2.1.5. Faktor Risiko
Menurut WHO 2002, terdapat beberapa kelo mpok yang berisiko terinfeksi virus hepatitis B :
1. Anak yang baru lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B. 2. Anak-anak kecil di tempat perawatan anak yang tinggal di lingkungan
yang endemis. 3. Tinggal serumah atau berhubungan seksual suami -istri dengan
penderita. Risiko tertular untuk orang yang tinggal serumah terjadi karena menggunakan peralatan rumah tangga yang bisa terkena darah
seperti pisau cukur, sikat gigi. 4. Pekerja Kesehatan. Paparan terhadap darah secara rutin menjadi
potensi utama terjadinya penularan di kalangan kesehatan. 5. Pasien cuci darah
6. Pengguna narkoba dengan jarum suntik 7. Mereka yang menggunakan peralatan kesehatan bersama seper ti pasien
dokter gigi, dan lain lain. Karena itu, seharusnya dokter menggunakan alat sekali pakai atau mensterilkan alat setiap kali pemakaian.
8. Orang yang memberi terapi a kupuntur atau orang yang menerima terapi akupuntur.
9. Mereka yang tinggal di daerah endemis, atau seri ng bepergian ke daerah endemis hepatits B.
10. Mereka yang berganti-ganti pasangan, dan ketidaktahuan akan kondisi kesehatan pasangan.
11. Kaum homoseksual. Infeksi hepatitis B merupakan masalah kesehatan global utama. Penularan
secara vertikal adalah rute paling umum dalam penyebaran virus hepatitis B di banyak daerah endemis Chan, et al., 2012.
Paparan yang sering dan rutin terhadap darah atau serum adalah denominator umum dari kesehatan kerja. Ahli bedah, dokter gigi, dokter bedah
oral, patolog, petugas kesehatan di ruang operasi dan petugas kesehatan di ruang gawat darurat, dan pekerja laboratorium klinis mempunyai resiko tertinggi.
Mahasiswa termasuk mahasisw a Fakultas Kedokteran juga merupakan kelompok yang mempunyai resiko tinggi untuk menderita h epatitis B. Infeksi
hepatitis B adalah penyakit utama pasca transfusi di negara maju karena window period yang panjang, mutan hepatitis B, viremia yang rendah kesulitan untuk
PCR pada sampel yang dikumpulkan dan infektivitas sangat tinggi. Upaya vaksinasi orang yang berada dalam kelompok risiko m empunyai keterbatasan
karena kesulitan dalam mengidentifikasi calon yang termasuk kelompok berisiko tinggi WHO, 2002.
2.1.6. Cara Penularan Hepatitis B
Virus hepatitis B dapat dideteksi dalam darah dan cairan tubuh air mani, air liur, cairan nasofaring, dan terdapat empat rute penularan yang utama:
1. Kontak seksual 2. Dari ibu ke anak dalam kandungan dan penularan saat kelahiran
perinatal 3. Parenteral darah-ke-darah
4. Transmisi horizontal melalui kontak pribadi yang dekat atau berbagi barang yang terinfeksi. Rute transmisi ini terlihat terutama pada anak
usia dini WHO,2012. Rute penularan hepatitis B yang paling dominan di dunia adalah rute
perinatal. Jika seorang wanita karier hepatitis B hamil dan juga hepatitis B e antigennya HBeAg positif, bayinya yang baru lahir memiliki kemungkinan 90
menjadi terinfeksi dan menjadi hepatitis B karier. Dari jumlah tersebut, 25 aka n mati pada saat dewasa karena penyakit hati kronis atau kanker hati.
Kondisi lain yang mendukung transmisi virus hepatitis B meliputi: 1. Menerima darah dan atau produk darah
2. Suntik, tato, tindik 3. Penetrasi tanpa kondom, hubungan seks secara anal dan vaginal
4. Transplantasi organ 5. Hemodialisis.