Cara Penularan Hepatitis B
Ada variasi antara daerah, negara dan benua untuk onset usia dimana transmisi atau penularan berlangsung. Pada daerah dengan endemisitas tinggi
infeksi sering terjadi pada usia dini, ditularkan secara vertikal dari ibu ke anak maupun horizontal diantara anak kecil. Sedangkan pada d aerah dengan
endemisitas sedang sampai tinggi antara 8-20 infeksi terjadi pada umur yang lebih tua, ditularkan secara horizontal pada masa anak dengan kontak erat seperti
penggunaan sikat gigi, pisau cukur atau berciuman, dan kontak seksual pada dewasa muda. Sebaliknya pada daerah dengan prevalensi rendah penularan secara
horizontal terjadi oleh penyalahgunaan obat, penggunaan instrumen yang tidak steril pada klinik gigi, jarum suntik, tindik daun telinga, dan tato Arief , 2012.
Di banyak negara maju Eropa Barat dan Amerika Utara, pola penularan berbeda dengan negara berkembang. Sebagian besar infeksi di negara maju
ditularkan selama dewasa muda dengan aktivitas seksual dan penggunaan narkoba suntikan. Virus hepatitis B ditularkan melalui kontak darah-ke-darah langsung
atau kontak dengan air mani dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi seperti pada penularan hepatitis B secara s eksual homoseksual atau heteroseksual
dihasilkan karena paparan mukosa membran dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi Askarian, et al., 2011.
Tindakan menyusui yang dilakukan oleh ibu yang positif HBsAg tidak meningkatkan risiko penularan ke bayi, dan karena itu tidak kontraindikasi,
asalkan bayi diberi immunoprophylaxis Geeta, and Riyaz, 2013. HBsAg dapat dideteksi di semua cairan tubuh. Namun, hanya darah, cairan
vagina, cairan menstruasi, dan air mani yang telah terbukti menular. Penularan juga bisa terjadi melalui perkutan dan melalui paparan permukosa cairan tubuh
yang menular. Paparan perkutan yang telah terbukti menyebabkan transmisi hepatitis B antara lain transfusi darah yang belum diskrining atau produk darah,
berbagi jarum suntik yang tidak steril untuk penggunaan narkoba i ntravena, hemodialisa, akupunktur, tato dan luka -luka dari benda tajam yang terkontaminasi
WHO, 2002. Dokter adalah kelompok yang memiliki resiko tinggi terhadap infeksi
virus hepatitis B yang didapat melalui kontak dengan pasien dan luka akibat jarum
suntik, khususnya selama periode pelatihan profesional. Bahkan, virus hepatitis B telah jelas dibuktikan jauh lebih menular dibandingkan Human Immunodeficiency
Virus HIV dalam pengaturan perawatan kesehatan kerja Gioula, et al., 2008. Tidak ada bukti yang m eyakinkan bahwa infeksi melalui udara dapat
terjadi dan juga tidak ada bukti bahwa kotoranfeses bukanlah sumber infeksi, karena virus tidak aktif pada enzim yang berasal dari mukosa usus atau berasal
dari flora bakteri. Hepatitis B tidak ditularkan oleh m akanan yang terkontaminasi
atau air yang terkontaminasi, serangga atau vektor WHO, 2013. 2.1.7. Komplikasi Hepatitis B
Setelah umur rata-rata 30 tahun, 30 dari pasien dengan hepatitis B kronis aktif akan berkembang menjadi sirosis . Dekompensasi hati terjadi pada sekitar
seperempat dari pasien sirosis dengan hepatitis B selama periode lima tahun, dimana 5-10 yang lainnya akan terus berkembang menjadi kanker hati. Tanpa
pengobatan, sekitar 15 pasien dengan sirosis akan meninggal dalam waktu 5 tahun.
Gambar 2.2 Perjalanan Infeksi Hepatitis B Kronis
Sumber: WHO, 2011. Resiko untuk karsinoma hepatoseluler
pada orang yang terinfeksi hepatitis B kronik adalah sekitar 10-25. Mereka yang mempunyai resiko lebih
tinggi untuk mengembangkan kanker hati adalah laki-laki dewasa dengan
penyakit sirosis yang pertama kali terjangkit hepatitis B pada usia dini. Sekitar 80 dan 90 dari pasien karsinoma hepatoseluler memiliki penyakit sirosis yang
mendasarinya. Lebih dari 50 kasus karsinoma hepatoseluler di seluruh dunia dan 70-80 kasus karsinoma hepatoseluler di daerah endemik hepatitis B
disebabkan oleh virus hepatitis B. Nilai median untuk kelangsungan hidup pasien dengan karsinoma hepatoseluler adalah 5 bulan tanpa perawatan yang tepat,
yang meliputi operasi, perawatan perkutan, iradiasi hati dan kemoterapi WHO, 2011.