Persentasi paling besar dari distribusi jawaban responden variabel efektivitas kerja tentang pemanfataan waktu yaitu sebesar 77,8 menyatakan setuju pada
pernyataan waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan belum sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa volume
pekerjaan yang diterima pegawai harus disesuaikan dengan kemampuan pegawai dalam menerima volume pekerjaan sehingga waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan target BBMKG sehingga target tersebut dapat tercapai.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik
Menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum pengujian hipotesis. Apabila terjadi
penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan adalah Uji Normalitas,
Heteroskedastisitas dan Multikolinieritas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu
pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Sumber: Hasil SPSS 2011
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini terlihat pada titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal,
hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-sumirnov pada tingkat signifikan
5 0,05 seperti pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 45
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 3.03900697
Most Extreme Differences
Absolute .128
Positive .128
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z .862
Asymp. Sig. 2-tailed .447
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig 2-tailed sebesar 0,447, diatas tingkat signifikansi 0,05 atau 5 .
Atau Asympy.Sig 2-tailed 0,05.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa Uji Glejser.
Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas. Sumber : Hasil SPSS 2011
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui efektivitas kerja berdasarkan
masukan variabel desain organisasi yang terdiri dari pembagian kerja, departementalisasi, pendelegasian wewenang dan rentang kendali.
Tabel 4.14 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
6.434 9.528
.675 .504
Pembagian Kerja -.144
.185 -.131
-.778 .441
Departementalisasi .160
.180 .145
.890 .379
Pendelegasian Wewenang
-.213 .220
-.171 -.968
.339 Rentang Kendali
-.031 .232
-.023 -.134
.894 EfektivitasKerja
.064 .098
.124 .650
.520 a. Dependent Variable: absut
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen
absolute Ut absut
. Hal ini terlihat dari probabilitas variabel bebas di atas signifikansi 5 . Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolinieritas