisa diakomodir masalahnya satu dana terbatas, yang kedua mengingat Sistem, itu tidak terkait dengan Sistem kan percuma, nanti tidak terlihat kinerjanya, kalo dengan pembenahan Sistem kan tuntas trus terlihat kinerjanya (DPU) ” (wawancara, 23 April 2012)

Kemudian setelah berakhirnya penyususnan skala prioritas, seperti halnya perencanaan pembangunan, pelaksanaan program dan anggarannya setiap tahunnya harus mendapat persetujuan dari Tim Anggaran Pemerintah Kota dan DPRD.

Setelah mendapat persetujuan dari Anggaran dari DPRD Kota Surakartabeberapa kegiatan perbaikan masih dikelompokkan berdasar Harga Perkiraan yang disusun sendiri oleh Bidang Drainase, Kegitan Pemeliharaan yang dananya lebih dari 100 Juta akan menjadi program kegiatan seksi pembangunan, hal ini dijelaskan oleh Bp. Widodo ST,

bahwa “ nanti dikelompokkan nah yang walaupun masuk OP tapi dananya diatas 100 Juta itu masuk ke seksi pembangunan,” (wawancara, 3 April 2012)

Perencanaan Operasinal dan pemeliharaan jika digambarkan dalam urutan diagram adalah sebagai berikut :

Proses perencanaan Operasi dan Pemeliharaan

Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Drainase yang dilakukan pada tahun 2010 untuk Tahun Anggran 2011 terdiri dari 1 Program Pengendalian Banjir/Genangan Air yang terdiri dari 26 paket pengerjaan Konstruksi Pemeliharaan sarana prasarana drainase dengan berbagai jenis kegiatan seperti, perbaikan gorong-gorong, pengerukan saluran dan inlet, Perbaikan turap/talud, dan perbaikan pada prasarana pintu air dan pompa. Selain itu juga ada 2 Paket Pengadaan Prasarana Pompa Air dan Genset Kegiatan sumber dana dari APBD sebesar 2,95 Miliyar Rupiah.

Usulan Masyarakat, Hasil Musrembangcam/ Musrembangkot

Penyusunan Kegiatan operasi dan pemeliharaan

Penentuan Prioriatas Kegiatan

Persetujuan Anggaran dari

DPRD