Kurikulum 2013

Tabel 1. Struktur kelompok mata pelajaran wajib Mata Pelajaran

Alokasi Waktu Belajar Per Minggu

Kelompok A (wajib)

X XI XII

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Sejarah Indonesia

6. Bahasa Inggris

Kelompok B (Wajib)

7 Seni Budaya (termasuk muatan local)

8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan

9 Prakarya dan kewirausahaan

Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik

42 44 44 Keterangan:

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh

1. Kelompok Mata Pelajaran Wajib.

a) Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B adalah mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

24 Ibid., h. 46 24 Ibid., h. 46

c) Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah.

d) Satuan pelajaran dapat menambah jam pelajaran perminggu dari yang telah ditetapkan oleh struktur diatas.

e) Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan pesrta didik.

f) Kegiatan ektrakulikuler terdiri atas pramuka, UKS, PMR dan lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dimasing-masing satuan

g) Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Aliyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama.

Tabel 2. Struktur Mata Pelajaran Peminatan Mata Pelajaran

kelas

X XI XII Kelompok A dan B ( wajib)

Kelompok C (Peminatan) Peminatan Matematika Dan Sains

1 Matematika

2 Biologi

I 3 Fisika

4 Kimia

Peminatan Sosial

1 Geografi

2 Sejarah

II 3 Sosiologi dan Antropologi

4 Ekonomi

Peminatan Bahasa

1 Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Bahasa dan Sastra Inggirs

III 3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya

3 4 4 Mata Pelajaran Pilihan Dan Pendalaman Pilihan Lintas Minat dan Pendalaman Minat

4 Antropologi

6 4 4 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh Kelompok Mata Pelajaran Peminatan

Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan untuk memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran tertentu sesuai dengan minat keilmuannya Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan untuk memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran tertentu sesuai dengan minat keilmuannya

b). Kompetensi Inti Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. 25

Dalam kurikulum 2013, kompetensi inti mencangkup beberapa aspek, diantaranya spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasian muatan pembelajaran. Kompetensi inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan dengan mempelajari setiap matapelajaran.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual (sikap terhadap Tuhan Yang Maha Esa)

2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi sikap sosial (sikap terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap lingkungan.

3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan

4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

25 Ibid., h. 48

Uraian tentang kompetensi inti untuk jenjang Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah pada tabel berikut: 26

Tabel 3. Kompetensi Inti

KOMPETENSI INTI

KELAS X

KELAS XI

KELAS XII

1.Menghayati

dan 1.Menghayati dan mengamalkan ajaran yang mengamalkan

dan 1.Menghayati

mengamalkan ajaran yang dianutnya

ajaran

yang

dianutnya 2.Mengembangkan perilaku 2.Mengembangkan

dianutnya

perilaku 2.Mengembangkan perilaku (jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah jawab, peduli, santun, ramah jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, lingkungan, gotong royong, lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, kerja sama,

disiplin, tanggung (jujur,

disiplin,

tanggung (jujur,

cinta damai, kerja sama, cinta damai, responsif dan produktif) dan responsif dan produktif) dan responsif dan produktif) dan menunjukan sikap sebagai menunjukan

sikap sebagai menunjukan sikap sebagai bagiandari

solusi atas bagiandari solusi atas berbagai bagiandari solusi atas berbagai

permasalahan permasalahan bangsa dalam berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi berinteraksi

efektif bangsa dalam berinteraksi secara

secara

efektif dalam lingkungan sosialdan alam alam

efektif

dalam dalam lingkungan sosialdan secara

dalam lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan menempatkan

serta

sebagai serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa cerminan bangsa dalam

diri

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

dalam 3.memahami

dan 3.memahami dan menerapkan 3.memahami dan menerapkan

pengetahuan pengetahuan konseptual, menerapkan pengetahuan konseptual, procedural dalam prosedural

ilmu konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan teknologi, pengetahuan teknologi, seni, ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya dan humaniora budaya dan humaniora dengan seni, budaya dan humaniora dengan

dalam

wawasan wawasan kemanusiaan, dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban peradaban terkait fenomena kenegaraan, dan peradaban terkait

kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan, dan kemanusiaan,

fenomena dan kejadian, serta menerapkan menerapkan

serta terkait

pengetahuan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada procedural pada bidang kajian pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik yang spesifik sesuai dengan bidang kajian yang spesifik sesuai dengan berkat dan berkat dan minatnya untuk sesuai dengan berkat dan minatnya untuk memecahkan memecahkan masalah

minatnya untuk memecahkan masalah.

masalah 4.mencoba, mengolah dan 4.mencoba,

dan 4.mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret dan abstarak terkait dengan dan abstarak terkait dengan dan abstarak terkait dengan pengembangan dari

mengolah

yang pengembangan dari yang dipelajarinya

yang pengembangan

dari

di sekolah dipelajarinya di sekolah secara dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu mandiri

mampu secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai menggunakan metode sesuai menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.

dan

dengan kaidah keilmuan.

dengan kaidah keilmuan.

26 Ibid., h. 54

6. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013 Mengenai tujuan dan fungsi kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Undang-Undang Sisdiknas ini disebutkan bahwa fungsi kurikulum ialah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara tujuammya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Mengenai tujuan kurikulum 2013 , seacara khusus menurut Fadillah dalam bukunya Implementasi Kurikulum 2013 yaitu

1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

2. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

3. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dalam menyiapkan semua administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang yang digunakan dalam pembelajaran.

4. Meningkatkan peran pemerintah pusat dan daerah serta warga masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum ditingkat satuan pendidikan.

5. Meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum 2013 sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah. Tujuan- tujuan tersebut didasarkan pada pengembangan Kurikulum 2013 yang disosialisasikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 27