yang sering dialami Indonesia, sehingga penulis tertarik akan desain organisasi yang dilakukannya.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai desain organisasi dan efektivitas kerja. Oleh
karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul ”PENGARUH DESAIN ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR
BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH 1 MEDAN”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: ”Apakah desain organisasi pada
Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan berpengaruh terhadap efektivitas kerja?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain organisasi pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan geofisika
Wilayah 1 Medan terhadap efektivitas kerja.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian ini memberi kontribusi bagi perusahaan dalam mendesain
organisasinya untuk mempertahankan efektivitas kerja pada perusahaan atau organisasi tersebut.
b. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani proses perkuliahan
dan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya dalam masalah desain organisasi dan
efektivitas kerja. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan ilmiah yang
dapat berguna untuk bahan kajian atau informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan
.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Organisasi
Manajemen sangat berkaitan erat dengan organisasi sebagai suatu tempat manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya
manajemen yang baik di dalamnya, akan sulit bagi organisasi tersebut untuk melakukan aktivitasnya dengan baik. Untuk lebih jelas, dalam hal ini beberapa
defenisi yang menjadi titik tolak untuk penjelasan uraian-uraian selanjutnya, yakni:
1. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus-menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama Robbins dan Judge,
2008:5. 2.
Organisasi adalah suatu pengaturan orang-orang secara sengaja untuk pencapaian tujuan bersama Yuli, 2005:2.
3. Organisasi adalah penyusunan dan pengelolaan berbagai aktivitas manusia
baik dengan institusilembaga maupun tidak, yang bertujuan menjalankan suatu fungsi atau maksud tertentu Kusdi, 2009:4.
Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat diketahui beberapa elemen dasar yang menjadi ciri suatu organisasi yaitu:
1. Kumpulan orang
2. Pengaturan
3. Pengelolaan
4. Tujuan Bersama
Dari ciri tersebut dapat dirumuskan defenisi organisasi yaitu suatu kumpulan orang yang diatur dan dikelola dengan hubungan-hubungan formal
dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.
2.1.2 Pengertian Desain Organisasi
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhansumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat
melalui suatu desain organisasi. Desain organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Pengertian yang jelas tentang desain organisasi oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1.
Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai keputusan dan tindakan para manajer Ivancevich, Konopaske,
dan Matteson, 2007:236.
2.
Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk
mengelola organisasi secara total Griffin, 2004:352.
3.
Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek- aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga
organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan bersama Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11.
Beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa desain organisasi merupakan proses memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam
organisasi sehingga menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.3 Proses dalam Desain Organisasi
Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson 2007:236 dalam desain organisasi terdapat empat proses yang harus dilakukan, yaitu:
1. Pembagian Kerja Pembagian kerja adalah proses membagi pekerjaan menajdi jabatan-jabatan
spesifik untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi. Keuntungan ekonomis dari pembagian pekerjaan menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan
historis utama yang mendasari penciptaan organisasi. 2. Departementalisasi
Alasan – alasan untuk mengelompokkan pekerjaan – pekerjaan tergantung pada kebutuhan untuk mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Pekerjaan – pekerjaan spesialisasi dipisahkan satu sama lain, saling berhubungan dengan keseluruhan tugas, dan pencapaian keseluruhan
pekerjaan membutuhkan pencapaian setiap pekerjaan. Tetapi pekerjaan – pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara dan urutan tertentu, sesuai
dengan yang dikehendaki pihak manajemen ketika pekerjaan tersebut disusun.
3. Pendelegasian Wewenang Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian kewenangan dari atas ke
bawah di dalam suatu organisasi. Para manajer akan memutuskan seberapa besar kewenangan yang seharusnya didelegasikan kepada setiap jabatan dan
pemegang jabatan. Pendelegasian wewenang menagcu secara khusus pada kewenangan mengambil keputusan.
4. Rentang Kendali Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan.
Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Pertimbangan yang penting dalam menentukan
rentang kendali seorang manajer bukanlah jumlah hubungan yang mungkin terjadi, melainkan frekuensi dan intensitas hubungan yang sebenarnya.
2.1.4 Jenis Desain Organisasi
Menurut Robbins dan Judge 2008:224 ada tiga desain organisasi yang lazim digunakan, yakni:
a. Struktur Sederhana Sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departemantalisasi yang rendah,
rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam
usaha-usaha kecil dimana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.
Kekuatan-kekuatan dari desain organisasi ini antara lain: 1.
Sederhana. 2.
Cepat. 3.
Fleksibel. 4.
Tidak mahal untuk dikelola. 5.
Akuntabilitasnya jelas.
Kelemahan-kelemahan dari desain organisasi ini sebagai berikut: 1.
Sulit dijalankan dimana pun selain di organisasi kecil 2.
formalisasinya rendah dan sentralisasinya tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban informasi di puncak.
3. Berisiko, segalanya bergantung pada satu orang saja.
b. Birokrasi Sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai
melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat,
rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Kekuatan-kekuatan desain organisasi ini antara lain: 1.
Mampu menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien.
2. Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen
fungsional menghasilkan skala ekonomi. 3.
Duplikasi yang minim pada personel dan peralatan. 4.
Karyawan yang memiliki kesempatan untuk berbicara ”dengan bahasa yang sama” diantara rekan-rekan sejawat mereka.
Kelemahan-kelemahan dalam desain organisasi ini sebagai berikut: 1.
Spesialisasi dalam birokrasi bisa menciptakan konflik-konflik sub unit. 2.
Tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keselutuhan organisasi.
3. Birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah-masalah
yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
c. Struktur Matriks Sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk. Kekuatan-kekuatan dari desain organisasi ini antara lain:
1. Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi koordinasi manakala organisasi
tersebut memiliki banyak aktivitas yang rumit dan saling bergantung. 2.
Matriks memudahkan penempatan para spesialis secara efisien. 3.
Matriks mencapai keuntungan skala ekonomi dengan cara menyediakan sumber-sumber daya terbaik maupun cara yang efektif bagi organisasi
untuk memastikan penggunaan sumber daya secara efisien. Kelemahan-kelemahan dari desain organisasi ini sebagai berikut:
1. Kebingungan yang diciptakan oleh struktur matriks ini.
2. Kecenderungannya untuk menumbuhkan perjuangan meraih kekuasaan.
3. Stres yang dirasakan para individu.
2.1.5 Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja merupakan suatu masalah yang kompleks. Pentingnya efektivitas kerja dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi merupakan kunci dari
kesuksesan suatu organisasi. Menurut para ahli pengertian efektivitas kerja adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas kerja adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia
memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindai ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya Etzioni dalam Tangkilisan,2005:139.
2. Efektivitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Jadi konsep
tingkat efektivitas menunjukkan pada tingkat seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber-sumber yang ada Argris dalam Tangkilisan, 2005:139.
3. Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran jangka pendek dan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan, dimana
penetapan sasaran-sasaran dan tujuajn-tujuan itu mencerminkan konstituen strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi Kusdi,
2009:94. Berdasarkan defenisi yang dikemukakan para ahli dalam uraian terdahulu
dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan perusahaan berjalan sesuai
yang direncanakan. Indikator dari efektivitas kerja Hasibuan, 2003 : 105 yaitu: a. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau
dialaminya selama bekerja. Setiap perusahaan akan selalu berusaha agar efektivitas kerja dari karyawannya dapat ditingkatkan. Oleh Karena itu, suatu
perusahaan selalu berusaha agar setiap karyawannya memiliki moral kerja yang tinggi.
b. Kualitas Kerja Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil
kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan.
c. Pemanfaatan Waktu Pemanfaatan waktu adalah pengggunaan masa kerja yang disesuaikan
dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditetapkan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan
sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksimal salah satunya dengan desain
organisasi, sehingga pemanfaatan sumber daya manusia akan lebih berpotensi dan akan lebih mendukung keberhasilan perusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu Liza 2006 melakukan penelitian yang berjudul “Peranan Struktur
Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan Medan”. Penelitian ini dilakukan dengan 2 dua
metode yakni metode deskriptif dan kualitatif. Metode deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan dan mengklasifikasi gambaran umum PT Mandala
Airlines Perwakilan Medan. Metode kuantitatif yakni menganalisis data untuk
menarik kesimpulan dengan menggunakan teori dan perbandingan antara data primer dan sekunder. Struktur organisasi yang dijalankan PT Mandala Airlines
Perwakilan Medan dapat meningkatkan efektivitas kerja bila dilihat dari tingkat ketepatan waktu penerbangan. Penelitian yang dilakukan oleh Liza adalah
penelitian kualitatif.
Dewi 2005, melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian
Produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan”. Penelitian menggunakan
metode Analisis Regresi Sederhana serta Validitas dan reliabilitas. Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa variabel pembagian kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan bagian produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan sebesar 6,4 dan hipotesis diterima.
2.3 Kerangka Konseptual