tidak dijelaskan variabel independent lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant -26.553
14.720 -1.804
.079 Pembagian Kerja
.599 .282
.281 2.121
.040 .943
1.061 Departementalisasi
.466 .279
.219 1.670
.103 .965
1.036 Pendelegasian
Wewenang .943
.320 .391
2.945 .005
.936 1.068
Rentang Kendali .870
.346 .328
2.513 .016
.972 1.029
a. Dependent Variable: EfektivitasKerja
Berdasarkan Tabel 4.15 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model
regresi ini tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.4 Analisis Linier Berganda
Dalam analisis regresi linear berganda digunakan 3 ketepatan yaitu:
a. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Pengujian koefisien determinan R
.
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
deteminasi berkisar antara nol sampai satu 0R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh variabel X desain organisasi
terhadap variabel Y efektivitas kerja dapat dilihat pada hasil berikut ini :
Tabel 4.16 Pengujian Koefisien Determinan
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.582
a
.339 .273
3.18734 a. Predictors: Constant, Rentang Kendali, Departementalisasi,
Pembagian Kerja, Pendelegasian Wewenang b. Dependent variabel: Efektivitas Kerja
Analisis : Tabel 4.16 Model Summary menunjukkan bahwa :
1. R = 0,582 menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel desain organisasi yang terdiri dari pembagian kerja, departementalisasi pendelegasian wewenang dan
rentang kendali dengan efektivitas kerja adalah sebesar 58,2. Artinya hubungan antar variabel cukup erat.
2. R square = 0,339 berarti 33,9 faktor-faktor efektivitas kerja dapat dijelaskan oleh pembagian kerja, departementalisasi, pendelegasian wewenang, dan rentang
kendali. Sedangkan sisanya 66,1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Square selalu lebih kecil
daripada koefisien determinasi R Square. Dari tabel dapat dilihat bahwa Adjusted R Square adalah 0,273 atau 27,3. Artinya 27,3 efektivitas kerja dapat
dijelaskan oleh desain organisasi yang terdiri dari pembagian kerja, departementalisasi, pendelegasian wewenang dan rentang kendali. Sedangkan
sisanya 72,7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
a. Uji Serempak Uji F