Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Respo nden tentang Vaksinasi Hepatitis B
No. Pertanyaan Pernyataan
Jawaban Responden Benar
Salah F
F
10. Jadwal vaksinasi Hepatitis B pada bayi
54 69.2
24 30.8
11. Kontraindikasi vaksin Hepatitis B
65 83.3
13 16.7
12 Produk pencegahan Hepatitis B
67 85.9
11 14.1
13. Vaksinasi Hepatitis B
66 84.6
12 15.4
14. Jadwal vaksinasi Hepatitis B pada pekerja
kesehatan 66
84.6 12
15.4 15.
Booster vaksinasi Hepatitis B 57
73.1 21
26.9 Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, dari penelitian ini diperol eh bahwa
mayoritas dari responden menjawab pertanyaan -pertanyaan yang berkaitan dengan vaksinasi hepatitis B dengan benar yang meliputi pertanyaan 10 jadwal
vaksinasi pada bayi sebanyak 69.2, pertanyaan 1 1 kontraindikasi vaksin hepatitis B sebanyak 83 .3, pertanyaan 12 produk pencegahan hepatitis B
sebanyak 85.9, pertanyaan 13 vaksinasi hepatitis B sebanyak 84.6, pertanyaan 14 jadwal vaksinasi hepatitis B pada pekerja kesehatan sebanyak
84.6, dan pertanyaan 15 booster vaksinasi hepatitis B s ebanyak 73.1. Hanya 2 pertanyaan yang kurang dari 80 dijawab dengan benar yaitu pertanyaan nomor
10 dan nomor 15.
5.2. Pembahasan
Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tindakan seseorang. Menurut Notoadmodjo 2011, pengetahua n dapat
dipengaruhi oleh umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi. Dilihat dari hasil penelitian Tabel 5.3, maka diperoleh bahwa tingkat pengetahuan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 tentang penularan dan pen cegahan hepatitis B sebagian besar tergolong baik, yaitu
sebesar 65.4 responden. Untuk mahasiswa dengan tingkat pengetahuan kategori sedang diperoleh sebesar 30.8 , sedangkan untuk kategori kurang diperoleh
3.8.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiana D tahun 2011 pada 54 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang mengenai
pengetahuan, sikap dan praktik mahasiswa kedokteran terhadap pencegahan infeksi menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup terhadap
pencegahan infeksi 57,4. Penelitian lain yang dilakukan oleh Gioula G dkk
menunjukkan hanya 46,8 mahasiswa yang mengetahui tentang pencegahan infeksi hepatitis B
. Berdasarkan penelitian Novertha 2013
yang telah dilakukan di RS X pada bulan Desember - April 2013 terhadap 80 orang mahasiswa kepaniteraan klinik
sebagai responden mengenai tingkat pengetahuan dan praktik tentang pencegahan dan penularan infeksi hepatitis B
,
menunjukkan tidak ada satupun mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahua n yang baik, sebagian besar pengetahuan mahasiswa
termasuk dalam kategori cukup 67,5, dan 32,5 mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori buruk.
Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan metode penelitian, kuesioner yang digu nakan dan juga perbedaan
sampel yang mengikutsertakan berbagai fakultas. Selain itu, perbedaan sistem perkuliahan di universitas yang berbeda akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
mahasiswa tentang hepatitis B. Distribusi frekuensi pengetahuan responden te ntang cara-cara penularan
hepatitis B Tabel 5.4, dari penelitian ini diperoleh bahwa 2 dari 3 pertanyaan mengenai cara-cara penularan hepatitis B lebih dari 80 dijawab responden
dengan benar. Sedangkan pertanyaan lainnya kurang dari 80 dijawab responde n dengan benar. Hasil penelitian berkaitan dengan cara penularan infeksi hepatitis B
yang dilakukan Gioula G dkk juga menunjukkan hal serupa dengan hasil penelitian ini, dimana 86.2 mahasiswa mengetahui cara penularan infeksi
hepatitis B. Penelitian lain yang dilakukan oleh Keseima dkk pada tahun 2011 tentang pengetahuan terhadap hepatitis B pada petugas kesehatan di ruang operasi
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai faktor risiko terinfeksi hepatitis B. 91,7 perca ya bahwa infeksi virus
hepatitis B dapat ditularkan melalui paparan perkutan , kontak antara selaput