Faktor Risiko Hepatitis B

Mahasiswa termasuk mahasisw a Fakultas Kedokteran juga merupakan kelompok yang mempunyai resiko tinggi untuk menderita h epatitis B. Infeksi hepatitis B adalah penyakit utama pasca transfusi di negara maju karena window period yang panjang, mutan hepatitis B, viremia yang rendah kesulitan untuk PCR pada sampel yang dikumpulkan dan infektivitas sangat tinggi. Upaya vaksinasi orang yang berada dalam kelompok risiko m empunyai keterbatasan karena kesulitan dalam mengidentifikasi calon yang termasuk kelompok berisiko tinggi WHO, 2002.

2.1.6. Cara Penularan Hepatitis B

Virus hepatitis B dapat dideteksi dalam darah dan cairan tubuh air mani, air liur, cairan nasofaring, dan terdapat empat rute penularan yang utama: 1. Kontak seksual 2. Dari ibu ke anak dalam kandungan dan penularan saat kelahiran perinatal 3. Parenteral darah-ke-darah 4. Transmisi horizontal melalui kontak pribadi yang dekat atau berbagi barang yang terinfeksi. Rute transmisi ini terlihat terutama pada anak usia dini WHO,2012. Rute penularan hepatitis B yang paling dominan di dunia adalah rute perinatal. Jika seorang wanita karier hepatitis B hamil dan juga hepatitis B e antigennya HBeAg positif, bayinya yang baru lahir memiliki kemungkinan 90 menjadi terinfeksi dan menjadi hepatitis B karier. Dari jumlah tersebut, 25 aka n mati pada saat dewasa karena penyakit hati kronis atau kanker hati. Kondisi lain yang mendukung transmisi virus hepatitis B meliputi: 1. Menerima darah dan atau produk darah 2. Suntik, tato, tindik 3. Penetrasi tanpa kondom, hubungan seks secara anal dan vaginal 4. Transplantasi organ 5. Hemodialisis. Ada variasi antara daerah, negara dan benua untuk onset usia dimana transmisi atau penularan berlangsung. Pada daerah dengan endemisitas tinggi infeksi sering terjadi pada usia dini, ditularkan secara vertikal dari ibu ke anak maupun horizontal diantara anak kecil. Sedangkan pada d aerah dengan endemisitas sedang sampai tinggi antara 8-20 infeksi terjadi pada umur yang lebih tua, ditularkan secara horizontal pada masa anak dengan kontak erat seperti penggunaan sikat gigi, pisau cukur atau berciuman, dan kontak seksual pada dewasa muda. Sebaliknya pada daerah dengan prevalensi rendah penularan secara horizontal terjadi oleh penyalahgunaan obat, penggunaan instrumen yang tidak steril pada klinik gigi, jarum suntik, tindik daun telinga, dan tato Arief , 2012. Di banyak negara maju Eropa Barat dan Amerika Utara, pola penularan berbeda dengan negara berkembang. Sebagian besar infeksi di negara maju ditularkan selama dewasa muda dengan aktivitas seksual dan penggunaan narkoba suntikan. Virus hepatitis B ditularkan melalui kontak darah-ke-darah langsung atau kontak dengan air mani dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi seperti pada penularan hepatitis B secara s eksual homoseksual atau heteroseksual dihasilkan karena paparan mukosa membran dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi Askarian, et al., 2011. Tindakan menyusui yang dilakukan oleh ibu yang positif HBsAg tidak meningkatkan risiko penularan ke bayi, dan karena itu tidak kontraindikasi, asalkan bayi diberi immunoprophylaxis Geeta, and Riyaz, 2013. HBsAg dapat dideteksi di semua cairan tubuh. Namun, hanya darah, cairan vagina, cairan menstruasi, dan air mani yang telah terbukti menular. Penularan juga bisa terjadi melalui perkutan dan melalui paparan permukosa cairan tubuh yang menular. Paparan perkutan yang telah terbukti menyebabkan transmisi hepatitis B antara lain transfusi darah yang belum diskrining atau produk darah, berbagi jarum suntik yang tidak steril untuk penggunaan narkoba i ntravena, hemodialisa, akupunktur, tato dan luka -luka dari benda tajam yang terkontaminasi WHO, 2002. Dokter adalah kelompok yang memiliki resiko tinggi terhadap infeksi virus hepatitis B yang didapat melalui kontak dengan pasien dan luka akibat jarum