BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, dimana tingkat persaingan semakin ketat, perusahaan harus dapat mengelola perusahaannya dengan baik. Pengelolaan yang dilakukan
tentunya merujuk untuk pencapaian suatu tujuan. Dalam hal ini sekumpulan orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang ingin
dicapai tentu berbeda-beda satu perusahaan dengan yang lainnya. Dapat berupa laba, pelayanan terhadap masyarakat dan sebagainya.
Pada dasarnya setiap organisasi atau perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat didalam ruang lingkup usahanya. Agar tujuan itu dapat tercapai, perusahaan harus memiliki sistem manajemen yang baik, yang
akan mendukung jalannya kegiatan perusahaan, hal yang perlu diperhatikan juga adalah tingkat efektivitas kerja di dalam perusahaan tersebut. Dimana efektivitas
kerja sangat penting karena efektivitas kerja adalah ukuran sejauh mana suatu perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuannya Sigit, 2003:2. Pecapaian
tujuan tersebut dapat dilihat dari kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Seiring dengan perkembangan tingkat persaingan diantara perusahaan yang semakin tinggi, tingkat kegiatan dalam perusahaan juga mengalami
perubahan dari satu periode ke periode berikutnya. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk memperhatikan efektivitas kerja di perusahaannya agar dapat
mencapai tujuan atau target perusahaan. Hal ini menghadapkan para manajer untuk menentukan harapan-harapan yang akan dilakukan para karyawan
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut sehingga dibutuhkan suatu wadah untuk menentukan harapan-harapan itu yaitu desain organisasi Ivancevich,
Konopaske, dan Matteson, 2007:235. Desain organisasi merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola
sumber-sumber untuk mencapai misi dan tujuan Schermerhorn, 1997:263. Tujuan dari desain organisasi adalah untuk menciptakan suatu efektivitas kerja
dalam suatu perusahaan atau organisasi Sadler, 1994:13. Di dalam desain organisasi para manajer akan memilih berbagai alternatif
kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:235. Dalam proses pemilihan ini para manajer
melakukan usaha-usaha yang terkoordinasi. Koordinasi diperlukan agar terdapat kesesuaian antara usaha yang dilakukan para manajer dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan. Dengan usaha-usaha tersebut maka dihasilkan cara yang akan dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Sehingga pekerjaan
seluruh karyawan dapat berjalan dengan efektif. Indonesia memiliki suatu badan yang melaksanakan tugas di bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika yang disebut dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau yang lebih sering dikenal
dengan sebutan BMKG. BMKG memiliki beberapa balai besar yang tersebar di beberapa wilayah, salah satunya di wilayah Medan. Kantor Balai Besar
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan atau sering disebut dengan BBMKG merupakan sebuah lembaga Pemerintah Non Departemen
Indonesia yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengamatan,
pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama, kalibrasi dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika. Dalam melaksanakan tugas pokok ini Kantor Balai Besar Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan membagi organisasinya menjadi 3 bidang seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Pembagian Bidang dan Pegawai di BBMKG Wilayah 1 Medan
Bidang Tata Usaha
Observasi Data dan Informasi
24 Orang 28 Orang
29 Orang
Sumber: BBMKG wilayah 1 Medan
Masing-masing bidang ini mengerjakan tugas pokoknya dengan tujuan agar mampu memberikan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika yang handal yang sangat berguna untuk kepentingan dan keselamatan masyarakat. Contohnya memberikan infomasi tentang prakiraan cuaca, informasi
curah hujan, dan prediksi gempa kepada masyarakat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa fungsi di masing-masing bidang
ini belum berjalan secara efektif. Hal ini terlihat dari data kinerja BMKG selama tahun 2010, dimana BMKG melakukan kesalahan atas informasi ataupun
pelayanan yang diberikannya kepada masyarakat ataupun instansi yang membutuhkan informasi dari BMKG. Kesalahan ini diketahui dari keluhan yang
diterima BMKG dari masyarakat ataupun instansi yang menggunakan jasa BMKG tentang pelayanan dan informasi dari BMKG dalam beberapa bulan selama tahun
2010 yang dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Data Keluhan yang Diterima BMKG wilayah 1 Medan Tahun 2010
No Tanggal
Keluhan yang diterima dari masyarakat instansi
1 13 Januari 2010
data kondisi gelombang laut yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG
untuk Pelabuhan Belawan, Medan kurang mutakhir sehingga kapal-kapal barang harus menanggung
biaya operasional tinggi selama berada di Pelabuhan Belawan.
2 23 Januari 2010
Alat deteksi tsunami Pemko Sibolga tidak berfungsi 3
Sosialisasi kondisi cuaca BMKG minim sehingga menyebabkan kerugian besar bagi petani di sebagian
besar daerah di Sumatera Utara. 23 September 2010
4 27 Oktober 2010
Informasi BMKG yang tidak konsisten untuk gempa dan tsunami di Mentawai.
5 11 November 2010
Bandara Polonia menerima data informasi cuaca yang kurang akurat selama beberapa hari di bulan
november
Sumber: BBMKG wilayah 1 Medan diolah
Salah satu indikator efektivitas kerja adalah kualitas kerja. Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa BMKG menerima keluhan dari masyarakat dan instansi yang
menggunakan jasa BMKG dalam beberapa bulan selama tahun 2010. BMKG belum melakukan pelayanan dan memberikan informasi yang baik dan maksimal
kepada masyarakat dan instansi yang terkait. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kerja pada kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Wilayah 1 Medan belum memadai oleh karena itu perlu lebih ditingkatkan agar BBMKG dapat melakukan pelayanan dan memberikan informasi yang berkualitas
baik kepada masyarakat dan instansi terkait. Karena organisasi ini sudah berkembang cukup lama dan masih bertahan
serta akhir-akhir ini juga sangat berperan penting memberikan informasi tentang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika di tengah bencana alam
yang sering dialami Indonesia, sehingga penulis tertarik akan desain organisasi yang dilakukannya.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai desain organisasi dan efektivitas kerja. Oleh
karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul ”PENGARUH DESAIN ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR
BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH 1 MEDAN”.
1.2 Perumusan Masalah