Persamaan Regresi Uji Koefisien Determinasi R Uji Simultan Uji F Misi

29 3.8.2. Model Analisis Statistik Inferensial 3.8.2.1. Analisis Regresi Berganda Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan : kualitas pelayanan yang terdiri dari : bukti phisik tangible, kehandalan reliability, ketanggapan responsiveness, keamanankenyamanan assurance, dan perhatian emphaty berpengaruh terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Pembantu KCP Medan USU, akan digunakan model “Analisis Regresi Berganda”, dengan rumus sebagai berikut : e X b X b X b X b X b a Y        5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 Dimana : Y = kepuasan nasabah a = konstanta b 1 – b 5 = koefisien regresi variabel x 1 – x 5 x 1 = bukti fisik tangible x 2 = kehandalan reliability x 3 = ketanggapan responsiveness x 4 = keamanankenyamanan assurance x 5 = perhatian emphaty e = term of error

1. Persamaan Regresi

Analisis multivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan: kualitas pelayanan yang terdiri dari : bukti pisik tangible kehandalan reliability, ketanggapan responsiveness, Universitas Sumatera Utara 30 keamanankenyamanan assurance dan perhatian emphaty berpengaruh terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Pembantu KCP Medan USU. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, dengan rumus sebagai berikut: e X b X b X b X b X b a Y        5 5 4 4 3 3 2 2 1 1

2. Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji Koefisien Determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel dependen. Jika R 2 yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 satu, maka semakin kuat model tersebut dapat menerangkan variabel tergantungnya. Kemudian dilakukan pengujian variasinya dengan uji f. Hipotesa diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel t h t t atau diperoleh p 0,05. Untuk pengaruh yang dominan ditentukan oleh p yang terkecil atau R 2 parsial yang terbesar.

3. Uji Simultan Uji F

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Pada uji F ini ditentukan nilai F tabel dapat dilihat pada tabel F dengan menggunakan rumus : 1 1 2 2     k n R k R F b Dimana : R 2 = koefisien korelasi berganda Universitas Sumatera Utara 31 k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel Dalam hal ini α = 0,05 atau Confidence Interval CI = 95.

4. Uji Parsial Uji t

Uji parsial digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial atau masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji t dilakukan dengan menentukan nilai kritis terlebih dahulu. Yaitu dengan menentukan nilai thitung dengan t tabel. Pada uji t ini ditentukan nilai t tabel Keterangan : df : derajat kebebasan dapat dilihat pada tabel t dengan menggunakan rumus df : n – k -1. Keterangan : df : derajat kebebasan n : jumlah sampel k : jumlah variabel bebas Untuk menguji secara parsial melalui uji t dalam untuk mencari tingkat dominansi pengaruh setiap variabel bebas independent variables terhadap variabel terikat dependent variabel dengan rumus : 1 2 2 s r n Rs t    Dimana : r s = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel t = besarnya nilai t hitung Universitas Sumatera Utara 32 Dalam hal ini α = 0,025 meskipun tingkat kepercayaan confidence interval 95, dengan alasan pengujian ini berada pada distribusi normal.

3.8.2.2. Model Analisis Data Regresi Sederhana

Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Pembantu KCP Medan USU, digunakan model Analisis Regresi Sederhana dengan rumus : e bx a Y    Dimana : Y = loyalitas nasabah a = konstanta b = koefisien regreso variabel x x = kepuasan nasabah e = term of error Pengujian ini menggunakan α = 0,025 atau tingkat kepercayaan 95, apabila dengan uji F maka α = 0,05

3.9. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model yang telah dimasukkan serangkaian data. Masalah ini sering disebut dengan pengujian asumsi klasik yang didalamnya termasuk pengujian normalitas, heterokedastisits, dan multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 33

3.9.1. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso dalam Santoso, 2001 yaitu : a. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.9.2. Uji Multikolinearitas

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelsi yang besar antara variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji collinearty statistic. Menurut Santoso 2001 dalam melakukan uji multikolineritas harus diketahui terlebih dahulu Variance Inflation Factor VIF. Nilai VIF dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : Variance Inflation Factor VIF = 2 1 1 Ri  Tolerance = 1 – R 2 Pedoman pengambilan keputusan menurut Santoso 2001 sebagai berikut : a. Jika Variance Inflation Factor VIF 5, maka terdapat persoalan multikolinearitas yang serius diantara variabel bebas. Universitas Sumatera Utara 34 b. Jika Variance Inflation Factor VIF ≤ 5, maka terdapat persoalan multikolinearitas yang bias ditolerir diantara variabel bebas.

3.9.3. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi ke observasi lainnya. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur, bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso, 2001. Universitas Sumatera Utara 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Pembantu Medan USU 4.1.1.1. Sejarah Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Pembantu Medan USU Bank Mandiri didirikan pada tanggal 02 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah, yaitu: Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tidak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan kesemua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Selain itu, Bank Mandiri berhasil mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system legacy yang terpisah. Universitas Sumatera Utara 36

4.1.1.2. Visi Misi Bank Mandiri Persero, Tbk Kantor Cabang Pembantu Medan USU

1. Visi Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.

2. Misi

a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar. b. Mengembangkan sumber daya manusia professional. c. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder. d. Melaksanakan manajemen terbuka. e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan. Berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham.

3. Budaya TIPCE  Trust