Deskripsi Hasil Penelitian

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Implementasi Kurikulum Di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado

Kurikulum 2013 merupakan salah satu kebijakan pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kurikulum 2013 didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan genarasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap. kreatif, mandiri serta bertanggung jawab.

Kurikulum ini mulai diimplementasikan oleh pemerintah secara bertahap pada tahun pelajaran 2013/2014. Namun di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado baru mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini pada tahun ajaran 2014/2015 . Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Model Manado.

Madrasah Aliyah Negeri Model Manado baru mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini pada bulan Juli 2014. Karena Madrasah Aliyah Negeri Model Manado juga termasuk sekolah percontohan dalam implementasi kurikulum 2013 bagi sekolah lain. 1

1 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang. Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus 2015 di Ruangan WaKa

Hal ini juga diungkapkan oleh beliau dalam sesi wawancara lainnya : Karena Madrasah Aliyah Negeri Model Manado baru setahun

mengimplementasikan kurikulum 2013 ini, maka dalam implementasinya kami melakukan secara bertahap yang dimulai pada kelas X (sepuluh), sedangkan pada kelas XI (sebelas) dan XII (duabelas) masih menggunakan

kurikulum yang lama yakni kurikulum KTSP. 2 Hal ini juga serupa dengan yang diungkapkan oleh ibu Animar Mereh

S.Ag Sekolah kami (Madrasah Aliyah Negeri Model Manado) baru

mengimplemntasikan kurikulum 2013 pada tahun lalu yaitu tepatnya pada Bulan Juli 2014 dan diterapkan untuk seluruh mata pelajaran termasuk mata pelajaran Aqidah Akhlak. 3

Meski baru setahun Madrasah Aliyah Negeri Model Manado mengimplementasikan Kurikulum 2013 tidak dapat dipungkiri bahwa perlunya usaha-usaha dari pihak sekolah untuk mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum baru ini.

a) Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik yang melibatkan proses mental, fisik melalui interaksi didalam kelas. Proses pembelajaran peserta didik diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

Dalam kurikulum baru ini pendidik tidak dituntut untuk berperan aktif selama proses pembelajaran melainkan pendidik hanya berperan sebagai fasilitator.

2 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang. Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus 2015 di Ruangan WaKa

3 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus 2015

Hal ini sejalan dengan pernyataan guru Aqidah Akhlak. Selama kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 ini, yang khususnya

pada mata pelajaran saya (Aqidah Akhlak) saya hanya sebagai fasilitator saja dan kemudian siswa yang harus lebih berperan aktif. 4

Dengan proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik yang lebih aktif diharapkan mampu memancing atau menumbuhkan semangat peserta didik yang lebih kreatif, mandiri, jujur, dan bertanggung jawab. Hal ini juga sesuai dengan penuturan salah satu peserta didik.

Dalam kurikulum baru ini kami para peserta didik dituntut untuk lebih berperan aktif, dan menurut saya hal ini menjadikan saya lebih kreatif

terutama dalam berpikir. 5 Hal ini juga serupa dengan yang diungkapkan oleh bapak Taufik Raharja

selaku Waka Kurikulum Pembelajaran pada kurikulum 2013 ini sangat berbeda dengan kurikulum

sebelumnya yaitu kurikulum KTSP karena pada kurikulum ini lebih menggunakan pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah. Dimana peserta didik di ajarkan untuk mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan sehingga hal ini dapat memotivasi peserta didik untuk

berperan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. 6 Dalam Kurikulum 2013 ini pendidik dapat memberi ruang kepada peserta

didik untuk mengembangkan kreatifitas serta keterampilan yang dapat dijadikan bekal untuk menggapai kesuksesan dimasa depan.

4 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus 2015.

5 Hasil wawancara dengan Abu Ayub Al-Anshari Uno, sebagai siswa kelas XI IPS 2 di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015.

6 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang. Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus di Ruangan WaKa 6 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang. Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus di Ruangan WaKa

Dalam proses pembelajaran, metode yang saya gunakan sangat bervariasi, seperti aktif debat, reward dan juga metode ceramah masih sering saya gunakan. 7

Dengan beragam metode pembelajaran diharapkan pembelajaran akan lebih menyenangkan serta peserta didik lebih mudah dalam menerima dan memahami materi. Hal ini sesuai dengan penturan salah seorang peserta didik.

Cara mengajarnya sangat bagus, dalam pembelajaran kebanyakan kami yang lebih aktif karena ibu sering melakukan debat atau diskusi sehingga kebanyakan dari kami mencari jawaban sendiri. 8

Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran, peserta didiklah yang harus lebih aktif untuk mendapatkan informasi-informasi sehingga keadaan seperti inilah yang menuntut guru agar lebih kreatif dan profesional dalam melaksanakan pembelajaran beserta peserta didik.

7 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus 2015.

8 Hasil wawancara dengan Putri Lihawa, sebagai siswa kelas XI MIPA 1, Di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015 8 Hasil wawancara dengan Putri Lihawa, sebagai siswa kelas XI MIPA 1, Di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015

Pada kurikulum 2013 ini penilaian harus dilakukan sesuai dengan prinsip- prinsip yang ada dan juga harus dilakukan secara objektif sehingga tidak ada pihak yang dirugikan apalagi peserta didik. Namun tentu saja penilaian secara

objektif ini telah berlaku sejak kurikulum sebelumnya. 9 Secara teknis penilaian dalam kurikulum 2013 ini pelaksanaanya lebih

terperinci dan hal itulah yang menjadi salah satu pembeda dari penilaian kurikulum sebelumnya. Namun karena kurikulum ini baru diterapkan maka butuh waktu bagi ibu Animar Mereh untuk memahami teknis penilaian tersebut. Hal itu sesuai dengan pernyataan beliau.

Karena penilaian dalam kurikulum 2013 ini baru saja diterapkan disekolah kami (Madrasah Aliyah Negeri Model Manado) dan penilaiannya lebih terperinci dan menyeluruh maka saya masih membutuhkan waktu untuk

memahami teknis penilaiannya. 10

9 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang. Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus di Ruangan WaKa

10 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus 2015.

Semua mata pelajaran yang ada di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado dalam aspek penilaiannya harus bersifat objektif dan menekankan pada beberapa aspek penilaian seperti aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Dalam penilaian ini, saya selaku guru selalu berusaha untuk memberikan nilai secara objektif, ada juga aspek-aspek penting penilaian dalam kurikulum baru

ini seperti aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 11 Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Zaitun Syaus selaku guru Bahasa Arab.

Pada kurikulum baru ini, penilaiannya lebih terperinci, karena ada beberapa aspek yang perlu dinilai, namun tidak lepas dari itu bahwa yang paling utama

dalam penilaian adalah penilaian secara objektif. 12 Hal ini juga serupa dengan yang dikatakan oleh salah satu siswa di

Madrasah Aliyah Negeri Model Manado Dalam memberikan nilai khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak saya

rasa ibu selalu memberikan nilai secara adil. Tidak memilih-memilih siswa. Dalam memberikan nilai bukan cuma hasil evaluasi saja yang dilihat

melainkan sikap kita didalam kelas juga dilihat untuk diberikan nilai. 13 Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik maka

dapat dilakukan penilaian. Penilaian yang dilakukan berdasarkan indikator- indikator pencapaian hasil belajar dari peserta didik baik dari segi kognitifnya, afektif maupun psikomotoriknya.

11 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus 2015.

12 Hasil wawancara dengan ibu Zaitun syaus selaku guru mata pelajaran Bahasa Arab diruang guru, pada tanggal 7 November 2015.

13 Hasil wawancara dengan Hamdy Sulaiman , sebagai siswa kelas XI MIPA 1, Di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015

Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan oleh bapak Totok Dwi Harianto selaku guru Matematika. Untuk mengetahui perkembangan peserta didik, kita sebagai pendidik perlu

melakukan penilaian yang dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek kognitif, afektif serta psikomotoriknya 14

Berbagai aspek penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 ini haruslah berjalan beriringan dan saling berhubungan antara aspek penilaian yang satu dengan yang lainnya. Artinya setiap pelaksanaan penilaian pendidik tidak boleh hanya terpaku pada satu aspek penilaian saja.

Dengan berpegang pada aspek-aspek penilaian tersebut, diharapkan penilaian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan semua pihak dan juga agar dapat mendapatkan informasi yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar dari peserta didik.

2. Permasalahan yang Terjadi Dalam di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado.

Kurikulum 2013 merupakan jawaban terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat, karena kurikulum 2013 ini disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam mengadapi tantangan dari perubahan zaman yang terus berubah-ubah. Dalam implementasi kurikulum 2013 ini tentu saja tidak berjalan dengan mulus dan masih memiliki beberapa kendala.

Pada awal implementasi kurikulum 2013 di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado pelaksanaanya mengalami beberapa kendala, antara lain minimnya pengetahuan dari pendidik mengenai kurikulum 2013 ini sehingga

14 Hasil wawancara dengan bapak Totok Harianto selaku Guru Mata Pelajaran Matetamtika di Pendopo sekolah, pada tanggal 7 November2015.

dalam proses pembelajaran masih mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh bapak Taufi Budi Raharja S.Pd

Dalam implementasi kurikulum 2013 terdapat banyak aspek yang perlu diperhatikan dan kami selaku pihak sekolah masih mengalami beberapa kesulitan akan hal tersebut, karena minimnya pengetahuan tentang kurikulum

2013. 15 Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Animar Mereh S.Ag selaku pendidik di

Madrasah Aliyah Negeri Model Manado. Berhubung ini merupakan kurikulum yang baru diimplementasikan tidak

dapat dipungkiri bahwa saya juga selaku pendidik masih minim pengetahuan tentang kurikulum 2013 ini. 16

Rata- rata pemahaman para pendidik yang ada di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado mengenai Kurikulum 2013 hanya sebatas teori saja, hal itu dapat dilihat dari hasil wawancara beberapa orang pendidik. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Drs. Samsi Bachmid selaku guru mata pelajaran Kesenian.

Berhubung ini merupakan kurikulum yang baru jadi sejauh ini saya juga belum memahami secara jelas tentang kurikulum 2013, yang saya tahu bahwa kurikulum ini merupakan kurikulum yang baru yang diterapkan oleh pemerintah karena menggantikan kurikulum lama yaitu kurikulum KTSP. Dalam kurikulum ini lebih menitik beratkan pada perubahan sikap dimana peserta didik harus berbudi pekerti luhur dan taat kepada Tuhan Yang Maha

Esa. 17

15 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus di Ruangan WaKa

16 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus 2015.

17 Hasil wawancara dengan bapak Drs. Samsi Bachmid, selaku guru mata pelajaran Kesenian diruang guru, pada tanggal 7 Novemeber 2015.

Hal ini juga serupa dengan apa yang diungkapkan oleh bapak Totok Harianto selaku guru mata pelajaran Matematika. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru diterapkan oleh sekolah

kami (MAN Model Manado), dan saya rasa kurikulum ini sangat berat dan susah dibandingkan kurikulum sebelumnya. Hal ini dilihat dari segi

pembuatan RPP, isi materi maupun penilaian harus lebih terperinci. 18 Hal ini juga diungkapakan oleh ibu Zaitun Syaus selaku guru mata

pelajaran Bahasa Arab. Saya juga belum memahami secara utuh tentang kurikulum 2013 ini, yang

saya tahu kurikulum ini adalah kurikulum yang baru diterapkan, dan menurut saya banyak perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum yang sebelumnya (KTSP). Mulai dari metode pembelajarannya yang lebih menuntut peserta didik yang harus berperan aktif serta penilaiannya yang lebih banyak. 19

Meski masih terbatasnya pemahaman pendidik mengenai kurikulum 2013 tetapi hal itu tidak membuat pendidik menyerah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Pendidik sebagai ujung tombak diharapkan mampu untuk berusaha mensukseskan pembelajaran dalam situasi dan kondisi yang sesulit apapun itu. Karena pendidik haruslah siap dan benar-benar serius dalam upaya mengimplementasikan kurikulum 2013 karena Persoalan pendidik dirasakan sangat penting karena apabila pendidik tidak siap dan serius dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 maka sebaik apapun kurikulum tersebut maka tidak akan membawa perubahan dalam dunia pendidikan nasional

18 Hasil wawancara dengan bapak Totok Harianto selaku Guru Mata Pelajaran Matetamtika di Pendopo sekolah, pada tanggal 7 November2015.

19 Hasil wawancara dengan ibu Zaitun syaus selaku guru mata pelajaran Bahasa Arab diruang guru, pada tanggal 7 November 2015.

Dalam kurikulum 2013, struktur kurikulumnya sedikit ada perubahan bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya (KTSP). Salah satu perubahan tersebut terletak pada penambahan jam belajar yang dibebankan kepada peserta didik. Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam perminggu sebesar 4-6 jam. Sehingga untuk kelas X bertambah dari 45 jam menjadi 51 jam belajar perminggu. Karena perubahan jam belajar ini, peserta didik belum terbiasa atau belum bisa beradaptasi, karena semula peserta berawal dari SMP/MTS yang jam belajarnya hanya 32 jam perminggu. Hal ini juga disampaikan oleh bapak Taufik Budi Raharja Selaku WaKa Kurikulum

Dalam kementrian Agama pada kurikulum sebelumnya (KTSP) siswa dibebankan jam belajar sebanyak 45 jam per minggu namun dalam kurikulum 2013 ini jam belajarnya bertambah menjadi 51 jam perminggu. Sehingga yang biasanya siswa kelas X pulang pada jam 13.00 tetapi sekarang jam

pulang mereka menjadi jam 15.00. 20 Demikian juga pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah

Negeri Model Manado yang menjadi permasalahan dalam implementasinya adalah jam pelajarannya. Hal ini disampaikan oleh guru mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Sejauh ini yang menjadi permasalahan dalam implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran saya (Aqidah Akhlak) adalah terletak pada jam pelajarannya, dimana jam pelajaran dari Aqidah Akhlak terletak pada bagian akhir jam belajar. Dan di jam-jam tersebut kondisi peserta didik tidak lagi sama saat di awal jam pelajaran. 21

20 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang. Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus di Ruangan WaKa

21 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus 2015.

Hal ini juga disampaikan oleh peserta didik. Pada kurikulum baru ini jam belajar kami ditambahkan. Dan biasanya kami

pulang jam 1 dan karena kurikulum baru jadi sekarang kami pulang lebih lama lagi. Hal itu membuat kami menjadi malas atau tidak bersemangat menerima pelajaran apalagi di jam terakhir. Mungkin hal itu karena kami

belum terbiasa dengan tambahan jam belajarnya. 22 Pada dasarnya proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 ini berpusat

pada peserta didik, maksudnya pembelajaran harus dirancang bahwa yang menjadi subjek dalam pembelajaran adalah peserta didik, sedangkan pendidik hanyalah berperan sebagai fasilitator dan salah satu dari sumber belajar bagi peserta didik, dengan kata lain bahwa dalam proses pembelajaran yang berlangsung peserta didiklah yang harus lebih aktif untuk mndapatkan informasi- informasi mengenai materi yang diberikan dalam pembelajaran. sehingga hal tersebut dapat mengembangkan kreativitas dan menumbuhkan motivasi dari peserta didik. Akan tetapi hal tersebut bertolak belakang dengan keadaan yang peneliti temui dilapangan.

Karena perubahan jam pelajaran tersebut sehingga berdampak pada proses pembelajaran. termasuk juga dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang terletak diakhir jam belajar sehingga kebanyakan dari peserta didik tidak lagi aktif atau tidak bersemangat dalam proses pembelajaran.

22 Hasil wawancara dengan Putri Lihawa, sebagai siswa kelas XI MIPA 1, Di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015

Hal ini disampaikan oleh guru mata pelajaran Aqidah Akhlak. Berhubung peserta didik yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan Jam

belajar sehingga hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran. apalagi jam pelajaran dari Aqidah Akhlak berada di akhir jam belajar sehingga

peserta didik mulai tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 23 Hal ini juga sama dengan yang disampaikan oleh peserta didik.

Saat jam pelajaran Akidah Akhlak atau mata pelajaran lainnya yang terletak di akhir jam belajar, terkadang saya sudah tidak bersemangat atau bisa dibilang tidak siap menerima materi dan kurang memperhatikan guru saat ada

didepan kelas. 24 Pendidik sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum 2013

harus lebih bijaksana dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam implementasi kurikulum baru ini. Diharapkan dengan permasalahan yang terjadi tidak menjadikan alasan untuk tidak mengimplementasikan kurikulum 2013 secara maksimal.

3. Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan yang Terjadi dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado.

Implementasi kurikulum 2013 ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan tentu saja hal ini membuat kurikulum 2013 tidak bisa berjalan dengan optimal . Diantaranya adalah permasalahan mengenai minimnya pengetahuan atau wawasan dari pendidik tentang kurikulum baru ini atau kurikulum 2013. Persoalan mengenai pendidik sangatlah penting karena pendidik yang menjadi ujung tombak dari implementasi kurikulum 2013 ini.

23 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus

24 Hasil wawancara dengan Arief Langga , sebagai siswa kelas XI MIPA 3, Di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015

Pendidik haruslah memiliki pengetahuan atau wawasan untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 ini. Sehingga untuk mengatasi permasalah tersebut maka diperlukan sosialisasi atau pelatihan-pelatihan terhadap pendidik mengenai implementasi kurikulum 2013 ini.

Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapakan oleh bapak Taufik Budi Raharja S.Pd selaku Wakil Kepala bidang kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pendidik itu merupakan ujung tombak dari implementasi kurikulum 2013, sehingga bagaimana bisa menjalankan kurikulum ini jika pendidik tidak memiliki wawasan mengenai implementasi kurikulum 2013. Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut kami pihak sekolah mengadakan pelatihan-pelatihan atau sosialisasi terkait dengan implementasi kurikulum 2013, dengan cara kami mengundang pengajar atau narasumber dari Balai Diklat Keagamaan Provinsi Sulawesi Utara dan yang

menjadi pesertanya adalah pendidik-pendidik dari kelas X (sepuluh). 25

Hal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh ibu Animar Mereh S.Ag selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak. Dalam implementasi kurikulum 2013 ini kami selaku pendidik perlu bekal

yang matang atau wawasan mengenai kurikulum ini, sehingga diperlukan pelatihan-pelatihan terkait kurikulum 2013 ini. Maka dari itu pihak dari sekolah (Madrasah Aliyah Negeri Model Manado) kami mendatangkan pelatih-pelatih dari Balai Diklat Keagamaan yang ahli dibidang kurikulum dan kami pendidik khusunya kelas X (sepuluh) yang menjadi pesrta dalam pelatihan tersebut.

Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang terkait dengan kurikulum 2013 ini diharapkan kurikulum 2013 dapat diimplementasikan secara optimal dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang telah direncanakan.

25 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus di Ruangan WaKa

Mengenai kondisi peserta didik yang belum terbiasa dengan penambahan jam pelajaran sehingga pihak sekolah memberikan waktu istirahat yang panjang bagi peserta didik yaitu 60 menit dijam istirahat yang ke 2 agar peserta didik dapat menghilangkan rasa lelah, penat maupun jenuh selama belajar.

Hal ini diungkapkan oleh bapak Taufik Budi Raharja S.Pd selaku Wakil Kepala bidang kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado. Berhubung ada penambahan jam belajar dalam kurikulum 2013 maka

dilakukannya 2 kali istirahat terhadap peserta didik, dan di jam istirahat yang ke 2 waktu yang kami berikan agak lebih lama yaitu 60 menit, sehingga peserta didik dapat menghilangkan rasa lelah, penat maupun jenuh selama belajar. kami juga pihak sekolah memfasilitasi kelas dengan pendingin ruangan (AC) hal tersebut agar peserta didik rileks dalam proses pembelajaran dikelas. 26

Hal ini juga serupa dengan yang diungkapkan oleh seorang peserta didik Kami diberikan 2 kali waktu istirahat dan diisitrahat yang ke 2 waktunya agak

lebih lama yaitu satu jam. Sehingga kami masih bisa menghilangkan rasa lelah kami. Apalagi juga didalam kelas terdapat pendingin ruangan jadi kami

bisa lebih fokus dalam belajar karena tidak kepanasan. 27 Peserta didik yang belum bisa beradaptasi dengan penambahan jam belajar

berdampak pada proses pembelajaran karena membuat mereka merasa jenuh dan tidak bersemangat pembelajaran di akhir jam belajar. Apalagi jam mata pelajaran Aqidah Akhlak selalu diakhir jam belajar sehingga membuat pendidik harus lebih kreatif lagi untuk menumbuhkan semangat belajar.

26 Hasil wawancara dengan bapak Taufik Budi Raharja selaku Wakil Kepala Bidang Kurikulum, pada tanggal 15 Agustus di Ruangan WaKa

27 Hasil wawancara dengan Putri Lihawa, sebagai siswa kelas XI MIPA 1, Di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015

Namun hal tersebut tidak membuat pendidik menyerah dalam implementasi kurikulum 2013. Sebagai solusinya pendidik menggunakan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik kembali bersemangat.

Hal ini diungkapkan oleh guru mata pelajaran Aqidah Akhlak. Karena peserta didik belum terbiasa dengan penambahan jam belajar yang

sering membuat mereka tidak bersemangat dalam pembelajaran maka saya melakukan metode-metode pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar mereka. Seperti saya adakan aktif debat , games-games serta

kuis. 28 Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu peserta didik di Madrasah Aliyah

Negeri Model Manado. Saya sangat senang dengan cara belajarnya ibu Animar atau guru Aqidah

Akhlak karena disaat kami merasa lelah atau sudah tidak bersemangat dengan belajar didalam kelas, maka beliau melakukan berbagai cara seperti bermain games atau membuat debat kelompok. Dan hal itu membuat kami bisa

bersemangat lagi dalam belajar. 29 Dengan melihat keadaan tersebut maka diharapkan dari segi pendidik agar

mampu untuk melakukan berbagai cara atau metode untuk memantapkan implementasi kurikulum 2013 khususnya di Madrasah Aliyah Negeri Model Manado yang menjadi sekolah bagi percontohan implementasi kurikulum 2013 di Sulawesi Utara.

28 Hasil wawancara dengan ibu Animar Mereh, S.Ag., selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di Ruang guru, pada tanggal 17 Agustus

29 Hasil wawancara dengan Rezaldy M , sebagai siswa kelas XI MIPA V, Di pendopo sekolah pada tanggal 15 Agustus 2015