Menumbuhkan Kesadaran Diri (Menyadari Asumsi- Asumsi Kita Sendiri Secara Ekplisit)

Menumbuhkan Kesadaran Diri (Menyadari Asumsi- Asumsi Kita Sendiri Secara Ekplisit)

Kesadaran diri membutuhkan keempat jenis kecerdasan secara me- nyeluruh dan merupakan anugerah yang hanya ada pada manusia. Kesadaran ini pada dasarnya merupakan istilah lain bagi ruang antara stimulus dan respons—ruang di mana Anda bisa berhenti dulu sejenak lalu membuat sebuah pilihan atau keputusan.

GAMBAR Al.3

Menumbuhkan kesadaran diri dengan mencoba untuk memahami dan menyadari asumsi, teori, dan paradigma kita yang mendasar

Mengalami kesulitan? Jika ya, coba lagi, tetapi kali ini, berpikirlah secara eksplisit, sudah pasti merupakan salah satu aktivitas yang

di luar kotak. Anda mungkin telah mengasumsikan bahwa garis- memberikan efek pelipatgandaan terbesar yang bisa kita lakukan.

garis yang Anda buat harus tetap berada di dalam kotak. (Dari Kita secara otomatis selalu membuat asumsi, dan asumsi-asumsi itu

sinilah muncul ungkapan "berpikir di luar kotak.") Perhatikan apa bersifat amat implisit (kita tidak menyadari bahwa kita membuat

yang Anda lakukan sekarang. Anda berpikir mengenai pemikiran asumsi-asumsi tersebut). Dengan menyadari secara eksplisit asumsi-

Anda. Tidak ada binatang yang bisa melakukan hal itu. Itulah sebab- asumsi yang kita buat secara bawah sadar, kita bisa membuat lompat-

nya tidak ada binatang yang bisa mencipta ulang dirinya sendiri. an kuantum yang luar biasa besarnya. Kita bisa belajar untuk berpikir

Anda dan saya bisa. Mengapa? Kita bisa menguji asumsi-asumsi di luar kotak.

kita sendiri. Sekarang cobalah lagi.

Mari saya bed sebuah contoh untuk menggambarkannya. Contoh ini disebut Percobaan 9 Titik. Kalaupun Anda pernah melakukan

MARI KITA LIHAT apa yang terjadi pada saat Anda berpikir di percobaan ini sebelumnya, saya mendorong Anda untuk melaku-

luar kotak. Lihat. Tariklah garis pertama sampai keluar kotak (lihat kannya lagi sekarang untuk memperkuat pengetahuan mengenai

Gambar A1.4). Kemudian garis kedua, ketiga, dan keempat (lihat pentingnya menyadari secara eksplisit asumsi-asumsi kita dan berpikir

Gambar A1.5).

di luar kotak. Dengan menggunakan sembilan titik di bawah ini dan tanpa

mengangkat pena atau pensil Anda dari kertas, gambarlah empat garis lurus yang terus tersambung tanpa putus dan melewati kesem-

bilan titik tersebut (lihat Gambar A1.3).

GAMBAR A 1.4

Lampiran 1

Lampiran 1

nundukkan IQ maupun EQ, dan kemudian menemukan bahwa ketiganya bisa berjalan bersama secara harmonis.

Berdisiplin untuk menuliskan pikiran-pikiran kita sendiri adalah hal yang amat menuntut dan melelahkan, tetapi berdaya pengaruh yang besar dan menimbulkan kejelasan bagi kita. Sebuah kegagalan yang dipelajari aspek-aspeknya bisa diubah menjadi keberhasilan.

Jadi pada dasarnya, sebenarnya tidak perlu ada kegagalan, yang ada hanya pembelajaran dari pengalaman yang dimanfaatkan dengan

GAMBAR A1.5

baik dalam kehidupan.

Sekarang saya beri Anda tantangan lain. Gambarlah satu garis Cara lain untuk membangun kesadaran diri dan orang lain dan lurus melewati seluruh titik tersebut. Sekarang coba periksa pikiran

untuk menyadari asumsi-asumsi kita secara eksplisit adalah dengan Anda. Apa asumsi Anda? Satu garis lurus melalui kesembilan titik

meminta umpan balik dari orang lain. Kita semua memiliki titik- tersebut seluruhnya. Anda tidak bisa mengatur ulang susunan titik-

titik buta (blind spots). Sebagian dari titik-titik buta itu benar-benar titik tersebut. Garis tersebut harus melewati sembilan titik yang

bisa melumpuhkan efektivitas kita. Tetapi jika kita mengembangkan kebiasaan, baik secara informal maupun formal, untuk meminta

sama. Apa asumsi Anda? umpan balik dari orang lain—orang yang kita kasihi dan yang Lebar dari garisnya (lihat Gambar A1.6 pada halaman 515).

bekerja atau hidup bersama kita—kita akan mempercepat laju per- Kesadaran diri melibatkan keempat jenis kecerdasan dan meru-

tumbuhan dan perkembangan diri kita. Kebiasaan ini akan mirip pakan sebuah anugerah unik yang hanya ada pada manusia. Ke-

dengan melakukan riset pasar dan membandingkan diri (bench- sadaran ini pada dasarnya merupakan istilah lain bagi ruang antara

marking) dengan mereka yang unggul di tingkat dunia, dan bukan stimulus dan respons—ruang di mana Anda bisa berhenti dulu

sekadar dengan pesaing-pesaing lokal atau regional. Proses semacam sejenak dan kemudian membuat sebuah pilihan atau keputusan.

ini sering memberikan informasi mengenai titik-titik buta yang juga Saya ingin memberi saran mengenai beberapa cara lain untuk

tidak dapat dilihat oleh orang lain.

memupuk kesadaran diri. Putri saya, Colleen, memiliki jurnal/catatan Banyak orang, termasuk diri saya, melihat doa, meditasi, dan

harian yang amat banyak, mungkin sampai tujuh puluh macam. kontemplasi sebagai jalan untuk memahami pengarahan dari nurani

Semua diisi dengan pikiran-pikirannya yang ditulis hanya untuk dan untuk melihat kehidupan sebagai sebuah misi, sebuah tanggung dibacanya sendiri. Menulis jurnal memungkinkannya untuk menjadi jawab dan peluang untuk berkontribusi. Doa juga bisa memberikan pengamat dari segala keterlibatannya dalam kehidupan, maupun kekuatan dan keberanian untuk melangkah mundur, mengakui ke-

untuk membuat pilihan-pilihan berdasarkan pengamatan-penga- salahan kepada orang lain, minta maaf, memperbarui komitmen,

matan tersebut. Dia telah mengembangkan kapasitas untuk mencipta

dan kemudian kembali ke jalur untuk maju.

ulang dirinya sendiri dalam waktu hampir seketika, karena kesadaran dirinya telah berkembang menjadi amat mendalam dan kuat. Saya telah melihat dia membuat keputusan-keputusan yang penting di- dasarkan pada petunjuk dari nurani, atau kecerdasan spiritual, me-

Lampiran 1

Lampiran 1

Belajar d e n g a n Mengajarkan d a n Melakukan kehilangan pekerjaan kita. Tubuh akan mengalami kerusakan lebih cepat; kita akan mati lebih dini.

Lihat kembali bab 3. Pada dasarnya, hampir setiap orang mengakui Bagaimana dampak pada hati, pada hubungan kita dengan bahwa kita akan mengalami pembelajaran yang terbaik pada saat: orang lain, jika kita mengabaikan pikiran dan tidak mengembang- pertama, kita mengajari orang lain, dan kedua, jika pembelajaran kannya secara terus-menerus? Semakin lama kita akan semakin di- yang kita lakukan menyatu dengan diri kita dengan cara menjalan- kendalikan oleh kebodohan dan sikap masa bodoh kita, prasangka kannya dalam kehidupan kita. Mengetahui tapi tidak melakukannya kita, kebiasaan kita untuk membuat stereotip dan labelisasi. Ini sebenarnya sama saja dengan tidak mengetahui. Belajar tapi tidak akan bisa membawa pada pemikiran yang amat sempit, bahkan menjalankannya sama saja dengan tidak belajar. Dengan kata lain, mengarah pada narsisme dan paranoia; pandangan kita mengenai memahami sesuatu tetapi tidak menerapkannya sebenarnya sama kehidupan menjadi rabun, sempit, dan hanya berfokus pada diri dengan tidak memahaminya. Hanya dengan melakukan atau me-

sendiri.

nerapkannya, pengetahuan dan pemahaman tersebut bisa menyatu dan terinternalisasi pada diri kita.

Bagaimana dampak terhadap jiwa jika kita berhenti belajar? Pertama-tama nurani menjadi kehilangan kepekaannya, kemudian menjadi tumpul, dan akhirnya membisu, karena tugas nurani adalah

Mengabaikan P e r k e m b a n g a n Pikiran terus-menerus mengingatkan kita agar belajar dan tumbuh. Kita kehilangan visi kehidupan dan perjuangan untuk menemukan suara

Kita hidup di dalam sebuah dunia yang semakin hari menjadi semakin kita, yang keduanya merupakan sumber utama bagi semangat hidup luar biasa rumit dengan perkembangannya yang begitu cepat. Pasar

kita. Kita akan merasa bahwa literatur kebijaksanaan adalah hal dan teknologi mengalami globalisasi. Ada jenis terorisme baru yang

yang membosankan dan tidak memberikan ilham, bahkan tidak bisa menimbulkan konsekuensi amat berbahaya di seluruh penjuru

relevan.

dunia, yang menciptakan rasa takut di hati sebagian besar umat manusia. Seluruh masyarakat mengalami kebingungan berkenaan

dengan nilai-nilai dan kehilangan pegangan. Keluarga-keluarga me- rasakan tekanan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Alat kita untuk mengatasi tantangan-tantangan ini adalah pikiran kita.

Jika pikiran diabaikan, tubuh akan menderita. Ada yang mengatakan, Jika Anda berpikir bahwa pendidikan itu mahal, cobalah hidup

GAMBAR A 1.6 GAMBAR A 1.6

dengan kebodohan." Dalam kehidupan ada suatu kepastian yaitu tumbuh atau mati. Masa hidup dari berbagai profesi saat ini hanya beberapa tahun. Jika kita melemparkan tanggung jawab pengem-

MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL—EQ MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL—EQ bangan mental diri kita kepada organisasi tempat kita bekerja, semakin lama kita akan menjadi semakin tergantung dan mungkin

Ada dua hal yang menarik saat Anda mempelajari literatur mengenai Ada dua hal yang menarik saat Anda mempelajari literatur mengenai akan menjadi profesional yang usang. Kejadian ini akan mengurangi

kecerdasan emosional dengan saksama. Pertama, betapa luasnya kecerdasan emosional dengan saksama. Pertama, betapa luasnya kemampuan kita untuk berusaha dan memberikan hasil; kita bisa

pengaruh EQ terhadap efektivitas jangka panjang Anda. Kedua, pengaruh EQ terhadap efektivitas jangka panjang Anda. Kedua,

Lampiran 1

Lampiran 1

EQ bisa dikembangkan. Namun, hal lain yang menarik adalah relatif Saya memiliki keyakinan yang mendalam bahwa cara terbaik sedikit yang telah ditulis mengenai bagaimana cara mengembang-

dan sistematis untuk mengembangkan lima dimensi EQ ini adalah kannya.

melalui 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif. Seperti yang telah saya jelaskan di Bab 8, ruang yang tersedia di dalam buku ini tidak cukup untuk mengulas kebiasaan-kebiasaan ini sedemikian rupa sehingga benar-benar dirasakan dampaknya. Kendati demikian, pada Gambar A 1.8 Anda akan bisa melihat prinsip-prinsip yang mendasari atau esensi dari masing-masing kebiasaan dalam 7 Kebiasa- an. Jika mau, Anda juga bisa melihat ulang ringkasan singkat dari 7

Kebiasaan di Bab 8.

GAMBAR A 1.7

Lima komponen utama kecerdasan emosional yang telah umum diterima adalah: pertama, kesadaran-diri, yakni kemampuan untuk merefleksikan kehidupan diri sendiri, menumbuhkan pengetahuan mengenai diri sendiri, dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk

memperbaiki diri, serta untuk mengatasi kelemahan; kedua, motivasi pribadi, yakni yang berkaitan dengan apa yang menjadi pemicu semangat seseorang—visi, nilai-nilai, tujuan, harapan, hasrat, dan gairah yang menjadi prioritas-prioritas mereka; ketiga, pengaturan diri, atau kemampuan untuk mengelola diri sendiri agar mampu

mencapai visi dan nilai-nilai pribadi; keempat, empati, kemampuan untuk memahami cara orang lain melihat dan merasakan berbagai hal; dan kelima, kemampuan sosial dan komunikasi, yakni yang berkaitan

dengan bagaimana cara mengatasi perbedaan, memecahkan masalah, GAMBAR A 1.8 menghasilkan solusi-solusi kreatif, dan berinteraksi secara optimal

untuk mengejar tujuan-tujuan bersama.

Lampiran 1

Lampiran 1

Mengembangkan 4 Dimensi EQ melalui 7 Kebiasaan

saat dibesarkan, dan tekanan-tekanan lingkungan di sekitar Anda, tetapi tidak seperti binatang, Anda bisa membuat pilihan-pilihan

Mari kita lihat lima elemen kecerdasan emosional yang dikaitkan bijaksana menyangkut hal-hal itu. Anda merasakan bahwa Anda dengan 7 Kebiasaan ini:

bisa menjadi pengatur kreatif di dalam kehidupan Anda sendiri. Pilihan ini adalah keputusan Anda yang paling mendasar.